SWITCHED BF • 97L

twelve

Jungkook tampak menimbang-nimbang, dari ekspresi wajah Jaehyun, tampaknya dia sangat penasaran namun tidak menampakkan tanda tanda curiga tentang apa yang sebenarnya terjadi.

"Hmm," Jungkook kemudian berdeham. "Gue sempet denger aja pembicaraan Mingyu sama Jungkook. Tapi itu gak sengaja. Gue sama sekali ga berniat nguping," jelas Jungkook, kemudian. Sebenarnya agak berat sih dia mengatakan hal ini, karena ini artinya ada kebohongan baru lagi yang dia katakan pada Jaehyun. Dan kebohongan ini kedepannya akan membuat kebohongan baru lagi.

"Oh gitu," Jaehyun sepertinya bisa menerima jawaban itu,

Lalu tak lama kemudian datanglah bibi kantin dengan minuman ditangannya. Wajahnya tampak ceria saat meletakkan minuman itu dihadapan Jaehyun,

"Maaf bi.. Jaehyun ga pesan..." kata Jaehyun, bimbang.

"Atuh ih, ini sebagai ucapan selamat, nduk. Kamu bukannya kemarin baru mau ngelamar nak Eunwoo?" kata bibi itu. "Gimana? Diterima gak? Lihat kalian masih anteng anteng gini, diterima ya pasti?"

Jaehyun dan Jungkook yang mendengar itu kemudian terbelalak, lalu menatap satu sama lain dengan bingung, "Loh kata siapa? Kita masih pacaran bibi," kata Jaehyun, segera.

"Gausah bohong deh nak Jaehyun. Baru kemarin kamu cerita kesaya akan ngajak nak Eunwoo kepuncak untuk bilang sesuatu. Saya denger ya.. Dari temen temenmu itu kamu baru baru ini beli kalung berlian yang mahal entah buat siapa! Itu pasti untuk nak Eunwoo, kan?"

Jaehyun kemudian terdiam sebentar. Informasi yang baru didapatnya ini membuat kepalanya sedikit pening. Rasanya, dia memang pernah melakukan itu tapi dia tidak ingat kapannya. Seperti dejavu.

Sama seperti Jungkook, dia mana tahu ada hal seperti itu?! Eunwoo tidak cerita apa-apa dan terlebih lagi pemeran utama dari cerita itu sendiri tampak tidak mengingat adanya lamaran ataupun kalung yang dimaksud. Ada apa ini?

"Tunggu bibi," Jungkook kemudian menengahi, "Kapan itu bibi dengarnya kalau Jaehyun akan lamar aku? Kapan?"

"Hm? Ternyata belum dilamar ya? Wah si bibi buat masalah dong?" jawab bibi itu, panik.

"Gapapa, kok, bi. Emang kapan itu bibi dengarnya? Dan siapa yang bilang?"

"Dari nak Mingyu. Nak Mingyu kan sering kesini sama nak Jaehyun, terus dia cerita kalau kalian bakal liburan bareng.. Berenam gitu sama nak Jungkook, bambam, terus abangnya Jungkook si Yugyeom... Disitu katanya bukannya Jaehyun yang ngatur acaranya karena ada sesuatu yang mau dibilang ya sama nak Eunwoo?"

Jaehyun yang menjadi inti dari masalah itu kemudian terdiam. Masalahnya, dia sama sekali tidak ingat hal seperti itu! Dan Mingyu, dia juga tidak pernah mengatakan apa-apa tentang hal itu?

Jungkook yang meyadari kebingungan Jaehyun kemudian berdeham, lalu membereskan buku-bukunya dengan cepat. "Makasih ya bi udah dikasih tau. Ayo Jaehyun, lo berdiri."

"Kemana?" tanya Jaehyun, bingung.

"Ketemu Mingyu," jawab Jungkook, tegas.

***

"Jalan jalan? Berenam?" Mingyu memegangi dagunya, tampak berpikir. Benar kan, dugaan Jungkook. Jaehyun saja tidak ingat perihal hari itu, apalagi Mingyu?

Ada yang aneh,

Bagaimana bisa bibi kantin ingat apa yang mereka rencanakan untuk jalan jalan sementara tokoh tokoh utamanya tidak ada satupun yang ingat?

"Lo ngigau ya, Eunwoo?" tanya Mingyu. "Kita ga pernah jalan jalan tuh... Astaga. Hmm gue ga inget apa apa tuh tentang jalan jalan. Gue seingetnya cuma belajar terus godain Jungkook," jawab Mingyu, santai.

"Kalau gitu," Jaehyun yang sedari tadi diam kini mulai angkat bicara, "Lo ingat apa yang terjadi ditanggal 2 bulan ini?"

Mingyu kemudian tampak berpikir, lalu mengernyit bingung. "Eh..? Iya juga ya. Gue ingatnya minum sampe tepar doang sama lo waktu itu. Tapi.. Pas siang, gue ngapain ya?"

Jungkook terdiam seketika, menelaah semua informasi yang dia dapatkan. Kalau begini... Sudah jelas kan? Ada kejadian besar yang menimpa mereka ber-enam ditanggal 2, yang menyebabkan Eunwoo, Jungkook dan Bambam bertukar tubuh!

"Eunwoo." suara dingin Jaehyun merasuk ketelinga Jungkook. "Ada yang aneh."

Jungkook menyetujui itu dalam hati.

***

"Jadi lo nanyain gue kemarin karena ini, ya?" Jaehyun menatap kekasihnya yang hanya menunduk dan berada dalam pikirannya sendiri.

"Hmm iya," jawab Jungkook, pelan. Sejujurnya, dia ingin menceritakan seluruh kejadian yang terjadi pada dirinya dan kedua temannya. Tapi...

Ada sesuatu dalam hatinya yang melarang dirinya melakukan itu.

Jungkook merasa dirinya salah. Harusnya, itu tidak menjadi masalah untuk menceritakan semuanya pada Jaehyun karena Jaehyun juga terlibat dalam masalah ini. Tapi Jungkook tidak bisa. Dirinya menahan kata kata itu dalam hatinya. Apa yang dia takutkan?

Perlahan, saat dirinya merasa sesuatu meraih tangannya, Jungkook tersentak. Menyadari Jaehyun yang sekarang menatapnya dengan tatapan cemas. Kedua tangan cowok itu meremat pergelangan tangan Eunwoo yang ramping dan mengelusnya,

Jaehyun mencoba memberikan ketenangan. "Gue tau lo bingung dengan situasi yang terjadi. Mungkin ada beberapa hal yang ga bisa lo bagi ke gue dan gue ga mau maksa lo buat ngasih tau. Tapi.. Jangan sampai stres, oke?"

Jungkook menatap Jaehyun yang kemudian mengelus pundaknya, lalu membawa dirinya kedalam pelukan,

Jaehyun tidak tahu benar apa yang terjadi. Dan jelas Jaehyun juga sadar jika sebenarnya ada yang dirinya ketahui tentang kejadian itu, tetapi kekasihnya menolak memberi tahu. Tapi tetap saja... Jaehyun memeluknya seolah olah dia tahu dan Jungkook tidak perlu khawatir. Meskipun pelukan itu sebenarnya bukan miliknya. Pelukan ini, kata kata ini, semuanya milik Eunwoo.

"Dan... Maaf tentang Jungkook." saat Jaehyun menyebut namanya, Jungkook sontak melepas pelukan itu, dan mendapati wajah tampan itu, menatapnya dengan penuh cinta.

"Gue..." Jaehyun meremas pundak Eunwoo dengan tatapan serius. "Gue nyebut Jungkook bukan karena gue suka sama dia, Eunwoo." Jaehyun menatap mata kekasihnya, kemudian. "Gue sekarang.. Cuma deg degan kalo dekat lo."

Jungkook terdiam. Apa maksudnya ini? Kenapa Jaehyun mengatakan hal itu kepadanya?