"Mata gue yang berharga bengkak! Siapa yang buat ini?" Eunwoo dengan panik mengusap mata Jungkook— maksudnya, matanya sendiri yang tampak menyedihkan sehabis dipakai menangis semalaman oleh Jungkook.
Sebenarnya, Jungkook tidak mau sih untuk menunjukkan wajah seperti ini dihadapan Eunwoo, tapi siapa sangka kalau Eunwoo datang terlalu pagi meski kelasnya masih 3 jam lagi? Begunilah akhirnya, dirinya diinterogasi di kantin sepi fakultas seni.
"Aku yang buat, kemarin aku nangis," jawab Jungkook, jujur.
"Nangis kenapa? Kok bisa sampai sebengkak ini?" tanya Eunwoo, kemudian.
"Nangisin Jaehyun," kata Jungkook singkat.
"Eh?" Eunwoo terkejut, jelas.
"Dia bilang kalau gue preman dan berandalan, segala macemnya. Ga sangka bakal denger itu dari pacar temen gue sendiri, rasanya gue mau marah." Jelas Jungkook tidak akan menceritakan keseluruhan kisahnya. Jungkook juga paham, kalau ada sesuatu yang tidak akan pernah diceritakan Eunwoo kepadanya. Tentang cewek cewek sialan itu, terutama. Jadi dia tidak ingin membuat Eunwoo tidak nyaman dengan menyebut hal itu.
"Tapi kok sampe nangis, sih...?" tanya Eunwoo, khawatir.
"Hm, soalnya kalau Jaehyun yang gue pukul lo rela, gak?" tanya Jungkook iseng.
Namun, secara tak terduga, Eunwoo malah mengangguk dengan mimik serius. "Pukul aja! Beraninya dia bilang kayak gitu ke temen gue. Kalaupun pacar, ga boleh bilang kalau jeonggukie preman!" balas Eunwoo, tegas.
Terdiam beberapa saat mendengar kata-kata itu, Jungkook kemudian mencubit pipi tubuh-nya Bambam kemudian tertawa,
"Bambam lumayan lucu juga ya kalo mode serius."
"JUNGKOOOOK~" Eunwoo memegang tangan Jungkook dengan kesal, berusaha melepas
"Iyaaa?"
"Kalau ada masalah bilang sama gue, ya?" Eunwoo meremas tangan Jungkook yang memegang pipinya dengan lembut. "Apapun masalahnya, bilang aja."
"Tenang aja, Eunwoo. Mending lo khawatirin diri sendiri aja deh, ngeliat lo datang pagi gue tebak sih ada tugas print yang belum kelar kan?"
"AH IYA!" Eunwoo mendadak teringat. "Iyaaa, makalah gue belum jadi... Sial sial! Untung lo ingatin, Jungkook."
"Kebiasaan, pelupa lo, Eunwoo."
"Maaf, abisnya-"
"Apa maksud kalian?"
Ucapan mereka berdua terhenti saat suara berat seseorang terdengar dari balik tubuh Eunwoo, tapi jelas Jungkook kini dapat melihat dengan pasti siapa yang kini didepannya, cowok itu berdiri dengan tatapan tak percaya.
"J-Jaehyun, ini—"
"Permainan apa yang kalian mainkan pagi pagi buta begini?"
"Eh?" Jungkook dan Eunwoo membeku.
"Kalian pagi pagi begini ngapain manggil satu sama lain dengan nama orang lain? Ini tipuan macam apa lagi?" Jaehyun melipat tangannya diatas dada, seperti meminta jawaban.
Sementara Jungkook dan Eunwoo kini bertatapan dengan ling lung. Sepertinya Jaehyun mendengar apa yang mereka bicarakan tadi, tetapi dia salah paham dan mengira yang ada didepannya hanya sedang main-main.
Terkadang Jungkook bersyukur karena selalu menuruti Bambam yang seorang youtuber itu dan kerap kali mengajak Eunwoo dan dirinya untuk ikut dalam permainan gila atau segala macam pranknya. Jadi, kini Jaehyun pun mengira bahwa mereka sedang memainkan sejenis permainan tidak masuk akal lainnya kali ini.
"Ini.. Prank bertukar tubuh!" kata Eunwoo, panik. Sepertinya dia sadar dengan tatapan Jaehyun yang seperti meminta penjelasan padanya, mengingat sekarang dirinya sedang memakai tubuhnya Bambam.
Jungkook yang sudah kepalang panik pun menimpali, "Be-benar! Ini prank bertukar tubuh. Kami akan pura pura jadi orang lain satu hari ini saja, tapi malah ketahuan duluan ya... Hahaha..." Tawa Jungkook, sumbang.
Jaehyun yang diam dengan mata memicing meski kedua orang didepannya telah memberi jawaban membuat Jungkook dan Eunwoo kemudian mengunci mulut dengan pasrah. Mereka tidak boleh mengatakan sesuatu yang lain tentang pertukaran tubuh ini atau Jaehyun akan curiga.
"Eunwoo." Jaehyun menarik tangan itu dengan cepat, membuat Jungkook yang kaget, merasa tangannya ditarik membuat dirinya segera saja menoleh kepada Jaehyun. "Lo nggak sengaja kayak gini demi menghindari gue, kan? Gue tau gue salah. Makanya ayo bicara, jangan buat prank semacam ini dengan Bambam, ini bukan solusinya."
Ah, jadi Jaehyun mengira Jungkook yang dia ketahui sebagai Eunwoo sedang mencoba menghindar, ya?
Meski itu benar, Jungkook berniat menghindarinya, tapi itu bukan berarti dengan cara konyol seperti ini. Ini hanya terjadi karena Jaehyun yang muncul tiba tiba seperti hantu dan mendengar obrolan yang harusnya tidak dia dengar, kan?
Eunwoo yang menyadari adanya aura tidak mengenakkan dari keduanya kemudian berdiri, lalu menepuk bahu Jungkook pelan, "Gue pergi, ya. Ingat kata gue tadi, lo lebih penting dari apapun itu. Oke? Gausah takut."
Meski sedikit tidak paham dengan maksud Bambam mengatakan itu pada Eunwoo— dimata Jaehyun, cowok itu kemudian memicing dengan raut penasaran. "Anak itu kemasukan apa? Baru kali ini denger dia nasihatin orang," kata Jaehyun, tak habis pikir.
Tentu saja. Karena yang ada di badannya Bambam itu adalah... Eunwoo.
"Gapapa, kok. Dia emang suka mengatakan hal hal cheesy kayak gitu akhir akhir ini," balas Jungkook, kemudian, seraya menepis tangan Jaehyun dari pundaknya. "Lo mau ngomong, kan? Sekarang aja, yang cepet."
Jaehyun kemudian membisu lagi. Dirinya memilih duduk terlebih dahulu dan meneliti raut wajah dari Eunwoo yang tampak masih kesal padanya.
Jaehyun tampak memilah kata-katanya, tidak berani memilih kata yang salah dan kemudian membuat hubungan mereka jadi semakin renggang. Cowok itu kemudian mengelus lehernya, pelan,
"Gue udah minta maaf sama Mingyu." Kata itu keluar dari mulurnya dengan tiba-tiba. "Sejujurnya, perkataan lo semalam itu bener, gue itu ga pernah berniat minta maaf sama Mingyu atas kejadian dimana gue dengan egoisnya meminta dia mengantar tas gue, padahal kakaknya lagi sekarat. Tapi bukan berarti gue nggak ngerasa bersalah."
"Gaada gunanya lo nyari pembelaan di gue," balas Jungkook, ketus.
"Gue bukan nyari pembelaan, kok. Gue cuma mau lo tau. Gue emang seenaknya sama orang lain, gak peka juga. Tapi bukan berarti gue ga pernah ngerasa bersalah. Gue ngerasa bersalah. Sama Mingyu juga. Tapi memang, gue ga berani mengucapkan kata maaf itu. Gue emang sampah."
"...apa kata Mingyu pas denger kata maaf lo?"
Jaehyun tersenyum tipis. "Dia ketawa. Dia bilang kalau itu udah berlalu dan dia ga ngerti kenapa gue ungkit masalah itu. Dan dia juga bilang untuk kedua kalinya kalau ga ada satupun yang jadi kesalahan gue atas kejadian itu. Dia hanya sial aja, lagi nganter tas gue saat kakaknya kecelakaan."
"Yaudah, syukur deh kalau lo udah minta maaf." Jungkook menunduk, sembari memainkan minumannya,
"Tapi Eunwoo..." Jaehyun kemudian kembali bergumam, matanya melirik wajah kekasihnya dengan tatapan yang tidak bisa diartikan. "Lo tau darimana cerita kakaknya Mingyu? Gue tau lo sama Mingyu gak dekat. Kalau gue denger masalah ini dari Jungkook, mungkin semuanya akan masuk akal karena Jungkook lagi dekat sama Mingyu. Tapi setau gue, lo ga sedeket itu sama Mingyu. Ini... Hal yang sensitif. Ga mungkin kan Jungkook yang cerita sama lo?"
Perkataan Jaehyun membuat jantung Jungkook seperti berhenti berdetak,
Benar!
Setelah mengatakan hal asal seperti itu, mana mungkin Jaehyun tidak curiga. Sekarang.. Dia harus bilang apa?!
KAMU SEDANG MEMBACA
SWITCHED BF • 97L
Фанфикjungkook diam diam menyukai pacar dari temannya sendiri. Dia tidak berharap apapun karena tidak ingin merusak hubungan temannya, tapi... Disuatu pagi, KENAPA DIA TERBANGUN DI BADAN TEMANNYA?! #jaekook