Sempat berfikir aku lah yang paling beruntung karena memilikimu. Tapi ternyata, aku orang paling menyedihkan karena mengenalmu.
Kegelapan Putih.
-
-
-Roro Putih Kanana
"
Benarkah?"
Lanang mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaan gadis di depannya. Dia mengungkapkan bahwa sesungguhnya jiwa Roro Putih Kanana yang asli sekarang sedang singgah di tubuh Femila Gritely.
"Jadi maksudmu, kami bertukar raga? Aku sekarang hidup ditahun '90 an dan Putih yang asli hidup di duniaku yang modern?" Gadis berparas cantik itu nampak belum percaya.
"Iya, Nona. Kemarin saya datang ke tahun 2000, saya dapat merasakan kehadiran Nona Putih yang bersemayam ditubuhmu," jelas Lanang.
"Bisakah aku dan dia bertukar jiwa kembali? Sungguh, aku tak ingin hidup di sini," pinta Femila yang singgah ditubuh Putih.
"Mengapa?" Lanang melangkah mendekati gadis itu, "bukankah ada saya yang selalu menjagamu?"
"Tapi, Nona. Saya bingung harus memanggilmu dengan sebutan Putih atau Femila?" Lanang bertanya dengan wajah polos.
"Terserahmu saja."
"Tapi saya terbiasa memanggilmu Nona Putih, walaupun sebenarnya kau adalah Femila."
"Kalau begitu tidak perlu bertanya!" kesal Putih menatap Lanang malas.
Laki-laki bertubuh tegap itu menggaruk tengkuknya yang tak gatal dengan senyum tipis, gadis dihadapannya sangat menggemaskan.
"Tetaplah di sini sampai kita menemukan siapa sebenarnya Nona threaten itu," ceplos Lanang membuat Putih menahan napas.
Dengan penglihatan yang tak berfungsi, dia mencoba meraba-raba sesuatu di sekitarnya. Lanang mengulurkan tangan dan menggenggam jemari Putih lembut.
"Saya mohon," lanjut Lanang terdengar penuh harapan.
"Nona Putih yang asli terlalu lemah menghadapi orang seperti Nona threaten," ujar Lanang tak menyerah.
"Kau pikir mentalku sekuat apa hingga kau mengorbankan diriku untuk menghadapi masalah seberat ini, hah?" Putih berteriak dengan napas memburu.
Lanang membeku, genggamannya pada jemari gadis itu mulai mengendur dan berakhir terlepas. Dia perlahan mundur dengan kepala menunduk.
Tiba-tiba hujan turun tanpa aba-aba. Mereka yang memang sedang berada di taman tak berniat lari untuk berteduh, Putih tetap pada posisinya karena sedikit saja dia melangkah, mungkin dia akan menabrak sesuatu.
"Lanang! Aku tahu kau yang menurunkan hujan ini, cepat hentikan dan peganglah tanganku!" pekik Putih mulai ketakutan.
Lanang tersadar dari lamunannya, hanya dengan sekali berkedip, hujan reda seketika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kegelapan Putih (LENGKAP)
FantasíaFemila merupakan gadis miskin yang serba kekurangan, sifatnya yang urakan sudah menjadi ciri khas dirinya, namun apa jadinya jika tiba-tiba dia terbangun dari koma tapi bukan menjadi Femila kembali. Melainkan menjadi gadis cantik dari keluarga berad...