Bab 1
[ 𝕭𝖊𝖗𝖙𝖊𝖒𝖚 𝕯𝖎𝖆 ]"Oke semuanya. Materi kali ini sampai disini dulu, Minggu depan ibu akan mengadakan kuis ya." Ucap seorang dosen wanita yang setengah paruh baya, panggil saja dia ibu indah.
"Huffft!"
Helaian nafas kasar dari seorang wanita yang bermuka datar, Agatha Lola Estefania atau sering dipanggil aga. Gadis cuek dan judes, jangan lupakan wajah yang datar.
"Gga makan yuu." Ajak teman gaga,- Prisilla Mila.
" Gak ah, nanti jadi nyamuk." Balasnya.
"Kali ini enggak deh suer."ucapnya dengan mengangkat tangan berbentuk V
Agatha melirik sila yang duduk tak jauh dari tempatnya. Jangan lupakan wajah yang datar.
"Ayo!"" Nah gitu dong."
Mereka bergegas berjalan ke arah kantin, yang tempatnya berada digedung seblah. Sepanjang perjalanan Agatha dan sila menjadi pusat perhatian banyak kaum hawa.
Ingat! Bagaimana pun wajah dan sifat Agatha, dia tetap menawan dan jangan lupakan Agatha yang berjabat sebagai wakil BEM ( badan eksekutif mahasiswa )
"Ada Agatha, ada Agatha."
"Selalu cantik dan datar."
"Sok cantik!"
"Bilang aja Lo iri kan ?"
"Dih ngapain!"
"Neng sila sama Abang Eza yu."
"Aduhhh ada Bidadari lewat."
Dan masih banyak lagi ucapan-ucapan dari mereka, Agatha dan sila sudah terbiasa dengan ucapan seperti itu, baginya mereka hanya hama nonorganik.
"Sayang!" Bukan Agatha ya yang berteriak tetapi sila, wanita itu sangat tidak dapat dipegang ucapannya. Katanya tadi yg tidak akan membuatnya menjadi nyamuk bukan!
Agatha melirik ke sila, saat wanita itu melambaikan tanganya kepada seorang pria yang menjabat sebagai pacarnya.
"Mau makan?" Tanya pria itu ke sila panggil saja dia Rendy.
Sila menganguk, dan menggandeng lengan Rendy meninggalkan Agatha yang menahan amarah. Tuhkan! Jika sudah seperti ini ia akan menjadi nyamuk di makanan basi !
SILANJING!
(=^・ェ・^=)
Huffft...!
Setibanya Agatha dirumah ia langsung merebahkan tubuhnya didalam kamar. Tadi selesai ngampus Agatha langsung pulang dan tak jadi makan bersama sila.
Suasana sepi dan sunyi itulah kondisi rumah Agatha setiap harinya. Sebenarnya Agatha tidak tinggal sendiri, dirumah ada ayah dan ibu Agatha tapi ya, begitulah.
Lama termenung dengan memandang langit-langit kamar.
Kruukk krukk !!
Suara perut Agatha, sepertinya cacing-cacing diperutnya meminta diberi asupan.
Tak tahan dengan rasa lapar diperutnya, Agatha bangun dan berjalan keluar kamar. Diruang tamu ada ibu dan kakak Agatha, tapi Agatha hanya melewatinya begitu saja dan bergegas keluar untuk mencari makan.
Jika bertanya kenapa tidak makan dirumah, kan ada ibu Agatha? Jawabnya dia bukan ibu kandung Agatha.
Berjalan seorang diri it's no problem, bagi Agatha sunyi is bestfriend. Jadi apapun tidak masalah jika sendiri, ia lahir pun sendiri. Yang tidak mandiri itu yang lahir dua lahir saja ngajak temen, itu mau lahir kedunia atau mau menjebol anu wkwk.
"Maaa! Maaa!." Teriak seseorang dari belakang.
Grep!
Tiba-tiba kaki Agatha dipeluk oleh seseorang. Agatha menundukkan ternyata seorang bocah kecil sepertinya baru berusaia 1 tahunan lebih.
"Maammaamaa"dumel bocah kecil dikaki Agatha. Agatha diam, ia memegang dadanya yang seperti nyeri dan nyaman secara bersamaaan.
"Saya bukan mamah kamu." Ucap Agatha dengan memjaukan bocah itu darinya.
Bocah laki itu menggelang,"maaamaama." Celotehnya.
"No! I'm no your mom!" Sekaan mengerti ucapan Agatha, Bibir bocah kecil itu melengkung kebawah seakan ingin menangis.
Agatha yang melihat itu ingin langsung bergegas pergi, tapi lagi dan lagi kakinya dipeluk oleh bocah itu lagi.
"Maaamaa...itut." celotehnya dengan suara yang masih cadel. Entahlah, Agatha itu paling tidak suka dengan bocah kecil karena menurutnya anak kecil bikin ia pusing dan merepotkan.
"Saya bukan mama kamu, Husss" Ingin sekali Agatha meremas bocah kecil itu, sudah ia jelaskan dia bukan mamahnya.
"DEN RIO!" teriak seorang wanita yang setengah parubaya. Bocah kecil itu menoleh dengan puppy eyes nya.
"Ayo pulang aden, nanti dicariin sama papa loh." Ajaknya dan ingin menggandeng tangan bocah laki itu.
Bocah itu menggelang dengan polosnya seakan mengerti ucapan wanita yang memaggilnya aden.
"Nononono." Entah keajaiban dari mana bibir Agatha tersenyum dengan sangat tipis, saat mendengar suara bocah laki itu."Pulang yuk.. nanti bibi buatin roti ikan, mau?"bocah itu mengeleng lagi," maaamaama." Ucap bocah itu.
Sang bibi melihat kearah Agatha yang hanya diam saja,"no no dia bukan mama, oke."
"Nono Nini maaama." Agatha terus tersenyum sangat tipis, seperti lucu, ia dipanggil mama oleh anak orang yang tak ia kenal sekalipun.
"Nono maaama kerja,oke."
Bocah kecil itu berkedip dengan lucu "Elja?"
Bibi itu mengangguk mengiyakan,"iya, mama kerja jauh banget, den Rio nunggu dirumah aja ya." Ucap bibi itu dengan lembut.
Seperti mengerti sekali setiap ucapan orang dewasa, bocah kecil itu menurut saja buktinya sekarang bocah itu sudah minta digendong dan melukapan Agatha yang dian saja dari tadi.
"Maaf ya mbak,permisi " Agatha hanya mengangguk dan tersenyum tipis. Senyum yang jarang ia keluarkan pada semua orang.
Seperginya bocah itu Agatha memandanginya terus menerus hingga bocah itu sudah tak terlihat.
Krukkk kruukk !!!
Agatha tersadar saat perutnya berbunyi lagi. Tak ambil pusing ia langsung melanjutkan kegiatannya yang ingin mencari makan.
To be continued.
Spam komen+jangan lupa vottenya(◕ᴥ◕)
See u guyssssss.
Daadaaahh👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Presiden Cinta
General Fiction[ OM DUDA SAYA] telah berganti judul menjadi [ Mr. Presiden Cinta ] Bagaimana reaksimu saat seorang bocah kecil tiba tiba memelukmu dan berkata,"mama" ? Apa reaksimu marah? Atau menerimanya? Begitupun dengan seorang wanita yang bernama Agatha, gadis...