Happy Reading.
+
Jimin memperhatikan Aliya yang tidur nyenyak dikamar Hyorin. Jimin menyusul Aliya setelah urusannya selesai dan Hyorin bilang jika Aliya tidur. Tentu Jimin menyusulnya.Pembicaraannya dengan Lee Jeong Sang membutuhkan waktu lama ternyata. Jimin mungkin sempat menaruh dendam pada Jeong Sang tapi setelah mendengar penjelasan dari Jeong Sang, Jimin mengerti. Mengerti akan dimana posisi Jeong Sang disamping Aliya dan Jimin tidak berniat mengubah itu.
"Dia menganggap aku kakak dan tidak lebih. Apapun yang kuberikan padanya selamanya akan hanya ada status kakak dimatanya! Dia mencintaimu melebihi apapun"
Senyum Jimin terbit saat kata-kata Jeong Sang tergiang ditelinganya. Yah seharusnya Jimin sadar jika Aliya memang mencintainya dan Jimin tidak perlu meragukan cinta Aliya. Hanya saja Jimin harus merubah satu hal. Merubah sikapnya dan membuat Aliya nyaman serta benar-benar aman disampingnya.
"Dia punya masa lalu kelam. Dan itu juga yang membuatnya jadi wanita setangguh ini. Walaupun seperti itu dia perlu pelindung. Dia butuh kaki cadangan untuk berjalan saat dia lumpuh, dia butuh mata lain untuk melihat kekejaman dunia saat dia tidak sanggup melihat lagi, dan dia butuh sandaran. Sandaran dimana dia akan merasa aman! Perbaiki tingkah lakumu dan buat dia benar-benar merasa terlindungi. Karena yang dia butuhkan adalah pelindung! Kau mengerti kan?"
"Maafkan aku!" Jimin mencium mesra tangan Aliya. Yah Jimin harus melakukan banyak perubahan pada dirinya. Jimin tidak bisa egois untuk selamanya. Dirinya harus mengalah untuk keinginannya.
"Jim?" Jimin menengok kebelakang dan menemukan Hyorin.
"Wae Hyo?" Hyorin menggeleng dan mendekatkan dirinya pada Jimin.
"Jangan terlalu difikirkan. Semua akan baik-baik saja jika kau berusaha dan ya kau butuh istirahat. Waktumu masih banyak!" Jimin mengangguk mengerti.
"Terima kasih atas sarannya. Dan ya aku akan berterima kasih jika kau selalu disamping Aliya sampai aku benar-benar bisa membuatnya menjadi milikku seutuhnya! Hyo dia tidak percaya padaku saat ini. Kau bisakan berada disampingnya?" Pinta Jimin lembut.
"Tanpa kau minta Jim. Aku mendukung hubungan kalian dan aku akan mencoba membantu sebisaku. Dan ya kulihat kalian memang seharusnya cepat menyatu. Akan ada masalah jika kalian terus seperti ini. Sebaiknya cepat ikat Aliya!" Saran Hyorin.
"Aku sudah melamarnya Hyo. Hanya saja dia belum memberikan jawaban!" Hyorin menghela nafas dan menatap Aliya dalam.
"Lalu langkahmu setelah ini apa?" Tanya Hyorin pelan.
"Aku akan membuatnya melupakan masa lalu kelamnya. Dan aku ingin dia mulai hidup bahagia dan tanpa beban. Aku ingin dia bebas dari masa lalu dan kesedihannya. Dia harus bahagia!" Hyorin menepuk pundak Jimin pelan.
"Aku akan mendukung mu penuh!"
"Terima kasih!"
"Tidak untuk teman. Tidak ada kata terima kasih dan maaf dalam pertemanan. Mengerti?" Jimin tersenyum tipis dan mengangguk.
"Kembalilah. Suamimu mencari nanti!" Hyorin mengangguk dan pamit. Meninggalkan kamar Jimin dan Aliya.
+
Aliya mendorong Jimin yang terus saja memeluknya. Gerah, Aliya merasa sesak. "Jim lepaskan!" Jimin Menggeleng cuek dan mengeratkan pelukannya. Jimin tau jika Aliya sebenarnya benci pelukan. Aliya lebih suka memeluk dari pada dipeluk. Entah apa yang membuat Aliya jadi seperti itu. Jimin juga merasa aneh.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Should Know, I'l Loving U ✔️
FanficYou Should Know! Me And You. + Keduanya berjalan dari jalan yang berbeda. Antara kelam dan kebahagiaan. Kenangan buruk menghantui dan membuat semua memudar. Antara hati yang terluka dan hati yang siap bahagia.