Happy reading♡
Jangan lupa vote dan komen♡
_________________________________________"Kenapa kenyataan begitu kejam pada seseorang yang ingin beranjak dewasa?"
•—Maikel Zavaraiza—•
"5...4...3...2...1...0"
"Maikel!" Teriak nenek tepat di telinga Maikel yang baru saja sadar.
Mulut Maikel yang di pasang selang, membantunya untuk bernafas setelah lehernya di operasi. Nafas Maikel yang masih begitu berat membuatnya tak bisa berbicara dengan lancar.
"Ne..nenek..."
"Iya sayang...kamu udah selamat. Cucu nenek hebat bisa bertahan" usapan halus di dahi Maikel memberikan kesempatan untuknya menangis di depan neneknya tanpa suara atau pun tanpa ekspresi.
"Me...nang"
"Iyaa, Maikel yang menang"
"Ay...yah"
"Maikel" ayah datang dengan wajah cemasnya.
"Rafli, ikut mama" tegas nenek yang menarik uluran tangan ayah keluar dari kamar Maikel.
"Ma, Maikel gak papa kan? Dia di operasi kenapa? Salah makan?"
"Kamu tau apa yang di telan Maikel?" Tanya nenek yang menunjukkan plastik berisikan memory berukuran besar.
"Kenapa dia malah makan memory? Emang dia gak bisa minta yang lain ke Mbak Sri? Kan kemarin aku udah pesen buat ngasih yang Maikel mau"
"Dia udah di tangkep polisi. Dia ngebobol brangkas, dan ini fotonya"
"Maikel yang ngefoto sendiri dan dia berhari hari gak makan apa - apa karena pembantu itu. Mama udah bilang ke kamu kalo gak sanggup ngerawat Maikel mendingan dia sama mama aja"
"Ma, tapi dia pembantu temen kantorku. Aku gak tau kalo dia itu pencuri"
"Mama gak mau tau lagi, terima atau enggaknya. Maikel mama yang bawa"
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle | Mark lee
Fanfictionaku hanya gadis lemah yang tak memiliki keberuntungan apapun. tapi dengan keberadaannya, memberiku sebagian keberuntungannya untuk terus hidup, hingga aku bisa merasakan hangatnya dunia dan berhasil melihat dunia yang selalu ku mimpikan. "seperti ap...