chapter 5

835 69 2
                                        

Di markas the elemntal Terlihat tiga orang yang sedang duduk sambil beristirahat, ketiga orang itu adalah Taufan, Blaze dan fang.

Sudah dua hari sejak kejadian di hotel terjadi, siaran televisi masih sajah menyiarkan berita itu.

Bahkan ada orang-orang yang menyebut detektif yang menyelidiki kasus itu payah, karena tidak bisa memecahkan Nyah.

Blaze:" GAH!, APA-APAAN ORANG ITU, KAYAK KASUS NIH GAMPANG AJAH!"

Fang langsung mematikan televisi tadi, blaze hanya mengatur nafasnya untuk mengurangi emosi yang tadi meluap-luap.

Taufan:" sabar blaze, tenang oke? Bagaimana kalau kita ke klub malam?"

Blaze:" setuju "

Fang:" cih, bagian gitu ajah langsung semangat"'

Mereka bertiga pun sedikit bercanda ria untuk menghilangkan stres.

Taufan:" oh iya, dimana kakak ku? Aku belum melihat nyah seharian ini"

Fang:" di ruang latihan"

Mata Taufan melihat ke sebuah ruangan yang ditunjuk oleh fang, tidak lama dirinya bangun dan berjalan ke ruangan itu.

"Dor" "Dor"

"Dor" "Dor"

"Dor" "Dor"

Taufan melihat gempa yang sedang latihan menembak. Taufan sendiri tau kakaknya itu sedang frustasi karena gagal menuntaskan kasus kemarin.

Fang:" sudah berjam-jam dia begitu terus"

Taufan berbalik sambil melihat fang yg sedang menyandar pada tembok.

Taufan:" itu wajar, kakakku tidak pernah gagal dalam sebuah misi ini pertama kalinya dia gagal"

Tidak lama kemudian peluru dari pistol milik gempa habis, dia berbalik dan melihat tiga rekannya yang sedang memperhatikan nyah.

Blaze:" Yo, keadaan Muh cukup kacau tau?"

Gempa:" hn "

Taufan:" ayo pergi"

Taufan mendorong tubuh gempa untuk keluar dari ruangan tadi.

Gempa:" kemana?"

Taufan:" cuci mata"

...

...

...

...

Alunan musik di klub malam terdengar cukup nyaring, bau minuman dan banyaknya orang-orang yang sedang menari.

Gempa:" kenapa kita ke sini?"

Fang:" ayolah ini cukup seru tau"

Fang membenarkan posisi kacamatanya yang sedikit mengendur, lalu pergi meninggalkan gempa yang duduk di salah satu kursi bar.

Gempa:" ingin rasanya aku memukuli adiku sampai babak belur"

Gempa melihat adiknya yang sedang di kerubungi oleh beberapa wanita yang berpakaian seksi.

Seorang bartender menghampiri gempa yang sedang kesal sambil memperhatikan teman-temannya.

Bartender:" anda ingin minum apa tuan?"

Gempa terdiam sejenak, jujur dirinya belum pernah sekalipun meminum bir.

Gempa:" air putih"

Bartender terdiam sejenak lalu, mengambil sebuah gelas berisi air putih.

Bartender:" silahkan tuan?"

Gempa:" thanks"

Halilintar:" Vodka please "

Gempa melihat wanita cantik disisinya, halilintar menatap balik sambil tersenyum palsu.

Bartender itu kembali dengan sebuah minuman yang tadi dipesan oleh halilintar.

Gempa:" k-kau orang yang mencopet ku waktu itu kan?"

Halilintar;" ya, dan apa kau mau mengangkap ku pak detektif?"

Gempa:" dari mana kau tau?"

Halilintar:" aku melihat Muh di televisi akhir-akhir ini"

Halilintar meminum yang berwarna bening itu sambil mengibaskan rambutnya, lalu menyodorkan nya ke hadapan Gempa.

Halilintar:" minumlah?"

Gempa:" tidak terimakasih"

Halilintar malah tertawa kecil melihat tingkah gempa yang menolak minuman itu mentah-mentah.

Halilintar:" ayolah, warnanya sama seperti air putih itu "

Gempa menunduk menyembunyikan wajahnya yang malu, oh ayolah apa salah memesan air putih disini?.

Halilintar:" sedikit sajah, ini tidak akan membuat Muh mabuk"

Gempa menegak cairan berwarna putih itu Lalu mengernyit, ada rasa aneh di tenggorokan nyah.

Halilintar:" pertama kali memang aneh, ini coba lagi"

Gempa menegak cairan itu lagi, namun sekarang rasanya menjadi lebih baik.

Gempa:" lebih baik, tapi aku tidak akan meminumnya lagi"

Mereka berdua terdiam sejenak, Gempa tidak habis pikir untuk apa gadis secantik disampingnya pergi ke tempat terkutuk ini.

Halilintar:" jadi apa kau tidak akan menangkap ku pak?"

Gempa:" aku tidak punya bukti untuk menangkap Muh dan jangan panggil aku pak namaku gempa"

Halilintar:" halilintar"

Halilintar lalu menarik gempa menuju tempat dance, halilintar melempar jaket merahnya ke sebuah kursi.

Halilintar sekarang hanya memakai tank top berwarna hitam dengan garis-garis merah. Mengalungkan tangannya dileher gempa.

Gempa sendiri hanya diam dan sendikit menunduk menyesuaikan tingginya dengan Halilintar. Sepertinya gempa sedikit mabuk sekarang.

Halilintar:" kau jatuh pada pesona ku"

" Chuuppp"

Mereka berciuman sambil diiringi musik yang di mainkan oleh DJ. Disisinya lain Taufan malah shock berat melihat kakaknya.

Taufan:" sial-sial, bagaimana dia bisa mendapatkan gadis secantik itu"

Bahkan kecantikan wanita yang sedang bersama kakaknya itu jauh lebih cantik dari wanita Yang berada disisinya.

Taufan:" foto ah!"

Taufan mengeluarkan handphone miliknya, lalu dengan cepat memfoto mereka yang asik berciuman.

" Ckrek"

Taufan:" sekarang kau punya counter agar perjodohan Muh tidak terjadi"

Taufan tersenyum kecil melihat foto di handphonenya, dengan foto ini maka kakaknya bisa bebas dari perjodohan yang dibuat ibu mereka.

Taufan:" mari berpesta!!"

Dan mereka pun larut dalam alunan musik yang ada di klub malam itu.

(TBC)

Bersambung....

Jangan lupa vote setelah membaca.

gempa x halilintar Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang