Mumpung masih on data, vote dulu yuk, gratis kok hehe. Terimakasih💗
-
-
-Gadis itu berdiri kaku di hadapan bangunan tua yang bentuknya tak lagi kokoh, tak terasa air matanya menitik membasahi pipi, teringat kenangan hangat bersama kedua orang tuanya yang telah tiada.
Akibat terlalu shok akan perlakuan Lanang malam itu membuat Alira jatuh sakit sampai di larikan ke rumah sakit, Abram dan Metha pergi menemani putri sulungnya dengan membawa sepuluh pengawal.
Hal ini dimanfaatkan Putih untuk meminta kepada Lanang agar membawanya menemui Roro Putih Kanana yang asli ke kehidupan Femila dulu.
Susah payah meyakinkan Lanang sambil memohon, akhirnya laki-laki keturunan citah itu menyetujuinya dengan pantauan Agung di kerajaan citah.
Di sini matanya dapag berfungsi karena kekuatan dari Lanang dan dukungan kehidupan yang berbeda.
"Kau baik-baik saja, Nona?" tanya Lanang lembut sambil memegang bahu Putih membuat gadis itu terkejut dan buru-buru menghapus jejak air matanya.
Putih tersenyum lebar, "aku baik, Lanang. Aku hanya terharu dan tidak menyangka dapat kembali ke rumahku."
"Hanya sementara untuk mengobrol dengan Nona Putih yang asli, setelahnya kau harus pulang lagi denganku. Karena setiap anda berpijak di kehidupan ini, maka energinya akan selalu terserap dan membuatmu lemas," peringat Lanang yang diangguki Putih.
Putih menatap Lanang dengan mata bulatnya yang menggemaskan, Lanang tidak mengerti isyarat apa yang hendak diberikan Putih padanya.
"Kau tidak dapat membaca fikiranku?" kesal Putih.
"Tidak, karena pada hakikatnya ini bukan kehidupan saya, ini adalah masa depan dan seharusnya kita berada di masa lalu," jelas Lanang sambil mengelus lembut rambut gadis itu.
Putih menggembungkan pipi lucu.
"Mengapa kau hanya berdiri di sini? Ayo ketuk pintunya dan mengobrol dengan Femila-- eumm maksudku dengan Nona Putih yang asli." Lanang mendorong pelan punggung Putih agar berjalan namu terasa berat karena gadis itu menahannya.
"Lanang... aku malu," cicitnya kecil membuat Lanang geleng-geleng kepala.
Peka, laki-laki itu melangkah terlebih dahulu hingga benar-benar berhadapan dengan pintu yang terlihat keropos.
Lain dengan Putih yang terlihat gugup karena takut orang lain melihat dirinya bersama Lanang yang mengenakan pakaian kerajaan, orang-orang dapat mengira mereka orang gila.
Tok...tok...tok
"Permisi..." sapa Lanang yang tak mendapat sahutan dari dalam rumah milik Femila.
"Tolong coba ketuk lagi sampai pintunya terbuka," pinta Putih yang disetujui Lanang.
Sudah berkali-kali Lanang mengetuk pintu namun tak kunjung mendapat jawaban, Putih terlihat putus asa.
"Maaf, apa kalian mencari saya?"
Keduanya tersentak kaget kala suara perempuan tiba-tiba datang dari arah belakang, Putih spontan beringsut ke belakang tubuh Lanang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kegelapan Putih (LENGKAP)
FantasyFemila merupakan gadis miskin yang serba kekurangan, sifatnya yang urakan sudah menjadi ciri khas dirinya, namun apa jadinya jika tiba-tiba dia terbangun dari koma tapi bukan menjadi Femila kembali. Melainkan menjadi gadis cantik dari keluarga berad...