(26) Jika dia tak sadar

83 24 132
                                    

Happy reading♡

Jangan lupa vote dan komen♡
_________________________________________

"Diam tak selalu diartikan dengan sabar, tapi bisa juga diartikan kecewa" -jiwu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Diam tak selalu diartikan dengan sabar, tapi bisa juga diartikan kecewa" -jiwu

•—Maikel Zavaraiza—•

Masih dalam suasana malam yang terasa dingin. Genggaman yang hangat dari tangan besar ini dapat ku rasakan seluruhnya. Maikel Zavaraiza, seorang lelaki yang memang terlihat kurang ajar, tapi dia jujur dengan sikapnya, itulah mengapa aku mulai terbiasa untuk menyukainya.

"Oke, lu masuk dulu. Tunggu gue di rumah" ujar Maikel yang membukakan pintu taxi dan melindungi kepala Adrien saat ia masuk.

"Gue boleh lepas pegangannya?" Tanya Maikel yang membuyarkan bayangan Adrien yang tak sadar ia terus memegang tangan besar itu.

"B-boleh" sahut Adrien yang segera meletakkan tangannya di pangkuan.

"Mas ikel, kalo rian gak ketemu, jangan dipaksa nyarinya ya? Besok besok masih bisa cari lagi" Maikel tersenyum sembari mengangguk. Menutup pintu dan membiarkan taxi pergi dengan membawa Adrien.

"Fiw..." siulan nyaring terdengar dari belakang Maikel yang membuatnya segera menoleh ke belakang.

"Dra, lu belum pulang?"

"Gue tadi gak sengaja denger, lu nyari si Adrian kan?"

"Bukan gak sengaja, emang kelakuan lu yang suka nguping" jawab Maikel yang maklum.

Hendra hanya membalasnya dengan cengiran lalu berjalan bersama menuju parkiran.

"Gue kasih tau tempat biasanya si Adrian ngemper" ujar Hendra yang memakai helm dan melaju lebih dulu di susul oleh Maikel.

"Emang lu tau dari mana?"

"Dulu gue gak sengaja ketemu dia, dan waktu di parkiran gue baru tau kalo dia adiknya ien" jawab Hendra yang sedikit berbicara lebih keras karena suaranya tersapu angin.

Mereka berdua mulai menyelusuri area jalan gelap. Dengan menambah kecepatan masing - masing yang terlihat seperti balapan liar, itulah laki - laki. Setelah banyaknya belokan mereka lalui, akhirnya rem mulai ditekan dan mereka berhenti digedung kosong, tepatnya markas lama Hendra yang tak lagi dikunjungi seorang pun.

"Dulu kayaknya gak sekotor ini" geming Maikel yang melihat sekeliling gedung tua yang telah menyatu dengan alam.

"Ya emang, golongan gue juga udah kepisah semua"

"Lha, lu kok bisa ketemu sama si rian gimana ceritanya?"

"Oo, itu gara - gara gue ngambek sama umi gue"

"Terus?"

"Umi gue ngabisin good time sisa gue dikamar. Yaudah terus gue ngambek, dateng ke sini buat nenangin pikiran gue, eh tiba - tiba ada yang masuk. Gue kira temen - temen gue, ternyata si Adrian."

Miracle | Mark leeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang