Revenge.

710 109 13
                                    


Happy Reading.

+

Pelangi akan datang setelah hujan, pepatah mengatakan keindahan setelah penderitaan. Kejayaan setelah kesusahan, dimana harus berjalan diduri untuk mencapai suatu taman. Hukum alam memang seperti itu dan tidak akan ada yang bisa menentang ataupun melawan. Luar biasa bukan?

Helaan nafas itu menguar kala tidak ada titik tuju untuk sebuah usaha, menolak dengan keras dan terus saja teguh akan keyakinan. Berusaha mengatakan jika semua akan baik-baik saja.

Berdiri didepan gundukan tanah kuburan yang masih basah. Diam seribu bahasa, taburan bunga yang masih segar.

Beberapa menit yang lalu sebuah peti mati masuk kedalam liang lahat itu. Masih terasa basah tanahnya.

"Ayo Aliya..." Jeong Sang menginstruksi Aliya untuk bangkit dadi duduk diamnya. Wanita ini diam seribu bahasa tanpa suara setelah membuka matanya beberapa jam yang lalu. Diam sambil memperhatikan nisan didepannya.

Kondisi Aliya juga pucat mengatakan jika wanita ini tidak baik-baik saja. Matanya merah, bibirnya kering dengan pakaian rumah sakit yang lengkap.

"Aliya...."

Hyorin mencoba mengintruksi Aliya juga. Wanita ini tidak menjawab apapun, diam bak mayat hidup.

Menolak pelukan dari siapapun dan terus saja diam.

Sosok tua Tuan Park turun tangan, tidak tega melihat calon menantu yang lemah seperti ini. Ikut menunduk dan berapa tepat di samping Aliya. "Yang hilang akan diganti dengan yang lebih baik. Ini ujian nak, kau harus kuat. Biarkan dia hidup dengan kakek dan neneknya disurga" mata Aliya berembun, entah sudah kesekian kalinya Aliya menangis.

"Anggap tuhan mengambilnya sebagai pengganti dirimu yang masih disini. Orang tuamu pasti akan menjaganya" dan akhirnya lengan Aliya berhasil ditarik masuk kedalam pelukan tuan Park. Wanita ini akhirnya luluh, tuhan terlalu banyak masalah yang datang.

Jimin tidak ada disini dan Tuan Park akan selalu menjadi tameng untuk sang menantu jika sang anak tidak ada. Aliya dan Jimin sama saja, sama-sama anaknya dan mereka tidak ada bedanya.

"Biarkan anakmu tenang disana ya"

Insiden itu merenggut nyawa janin Aliya yang baru berusia beberapa Minggu. Tuhan lebih mencintai janinnya ternyata.

+

Flashback.

Jeong Sang, Jimin dan Junho masih fokus pada sosok yang mereka Fikir mayat. Keadaan gelap benar-benar tidak mendukung penglihatan mereka.

"Itu bukan Aliya" cetus Jeong Sang. Postur tubuhnya seperti laki-laki.

Jimin menajamkan penglihatan dan benar saja, Aliya menggenakan terusan tadi dan terlihat jika sosok itu mengenakan celana.

Dorr!!!

Suara tembakan membuat ketiganya kaget. Itu suara tembakan dan apa mungkin.

"Arhggg...."

Teriakkan perempuan, Jimin tidak membuang waktu untuk lari kedalam, mengabaikan teriakkan Junho untuk menunggu. Keduanya jelas menyusul Jimin masuk. Laki-laki itu terlalu kalut, mereka jelas khawatir juga, tapi mereka masih berfikir jernih.

"Arhgggg....." Mereka kenal suara itu.

"Aliya..." Jeong Sang menahan Jimin yang akan masuk kedalam ruangan itu. Keadaanya sangat gelap dan entah ada bahaya apa disana.

You Should Know, I'l Loving U ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang