chapter 4

658 62 4
                                    

Disebuah pemakaman, terlihat seorang gadis yang memakai baju merah dengan garis-garis kehitaman sedang memandangi sebuah makam didepannya.

Halilintar:" ini aku ibu, ayah. Maaf karena baru mengunjungi Kalian"

Halilintar menaruh bunga dimakan kedua orangtuanya, meskipun tidak menangis tapi terlihat jelas raut kesedihan yang mendalam dari wajah halilintar.

Halilintar:" a-ku pasti akan membalaskan dendam Kalian, AKU TIDAK AKAN BERHENTI SEBELUM MEREKA MATI DI TANGANKU!!"

Nafas Halilintar memburu berat dan tangannya terkepal erat, bagi Halilintar kematian orang tuannya harus di bayar oleh kematian oleh orang yang membunuhnya.

Disisi lain terlihat ice yg sedang memandangi halilintar dari jauh sambil bersandar pada pintu mobil miliknya.

Tidak lama Halilintar berjalan ke arahnya.

Ice:" sudah selesai?"

Halilintar:" hn "

Mereka berdua masuk kedalam mobil hitam cukup mewah itu, tidak lama mobil itu melaju ke suatu tempat.

...

...


...

...

Disebuah ruangan bernuansa putih, terlihat, empat orang gadis yang sedang mengadakan rapat.

Mereka sedang membicarakan tentang misi mereka yang akan dilakukan malam ini.

Solar:" malam ini bajingan itu akan berada di sebuah hotel, mungkin dengan pelacur Nyah"

Solar menerangkan sambil menunjuk sebuah peta bangunan. Solar adalah ahli strategi yang tidak usah lagi di ragukan kemampuan nyah.

Solar:" di samping hotel itu ada sebuah bangunan cukup tinggi, gunakan sniper untuk mengakhiri semuanya"

Thron:" apa yang kita dapatkan dari membunuh orang itu?"

Ice:" aku sudah menghubungi klien kita, dia berjanji akan memberikan 50 juta dollar untuk kita jika berhasil"

Mereka berlima bukan hanya sekedar pembunuh, mereka juga berkerja dengan beberapa perusahaan besar.

Perusahaan-perusahaan itu memakai jasa mereka agar tidak lagi memiliki siangan dalam bisnis mereka.

Halilintar:" aku tidak peduli dengan uang itu, yang penting aku ingin orang ini mati"

Mereka bertiga bergidik ngeri saat melihat senyuman membunuh milik halilintar.

Ice:" Solar, thorn tetap disini pantau kami dengan alat komunikasi. Aku dan halilintar yang akan pergi"

Thron:" yah, membosankan kalau aku tidak ikut"

- SKIP

Ditengah malam Terlihat ice yg sedang berada di salah satu lantai hotel, sementara halilintar berada di gedung sebelahnya dengan sebuah sniper di tangannya.

Ice sedang berkomunikasi dengan solar. Menggunakan alat kecil yang terpasang di telinganya.

Solar:" aku sudah meretas kamera cctv disini, kau aman"

Ice:" ya, di mengerti"

Ice berjalan sampai di sebelah kamar target, dia dihadang oleh dua penjaga bertubuh besar.

" Maaf, anda tidak boleh berada disini"

Ice:" ah, maafkan saya. Boleh tunjukkan di mana kamar no 583?"

Para penjaga itupun menganggukan kepalanya, ice berjalan di belakang para penjaga berbaju hitam itu.

Ice;" bodoh!"

" Door"

Salah satu penjaga terjatuh saat kepala terkena tembakan ice, penjaga satunya mencoba menyerang ice tapi ice dengan cepat menembak kepalanya.

" Door"

Terjadi kepanikan dari para penghuni hotel saat mendengar suara temabakan yang begitu mengema, ice dengan cepat langsung pergi dari tempat tadi.

Disisi lain terlihat Halilintar yang sedang bersiap-siap untuk membunuh politikus yang sedang berhubungan badan. Kamar orang itu dilengkapi peredam suara sehingga suara temabakan ice tidak terdengar.

Thorn:" tembak dia lili, pasti pelacur itu akan shock berat"

Tanpa basa-basi halilintar menarik pelatuk nyah.

" Door"

Temabakan halilintar tepat mengenai kepala politikus tadi, sementara pelacur yang sedang bersamanya langsung shock berat.

Halilintar:" Mission completed!!"

Halilintar langsung mengemasi barang-barang, saat mendengar suara sirine polisi.

...

...

...


...

Beralih ke sisi Gempa dan kawan-kawan, terlihat mereka sedang mendatangi hotel tadi.

Gempa:" sniper itu pasti ada di gedung sebelah!. blaze, fang cari pelaku didalam dan Taufan ikut aku"

Blaze+fang:" oke"

Mereka berempat pun berpisah, Gempa dan Taufan tergesa-gesa untuk naik kelantai atas bangunan yang sedang di perbaiki.

Gempa:" dia pasti ada di sekitar sini, aku yakin itu"

Sebuah suara cukup berisik masuk kedalam Indra pendengaran mereka berdua.

Taufan:" sebelah sini kak!"

Gempa langsung berlari menuju sisi bangunan yang berada di lantai atas.

Terlihat seorang wanita yang sedang melarikan diri dengan gaya Parkur. Gempa dan Taufan langsung menembaki Halilintar.

" Door" "Door"

" Door" "Door"

Semua tembakan tadi berhasil di hindari dengan mudah oleh halilintar.

Halilintar berdiri sambil menatap ke arah gempa, mereka saling menatap. Gempa mencoba untuk melihat wajah gadis itu tapi dengan gelapnya malam dan adanya kabut itu sangatlah sulit.

Halilintar memasuki kabut malam itu dan menghilang dari pandangan mereka berdua.

Gempa:" sial tunggu"

" Braakkk"

Belum sempat Gempa mengejar wanita tadi, kakinya sudah ditahan oleh Taufan.

Taufan:" hey kakak bodoh, apa aku ingin bunuh diri?"

Gempa melihat kebawah yang mana menampilkan sebuah pemandangan jalan raya.

Taufan:" kita berada di lantai teratas, kau melompat pasti pindah dunia"

Gempa hanya berdecih pelan, suara sirine polisi semakin banyak, mereka berdua memutuskan untuk kembali ke bawah.

( TBC )

Jangan lupa untuk vote setelah membaca. 



gempa x halilintar Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang