chapter 3

873 71 1
                                        

Disebuah ruangan terlihat gempa yg sedang membaca artikel tentang kasus pembunuhan, dia tidak sendirian ada beberapa orang juga di sekitarnya.

Gempa:" bagaimana hasil kasusnya?"'

Fang:" ini!"

Fang memberikan beberapa dokumen kehadapan gempa. Gempa membaca salah satu kertas dihadapannya.

Fang:" seperti yang kita tau, mereka sangat ahli dalam membunuh dan sulit untuk mendapatkan petunjuk dari mereka"

Mereka bertiga setuju dengan ucapan dari Fang.

Blaze:" bahkan setelah 10 kali terjadi tetap ajah hasilnya nihil"

Gempa:" tunggu, kalian pernah menyelidiki kasus ini sebelumnya?"

Taufan:" ya, kalau begini terus reputasi sebagai detektif terhebat akan hancur"

Taufan membenturkan kepalanya di atas meja, sementara gempa Masih berfikir keras untuk setidaknya mengetahui siapa dalangnya.

Blaze;" tapi anehnya mereka hanya membunuh para pelaku kriminal sajah"

Lamunan gempa buyar oleh perkataan dari Blaze.

Gempa:" apa maksud Muh?"

Blaze:"mereka hanya mengincar pelaku kriminal, terlebih kriminal kelas kakap"

Sebuah lampu tak terlihat menyala di atas tubuh kepala gempa, gempa menulis sesuatu di papan tulis.

Gempa menulis dua garis vertikal yang sedikit berjauhan. Semua orang disana di buat bingung.

Gempa:" kedua garis ini adalah tempat mereka beraksi"

Lalu gempa menulis kembali sebuah garis tepat ditengah yg menyatu pada garis vertikal tadi.

Gempa:" dan ini adalah tempat mereka beraksi beberapa hari lalu, kemungkinan mereka akan muncul disini"

Gempa menunjuk tepat di tengah angka H.

Blaze:" mereka menggunakan pola angka H yah?"

Fang:" dimana tempat itu?"

Gempa:" gudang yg terbengkalai rumornya tempat para penjahat berkumpul"

Mereka pun bertepuk tangan atas kejeniusan Gempa.

Taufan:" kakak ku itu"

Mereka pun bersiap berangkat menuju tempat itu.

..

..

..

..

..

..

Disebuah gudang yg sedang terbengkalai terlihat banyak orang yang terkapar berlumpuran darah.

" Tolong ampuni aku"

Halilintar:" katakan itu pada kedua orang tuaku"

" Dor "

Kepala orang tadi berlubang oleh peluru milik halilintar.

Solar:" seperti biasa kau kejam lili"

Thorn:" itu benar"

Halilintar:" hn, mereka pantas mendapatkan nyah"

Ice:" ada yang datang!"

Tidak lama kemudian muncul Gempa, Taufan, Blaze dan fang dengan senjata api ditangannya. 

Gempa:" angkat tangan"

Oh iya disini wajah halilintar, solar, thorn dan ice memakai masker sehingga wajahnya tidak kelihatan jelas.

Halilintar memberikan kode untuk Teman-temannya agar meninggalkan dirinya, mereka bertiga yang mengetahui kode itu langsung berlari ke pintu keluar.

Taufan:" tunggu!, Kak kau urus dia ayo!"

Taufan, blaze dan fang berlari mengejar ketiga wanita yang melarikan diri, meninggalkan gempa dan halilintar berhadapan.

Gempa:" aku tidak akan mengulangi ini lagi, angkat tangan Muh!"

Halilintar mengangkat tangannya, gempa berjalan sambil memegang borgol ditangan satunya.

" Duaghh"

Pistol ditangan gempa terlempar, saat tangannya terkena tendangan dari halilintar.

" Duaghh"

Tendangan kedua milik halilintar berhasil di tangis oleh Gempa.

Gempa:" ck, kau merepotkan"

Pertarungan sengit pun terjadi, meskipun wanita tapi halilintar mampu mengimbangi Gempa yg notabenenya seorang tentara elite.

Dalam pertarungan itu halilintar lebih mengandalkan kakinya, yg membuat gempa sedikit kewalahan.

Gempa:" hah.... Menyerah sajah kau tidak akan bisa mengalahkan ku"

Halilintar sendikit tersenyum dibalik maskernya, dia mengambil sebuah katana yg ada di dinding.

Gempa juga telah berhasil mengambil pistolnya.

" Dor " " Dor " "Dor"

Tiga buah temabakan melaju cepat kearah halilintar, halilintar menangkisnya menggunakan pedangnya.

Gempa berkali-kali menghindari Tebasan dari halilintar yg ingin membunuhnya.

Halilintar melempar pedangnya kearah Gempa, Gempa dengan mudah menghindari nyah.

Namun serangan tadi hanya pengalihan, pedang itu menebas tiang yg menopang atap gudang.

" Brukkk"

Alhasil Gempa tertimpa reruntuhan bangunan, halilintar berjalan menuju pintu keluar.

Tidak lama muncul lah Taufan sambil memegangi pipinya yg terkena goresan pedang.

Taufan:" jangan mati dulu kak, aku belum membayar hutang ku waktu itu"

" Braakkk"

Sebuah suara mengejutkan Taufan yg sedang menangis air mata buaya. Terlihat gempa yg sedang berdiri Dengan pakaian yang cukup rusak.

Taufan:" kau masih hidup atau hantu?"

Gempa:" aku ini kakak mu bodoh bukan hantu, kenapa aku memiliki adik seperti dia"

Taufan yang mendengarnya hanya Pundung di pojokan dengan awan hitam dikepalanya, sementara Gempa lebih memilih berlari keluar berharap bisa menemukan gadis tadi.

Gempa:" sial-sial, kenapa kau bisa kalah?"

Gempa memukul dinding di sampingnya, dirinya kesal karena gagal menuntaskan kasus ini. Gempa menghela nafasnya sambil berusaha menghilangkan kekesalan dikepalanya.

Gempa:" saat bertarung menggunakan kaki, Renewal teakwondo kah?"

Bagi yang tidak tau Renewal teakwondo adalah teknik beladiri yang lebih mengutamakan kekuatan kaki, dan dikatakan orang yang mampu menguasainya setara dengan 50 orang. Jika kalian Nonton anime god of high school pasti tau tentang ini.

Tidak lama muncul lah anggota kepolisian dan ambulance, gempa lebih memilih untuk pulang.

( TBC)

Bersambung...

Vote kalau suka ceritanya.



gempa x halilintar Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang