Mungkin beberapa bab lagi Ff ini mau kelar ya Guys dan saya tidak menyangka jika ini hampir 2 tahun berlalu, tidak semudah ini menyelesaikan ini. Astaga waktu cepat berlalu rupanya. Entah setelah ini bisa update atau enggak, semoga sedikit meluangkan waktu ya. See you again
Happy Reading.
+
Mata Aliya mencoba terbuka secara perlahan, kepalanya pusing dan badan Aliya terasa kaku. Matanya sangat perih dan mencoba menyesuaikan cahaya yang masuk kematanya.
"Eughh...."
Aliya mencoba fokus dan keadaan sekitar gelap, hanya sisinya saja yang terang. Mencoba menyadari suatu, dan Aliya tau tubuhnya diikat disebuah kursi. Aliya teringat dibekap orang saat akan masak.
"Jim?"
"Tidak ada laki-laki itu disini" tubuh Aliya bergetar hebat. Meskipun sudah 6 tahun berlalu tapi tidak sedetikpun Aliya bisa melupakan suara itu. Suara iblis yang Aliya benci dan Aliya ingin membunuh laki-laki ini.
"Lama tidak bertemu cantik" pandangan Aliya penuh kebencian, bukan laki sorot takut sama seperti dulu. Aliya tidak selemah dulu.
Laki-laki itu Kang Dongwo, Bajingan keparat yang membunuh orang tuanya. Aliya tidak lupa akan hal itu. "Hei kau tidak ingin menyambutku?" Aliya mendesis sinis.
"Baiklah, aku hanya ingin menyapa setelah 6 tahun lamanya. Kau tau, aku merindukan mu. Sangat" Aliya membuang mukanya kala laki-laki ini menyentuh wajahnya. Aliya tidak sudi disentuh keparat ini.
"Hei kau semakin berani sekarang, apa karena Park Jimin itu?" Kang Dongwo jelas tau apa saja yang Aliya alami, dirinya tidak pernah melepaskan Aliya sedetikpun. Fokusnya tertuju pada anak ini. Gadis cantik nya.
"Aku sangat kesal karena kalian mau menikah" jika saja wanita gila itu tidak mengamuk mungkin Aliya sudah jadi istrinya waktu itu. Yah 6 tahun yang lalu, peduli siapa dikatai pedofil, selama hati senang kenapa tidak.
Dan hidupnya tidak akan seberantakan ini, hidupnya akan baik-baik saja, dengan Aliya sebagai istrinya. Benar bukan?
"Oh bicaralah padaku sayang. Aku merindukan suaramu" Aliya masih diam tanpa ingin membalas, kemarahan Aliya memuncak dan suaranya tertahan dikerongkongan. Aliya muak akan semua ini.
"Kenapa?"
Akhirnya Aliya bersuara, hanya ingin tau alasan kenapa. "Kenapa apanya sayang?"
"Kenapa kau membunuh mereka?" Ah orang tua Aliya. Jelas Kang Dongwo ingat kejadian 6 tahun yang lalu, hingga membuatnya jadi burunan polisi.
"Salah mereka asal kau tau. Aku sudah datang baik-baik kerumahmu, aku ingin meminangmu, menjadikanmu istri dan aku bilang dengan tulus serta sopan. Kau tau apa yang mereka lakukan dan katakan?"
Pandangan Dongwo menajan dan menatap sinis Aliya. Tidak akan lupa akan hal itu.
"Mereka menyiram wajahku dengan air dan mereka juga mengatakan aku tidak waras. Mereka mengatakan aku gila dan mengusirku, aku jelas emosi. Pas saat itu aku membawa pisau, dan aku membunuh mereka dengan baik"
Air mata Aliya jatuh begitu saja, ingatannya tidak bisa lepas dari mayat orang taunya. Disiang hari setelah Aliya pulang dari pasar. Melihat keduanya tergeletak tidak bernyawa.
"Jangan menangis, aku hanya meringankan beban mereka. Hidup kalian kan susah jadi aku mengirim mereka mati agar tidak mengalami kesusahan dihidup. Mati adalah pilihan yang baik Aliya. Percaya itu"
KAMU SEDANG MEMBACA
You Should Know, I'l Loving U ✔️
FanfictionYou Should Know! Me And You. + Keduanya berjalan dari jalan yang berbeda. Antara kelam dan kebahagiaan. Kenangan buruk menghantui dan membuat semua memudar. Antara hati yang terluka dan hati yang siap bahagia.