gempa x halilintar

chapter 11

Gempa dan fang duduk disebuah kafe dipinggir jalan, ditangan keduanya terlihat ada beberapa lembar kertas dokumen.

Beruntung pamannya adalah orang yang berpengaruh di kemiliteran, jadi gempa bisa meminta dokumen ini atas nama pamannya itu.

Gempa membaca serius dokumen tentang halilintar.

( Halilintar umur 9 tahun telah dinyatakan meninggal, orang tuanya meninggal tidak wajar karena terdapat Luka tembak dikening mereka)

Gempa:" hanya ini? Sedikit sekali"

Fang:" well, dia dinyatakan meninggal saat berumur 9 tahun jadi itu hal yang wajar"

Gempa:" tapi dari cerita Solar dia mengatakan bahwa halilintar diculik, seharusnya ada pencarian kan?"

Fang:" heeh, pencarian itu dilakukan tapi tidak membuahkan hasil sehingga dia dinyatakan meninggal"

Gempa terdiam sejenak sambil mengaduk-aduk minumannya.

Fang:" Daniel juga benar adanya, dia adalah seorang mafia yang sulit ditebak dan pernah menjadi dalang kematian ratusan anak-anak. Orang ini cukup merepotkan"

Gempa:" jadi mereka tidak bohong kan?"

Fang hanya mengangguk sambil berdehem.

Gempa:" kalau begitu ayo kembali"

Fang:" ya "

...

...

...

...

...

Di markas the elemntal Terlihat solar dan thorn sedang memegang perutnya mereka Belum makan dari tadi malam.

Taufan:" ini makanlah"

Solar melihat ke depan Taufan yang tengah menyodorkan sepotong roti padanya.

Solar:" terimakasih "

Solar mengambilnya, lalu memakannya bersama thorn.

" Cklek "

Pintu penjara dibuka oleh blaze, mereka berdua nampak bingung.

Taufan:" pergilah "

Solar:" tapi..... Kau mempercayai kami?"

Taufan:" tentu saja kami percaya benarkan blaze"

Blaze:" ya, pergilah sebelum fang dan Gempa datang"

Thorn:' terimakasih"

Sebelum pergi Solar sempat memeluk erat tubuh Taufan lalu mereka berlari, namun langkah mereka terhenti saat Gempa dan fang sedang menghadang mereka.

Fang:" oy-oy, apa yang Kalian berdua lakukan?"

Taufan dan Blaze langsung menunduk kepada fang dan Gempa.

Taufan+blaze:" maaf, tolong bebaskan mereka kau bisa memecat kami sebagai gantinya"

Fang:" jawaban bodoh, aku ada di pihak kalian"