Story.

3.6K 298 5
                                    

Happy Reading.

+

"Jadi kau tertarik dengan Jimin?" Aliya terbelalak mendengar pertanyaan Hyomin. Oh Aliya malu dengan itu.

"Eonni aku dan Jimin hanya teman!" Hyomin tersenyum dan memperhatikan Aliya dengan intens.

"Yakin!" Aliya menunduk dan Mengangguk pelan.

"Ayolah Aliya. Aku tau jika kau menyukai Jimin. Terlihat jelas!"

"Eonni!!" Hyomin tertawa mendengar rajukan Aliya. Menyenangkan menggoda Aliya.

"Bisa kau ceritakan awal mulanya!" Punya Hyomin yang duduk dimeja kerja Aliya.

"Eonni akan meledekku nanti!" Ketus Aliya jengkel.

"Tidak akan. Cepat!"

"Jimin baik!"

"Hanya itu?"

"Dia lucu dan menggemaskan dan dia suka tertawa. Dia terlihat menyenangkan dijadikan pasangan dan ya aku tertarik. Hanya itu!" Hyomin tertawa dan menepuk kepala Aliya.

"Baik-baik aku mengerti!"

"Eonni jangan bilang siapa-siapa ya!"

"Oke!"

+

"Ah Eonni kenapa harus pergi!" Aliya merengek tidak rela saat Hyomin akan berhenti dari kantor.

"Aku lelah Aliya. Aku perlu istirahat!" Jimin tersenyum mendengar ucapan Hyomin yang membalas ucapan Aliya.

"Tapikan tidak juga harus berhenti. Eonni bisa saja cuti!" Jimin merangkul Aliya yang terlihat sedih.

"Ada aku. kau tidak perlu merindukan Hyomin Noona!" Aliya menunduk diam. Jimin yang terkekeh dan mencubit pipi Aliya.

"Hei Hyomin Noona tidak pergi selamanya. Kita masih bisa bermain kerumahnya!" Aliya akhirnya mendongak dan menatap Jimin.

"Janji!" Jimin mengangguk semangat dan kembali mencubit pipi Aliya. Sementara Hyomin hanya tersenyum melihat ini. Pantas Aliya suka dengan Jimin. Jimin memang mudah membuat perempuan jatuh hati. Jimin adalah orang yang lembut dan penuh perhatian. Dan Aliya tidak salah menaruh perasaan pada Jimin.

"Ah kuharap kalian tidak terus bertengkar!" Jimin terkekeh dan menggeleng sementara Aliya masih saja terlihat sendu.

"Kalo yang itu aku tidak janji Noona!"

+

"Hei ada karyawan baru!" Jimin dan Aliya ikut melihat beberapa kerumunan orang yang terlihat tergopoh-gopoh untuk melihat sesuatu.

"Apa Jim?" Jimin menggeleng tidak tau.

"Kau ingin tau? Sana pergi ikut!" Aliya menggeleng tidak mau.

"Aku lapar. Lebih baik traktir aku sekarang!" Jimin mengangguk dan menarik tangan Aliya untuk menuju kantin. Lebih baik makan dari pada melihat orang tidak jelas.

+

"Aliyaa!" Aliya menatap jengkel Jimin yang berteriak memanggil namanya. Sialan. Sudah Aliya katakan berapa kali jika Jimin tidak harus berteriak memanggil namanya. Aliya tidak tuli.

"Bangsat kau Jim. Biasakan kau tidak berisik!!" Jimin hanya terkekeh pelan dan duduk dimeja kerja Aliya.

"Aku ada berita baru!"

You Should Know, I'l Loving U ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang