nine

1.1K 133 3
                                    



Guys tadi aku niatnya mau bikin 3 pair dicerita ini, tapi kayaknya fokus jaekook aja deh. Pusing ak mwehehe, pair lainnya biar aja muncul dikit dikit biar ga belibet ak nulisnya...

Dan btw chapter kemarin emang harusnya bambam yang masuk badannya Jungkook, jadi nanti bakal aku perbaiki... Sekarang aku males. Mwehe





.

.


"Pegang ini." Jungkook gelagapan saat beberapa cewek memeberikannya setumpuk buku yang cukup berat. Dirinya cukup kesusahan saat membawa buku-buku itu karena tubuh Eunwoo yang tidak sekuat dirinya, tapi wanita wanita itu tampaknya tidak berniat untuk membantunya, jadi Jungkook mengernyit bingung.

"A-anu... Kenapa saya yang bawa ini senior? Lagipula, saya kira, saya tidak cukup kuat untuk—"

"Tumben lo banyak tanya? Bawa aja kenapa sih? Biasa juga diem aja. Kali ini kesel ya? Mulai nampak nih sifat aslinya."

Jungkook mengernyit. Tampaknya cewek-cewek ini sengaja membuatnya kesusahan, deh? Apalagi mereka menatapnya dengan tatapan mengejek.

"Tapi Senior, sepertinya saya butuh bantuan," pinta Jungkook, sabar.

Cewek yang mendengar permintaan Jungkook menatap dirinya tajam, lalu mendorong Jungkook sampai buku buku yang dibawanya terjatuh.

Jungkook terlonjak, gagal menghindar hingga beberapa buku tebal itu terjatuh ditubuhnya dan membuatnya sedikit mengaduh,

Cewek-cewek itu ketawa melihat itu. Sekarang Jungkook tahu bahwa mereka memang sengaja melakukan ini, karena mereka membenci Eunwoo. Bukan karena sekedar ingin meminta tolong.

"S-senior... Kenapa?" tanya Jungkook, kesal.

"Beraninya lo ngeliat gue pake wajah busuk itu?"

PLAK!

Mereka menamparnya. Jungkook mendengus marah, cewek cewek ini bahkan semudah ini melayangkan tangan kepada Eunwoo hanya karena hal seperti ini, mereka pasti sudah pernah melakukan yang lebih dari ini, kan? Tapi Jungkook saja yang tidak pernah tahu jika diluar Eunwoo diperlakukan seperti ini.

"Jangan nangis kayak kemaren, ya, haha. Mending kalo ga mau diapa apain lagi, bawa semua bukunya ke tempat yang gue bilang tadi. Dasar jalang murahan."

Bukankah itu keterlaluan?

Eunwoo bukanlah tipe yang akan mencari masalah duluan pada orang lain. Jungkook yakin ada sesuatu di diri Eunwoo yang mereka tidak punya, tapi Eunwoo punya. Entah apa itu. Mereka hanya iri kepada Eunwoo.

Jungkook kemudian melirik kesekitarnya. Tidak ada orang. Hanya ada mereka. Pantas cewek cewek ini membawanya keruangan ini. Mereka tidak ingin aksi tercela mereka dilihat. Dasar licik.

Mungkin jika ini Eunwoo... Aksi mereka akan berjalan lancar sesuai rencana karena Eunwoo tidak suka mengadu dan lebih suka memendam perasaannya. Tapi kalau Jungkook, tempat ini justru bagus. Sangat bagus.

"Baiklah kakak kakak senior." Jungkook tersenyum, sembari berdiri tegak. Dia tidak memedulikan pipinya yang ditampar hingga memerah. Dia hanya perlu membayar cewek cewek rendah ini atas perlakuan mereka selama ini pada Eunwoo. "Aku akan membawa buku buku ini ke tempat yang kalian sebutkan."

Cewek cewek itu terkikik, merasa geli karena lagi lagi eunwoo mengalah.

Eunwoo selalu begitu dimata mereka.

"Tapi," Jungkook menggulung kedua lengan bajunya hingga siku, lalu tersenyum sinis, "Kalian harus mengutip bukunya. Yang paling banyak mengutip bukunya, maka dialah yang menang~" kata Jungkook, riang.

"APA?!" Salah satu cewek itu marah. "APA MAKSUD LO?"

"Gak jelas, kah?" Jungkook tersenyum. "Kutip bukunya. Dalam hitungan ketiga kalian berempat harus mulai mengumpulkan buku," titah Jungkook.

"HA! MULAI TENGIL YA?"

"KAU KIRA KAU SIAPA?"

Jungkook mengindahkan makian mereka sembari menghitung, "Satu~"

"Kayaknya anak ini kangen dihajar deh, haha lucu banget cara dia minta dipukul." tawa mereka.

"Ayo kita bawa ke gudang kemarin dan kita pukuli sampai mampus."

"Dua~" Jungkook kesal.

"Anak ini masih ngitung? Dia gak sadar ya posisinya?" cewek itu marah, dan kemudian melayangkan tangannya, ingin menampar Jungkook lagi.

"Tiga," tepat dihitungan ke tiga Jungkook mengangkat tangannya dan menampar cewek yang hendak memukulnya dengan keras. Meski tidak akan sekuat pukulan Jungkook di tubuhnya yang asli, tangan cowok itu tetap saja lebih besar daripada cewek. Bunyi dari suaranya saja bahkan menggelegar sampai mengagetkan ketiga cewek lainnya.

"Argh!" Cewek itu mengaduh. Secepat kilat air mata mengalir dari kedua belah matanya, menahan sakit dari tamparan Jungkook.

Dengan santai Jungkook kemudian berjalan kearah 3 cewek lainnya dan mengangkat tangannya,

"Tunggu, kau tidak akan menampar, kan? Aku ini anak donatur sekola— AKHHHHH??!"

Cewek itu berteriak nyaring saat Jungkook menjambak rambutnya dan mengantukkan kepala cewek itu kelemari kayu yang ada disamping mereka.

Tanpa memedulikan cewek itu, Jungkook melanjutkan langkahnya dan mengangkat tangannya lagi, kali ini dia tidak berkata apa apa karena dia sudah memberi kesempatan cewek cewek itu untuk mulai mengumpulkan buku, kan? Tapi tidak ada yang mendengar dan sibuk mengoceh tidak jelas.

"SIALAN! KAU AKAN DIKELUARKAN DARI SEKOLAH! KAU TAHU AYAH YEONMI ITU DONATUR KAMPUS KITA KAN? HABISLAH KAU!" Teriak cewek itu.

Namun Jungkook tersenyum manis sembari menarik rambut cewek itu dan melemparnya kearah meja yang ada disamping mereka,

Teriakan kesakitan dan tangisan memenuhi ruangan itu. Biasanya, itu hanya akan berisi teriakan Eunwoo, tapi kini hanya ada suara cewek cewek malang itu.

"Tunggu, Eunwoo! Lo tau kan kalo papa gue itu CEO nya perusahaan Jinx corporation? Lo bisa dalam masalah kalo mukul gue!"

BUAGH!

Jungkook memukulnya dengan senang hati.

"Bapak lo ceonya, tapi pacar gue pemilik saham terbesarnya. Ingat ya, lo mulai sekarang jangan macam macam, kalo liat muka gue lain kali, lo harus nunduk, dan jangan biarkan gue liat muka lo. Karena gue kesaaaaal banget kalo liat muka lo. Bisa bisa lo kena lebih parah dari ini." kata Jungkook, dengan kekehan meremehkan.

"Gue tau bapak bapak kalian itu orang penting semuanyaaa... Jadi kalian memandang gue rendah karena keluarga gue ga sekaya kalian. Tidak bisa begitu, dong." Jungkook duduk di meja sembari tertawa tawa puas melihat cewek cewek itu kesakitan.

"Sekarang ya... Kalo dipikir pikir kalian muncul setelah gue pacaran sama Jaehyun. Oh! Jangan bilang kalian marah karena gue berhasil pacarin most wanted dikampus ini? Makanya kalian dengan cara imut begini mencoba buat gue menderita... Ha... Ckck." jungkook menggeleng gelengkan kepalanya.

"Kalau gitu gini aja. Kita main petak umpet. Kalo sampe mulai hari ini dan besok ada muka muka kalian terlihat didepan mata gue, maka gue bakal buat keluarga kalian menderita~!" ucap Jungkook, semangat. Cewek cewek itu merinding,

"Kalian tau Jaehyun itu siapa, kan? Iya, ayahnya pemilik Jung group, pemilik saham dimana mana. Bagi Jaehyun, nyingkirin bapak bapak kalian dari posisinya itu udah kayak nyingkirin bidak di catur. Hahaha! Keren kan?"

"Brengsek...!"

"Sstt..." Jungkook meletakkan telunjuknya di depan bibir, "Mulai sekarang kalian tau diri dong~ kalo kalian masih mau kuliah disini, tau diri dan jangan bertingkah. Bagi kakaknya Jungkook, buat ngeluarin cewek cewek brengsek kayak kalian itu semudah menjentikkan jari. Tau diri dong tau diri~"

Jika ini Eunwoo, Eunwoo akan membiarkan dirinya disiksa tanpa bertindak dan mengadu kesiapapun. Dia takut merepotkan orang lain. Eunwoo selalu begitu. Tapi ini beda. Disini, didalam tubuh ini adalah Jungkook. Dan Jungkook itu tidak akan membiarkan Eunwoo disentuh siapapun mulai saat ini.


SWITCHED BF • 97LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang