Pagi hari telah tiba, terlihat seorang pria yang sedang memakai setelan jas hitamnya untuk pergi bekerja.
Dia berjalan menuruni tangga sambil melihat ibunya yang sedang menyiapkan sarapan di bantu oleh para maid.
Gempa pun duduk di samping Taufan dan memakan makanannya.
Ibu gempa:" bagaimana kau setuju gempa?"
Taufan yang tau kemana arah pembicaraan ini pun langsung bergegas untuk pergi.
Taufan:" ah, aku lupa untuk memberikan berrekas ini pada fang, aku pergi"
Taufan dengan secepat kilat pergi dari hadapan keluarganya. Gempa hanya menatap melas kearah ayahnya yang sedang megehela nafas panjang.
Ayah gempa:" sudahlah sayang, gempa sudah dewasa dia berhak memilih pasangan hidupnya sendiri"
Ibu gempa:" huft, baikah ibu beri waktu satu Tiga bulan untuk gempa mencari kekasih nyah"
Gempa:" iya, lagipula aku sudah menemukan nyah kok 'kurasa'"
Ucap gempa sambil mengingat-ingat gadis kemarin. Setelah selesai makan gempa berpamitan untuk pergi bekerja.
Tidak butuh waktu lama gempa sampai di tempat barunya, oh iya gempa bukan polisi yg seperti biasanya dia regu khusus penyelidik kaya detektif gitu.
Gempa memasuki gedung itu sambil sesekali membalas sapaan dari beberapa pegawai yang menyapanya.
Taufan:" kau lama sekali kak, perkenalkan mereka adalah tim ku ' the elemntal' "
Gempa menatap wajah dua rekan adiknya itu.
Fang:" aku Fang salam kenal"
Blaze:" blaze panggil sajah blaze"
Gempa:" aku gempa, semoga kita bisa bekerja sama dengan baik"
Namun baru beberapa menit gempa berada di sana mereka sudah mendapatkan sebuah misi.
Mereka berempat pun pergi ke TKP untuk penyelidikan.
...
...
...
...
Didalam rumah terlihat dua buah jasad laki-laki yg bersimbah darah, tim " the elemntal" tiba ditempat itu.
Meskipun gempa baru beberapa menit bergabung dengan mereka tapi dirinya sudah seperti ahli.
Gempa:" mereka mendapat luka tembak di bahu, kaki lalu dada"
Fang:" sepertinya pelaku menyiksa mereka terlebih dahulu sebelum di bunuh"
Gempa hanya mengangguk setuju dengan ucapan dari Fang, gempa berkeliling untuk mencari petunjuk yg lain.
Gempa:" mereka melakukannya dengan rapih bahkan tidak meninggalkan jejak sedikitpun"
Tidak lama Taufan dan Blaze yg memeriksa kamera cctv pun kembali.
Fang:" bagiamana?"
Blaze:" tidak ada hasil, rekaman kamera cctv nya hilang"
Taufan:" aku menemukan rekamannya di oven dan seperti yg Kalian lihat ini sudah hancur"
Taufan melempar rekaman video cctv yg sudah gosong dan hancur.
" Tik "
Sebuah suara mesin penjual minuman otomatis mengejutkan mereka, terlihat Blaze yg meminum air yg tadi ia beli di mesin minuman.
Blaze:" apa? Aku haus lah"
Namun gempa merasa ada yang aneh dengan mesin penjual minuman otomatis tadi, dia berjalan sambil memperhatikan setiap sisi mesin itu.
Matanya terbelak saat ada sebuah bom dibelakang mesin itu.
Gempa:" lari!"
Mereka bertiga bingung tapi mengikuti arahan dari gempa dan beberapa detik kemudian bom meledak.
" Duuuuaarrr"
Mereka berempat terpental oleh hembusan angin dari bom itu sampai keluar dari bangun tadi.
Kepala mereka berdenyut-denyut dan telinga mereka menjadi sensitif karena suara bom.
Blaze:" uuhhh kepala ku "
Gempa:" kalian oke?"
Hanya dibalas anggukan oleh mereka bertiga. Mereka berempat pun mulai berdiri kembali.
Gempa:" untungnya kau tadi membeli minuman blaze, Kalau tidak kita pasti tidak tau ada bom di sana"
Blaze:" hehehe, itu sudah biasa"
Taufan dan fang hanya memutar bola matanya saat Blaze menyombongkan dirinya.
Fang:" sudah-sudah, cepat telpon pemadam kebakaran atau apinya akan menjalar ke bangunan yang lain"
Taufan dengan sigap langsung menelpon pemadam kebakaran, tidak lama muncul aparat kepolisian dan sebuah mobil pemadam kebakaran.
Setelah tugas mereka berakhir mereka berempat memilih pulang, Taufan numpang di mobil gempa, katanya tangannya sedikit terkilir.
Didalam mobil terlihat Taufan yg sedang melihat lukisan seorang gadis cantik. Taufan tau itu lukisan dari kakaknya.
Taufan:" wah cantiknya apa ini yang menyopet Muh kemarin?"
Gempa:" ya, begitulah"
Taufan:" dia lebih cocok disebut pencuri hati dari pada dompet"
Gempa berdehem setuju dengan ucapan adiknya.
...
...
...
...
Disisi lain terlihat empat orang gadis yg sedang duduk di sebuah gedung pencakar langit.
Solar:" tahap pertama selesai, ketahap berikutnya"
( TBC )
Bersambung...
Vote kalau suka ceritanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
gempa x halilintar
Acciónbercerita tentang kisah cinta yang begitu rumit, dimana gempa harus memilih antara cinta atau tugasnya.