sixteen

1.7K 148 17
                                    




Atap sekolah emang spot bagus untuk orang yang galau atau lagi mau bicara serius. Selain sepi, anginnya juga bikin suasana hati adem.

Selepas ciuman singkat itu, Baik Jaehyun dan Jungkook terduduk disisi teralis besi atap sekolah dan diam saja tanpa satupun berusaha memecah percakapan.

Namun akhirnya, saat Jaehyun mendengar bunyi dering ponsel milik Jungkook, dirinya menghela nafas. Sepertinya dia terlalu lama menaham Jungkook disini.

"Jung. Kalau lo mau balik kelas—"

"Sejak kapan lo tau?"

— rrriingggg

Suara dering telepon masih berbunyi tapi seluruh perhatian Jaehyun sekarang terpusat ke Jungkook.

Akhirnya Jungkook bertanya kepadanya.

Jaehyun meneguk ludah, lalu menunduk. "Gue inget kejadian ditanggal 2 april."

Jungkook yang mendengarnya langsung memejam, lalu menghela nafas kasar. Sejujurnya, dia kaget dengan apa yang dikatakan Jaehyun. Tapi, dia takut. Takut dengan yang sebenarnya. "Jadi.. Apa yang lo inget?"

"Kita waktu itu liburan bareng. Lo, gue, bambam, eunwoo, mingyu sama abang lo. Persis seperti kata bibi kantin."

".... Lalu? Lo sekarang ingat kalo lo pernah lamar Eunwoo?"

Jaehyun terkekeh sebentar, lalu menggeleng. "Nggak. Justru gue nolak dia, disana."

"Apa...?" Jungkook terkejut. Dirinya sekarang langsung menoleh kesamping, dan disana ada Jaehyun sedang menatapnya dengan tatapan yang sulit dijelaskan.

— riiiingggggg

Ponsel Jungkook berbunyi untuk kesekian kalinya, tapi mereka berdua terlalu hanyut dalam suasana dan tidak memperhatikannya.

Jaehyun sedari tadi menatapnya?

"Iya, gue nolak Eunwoo," Jaehyun memastikan. "Gue nanya ke Bambam siapa Jungkook yang sebenarnya. Dan dia bilang lo ada dibadan Eunwoo."

"Oh... Seperti yang gue duga." Jungkook tersenyum miris. Percuma saja menyembunyikan apapun dari Jaehyun. Cowok itu kalau jadi detektif pasti sudah mendunia.

Serius.

"Tapi... Sebenarnya, gue nyadar satu hal ini. Kenapa gue bisa inget tiba-tiba," ucap Jaehyun.

"Apaan?"

"Gue beberapa hari ini sering kepikiran tentang kejadian yang gue lupakan itu. Kenapa gue mabuk... Kemana kita ditanggal itu... Dan... Apa iya gue lamar Eunwoo?" Tanya Jaehyun. "Gue juga kepikiran tentang beberapa hal aneh akhir-akhir ini dimana tingkah kalian kayak bertukar... Jadi gue berkesimpulan ada sesuatu yang penting terjadi di tanggal 2."

Jungkook terperangah. "Jadi, ingatan lo kembali karena lo mikir sekeras itu...?"

Jaehyun mengangguk pelan, "Iya. Gue cuma ga nyaman dengan perasaan seperti ada yang gue lupakan itu. Meski faktanya menyakitkan jika diingat, setidaknya gue ga penasaran lagi."

"Lo..." Jungkook menatapnya lagi.

— riiinggggg

Ponsel Jungkook masih berbunyi. "Apa yang kita lakukan hari itu, Jaehyun?"

Jaehyun kemudian tersenyum manis sambil menggeleng. "Itu yang gue ga inget. Kayaknya kalau itu, lo yang harus inget inget itu? Gue cuma dapat satu cuplikan adegan dimana lo bilang 'maaf' dan nangis berulang kali ke gue. Saat memori itu muncul, hati gue sakit dan kepala gue pusing. Mungkin karena itu gue ga bisa ingat. Karena gue ga siap dengan apa yang kita bicarakan waktu itu," jelas Jaehyun.

Jungkook diam mendengarnya. "Ternyata kita pernah punya memori seperti itu?"

"Iya. Dan jelas, gue sepertinya ga bakal suka sama memori itu. Kalaupun lo ingat sama memori itu suatu saat nanti, lebih baik lo diam dan jangan kasih tau gue."

"Kenapa...?" Jungkook menatapnya bingung.

Sementara Jaehyum tersenyum hampa. Matanya tampak khawatir. "Entah apapun memori itu, kayaknya gue gak suka sama memori sialan itu."

"Jaehyun... Maaf... Tentang apapun yang terjadi hari itu."

"Jungkook..."

rrrringgggg

"Iya Jaehyun...?"

Jaehyun tersenyum tipis.

"Angkat telepon lo dulu sana."

***



Jungkook memasuki kamarnya dengan perasaan gundah. Sebenarnya dia penasaran dengan apa yang sebenarnya dia perdebatkan dengan Jaehyun kala itu,

Tapi sama seperti Jaehyun, Jungkook juga takut.

Apa dia melakukan sesuatu yang tidak pantas hari itu?

"Ahh, lo pasti udah ga waras karena merasa seneng dengan Jaehyun yang nolak Eunwoo, Jungkook," bisiknya. "Gue memang gatau diri. Harusnya gue dukung teman gue... tapi kenapa gue jadi egois gini?"

Perlahan Jungkook bisa merasakan ada bening yang keluar dari matanya. Segera saja dia terduduk dikasurnya dan mengusap pipinya yang mulai basah tanpa bisa terkendali. "A-apa ini? Eunwoo lo cuma gini doang bisa nangis? Gila badannya Eunwoo kenapa sih?"

Jungkook mengusap air matanya berulang kali, tapi air mata itu terus bercucuran tanpa bisa dihentikan, dan kemudian dia bisa merasakan dadanya terasa nyeri.

"Gimana bisa gue rebut Jaehyun dari Eunwoo? Gue bukan orang seegois itu..."

SWITCHED BF • 97LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang