(14) Rasa Takut

86 35 161
                                    

Happy reading♡

Jangan lupa vote dan komen♡
_________________________________________

"Baik boleh tapi jangan terlalu baik, orang pada kek tai gatau diri sekarang"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Baik boleh tapi jangan terlalu baik, orang pada kek tai gatau diri sekarang"

•—Maikel Zavaraiza—•

"Kenapa dada ini begitu menyakitkan? Apa ini yang selalu dirasakan mas ikel?"

"Bunda..."

"Siapa yang dipanggil mas ikel?"

"Jangan nangis!"

"Apa dia orang tua mas ikel?"

"Apa aku bisa bertemu dengannya lagi? Karena aku hanya ingin meminta maaf"

"Maaf? Gambar itu?"

"Ien!" Sentak Maikel yang membuat mata Adrien terbuka lebar. Wajah kesal Maikel yang terlihat begitu jelas di atas wajah Adrien.

"L-lu udah sadar?"

Adrien mengangguk "Mas, saya gak pernah nangis kayak gini loh sebelumnya di depan orang. Kalo mas ikel nangis pakek muka saya kayak gini, saya yang malu. Soalnya muka saya jelek kalo nangis" ujar Adrien yang mengelap air mata yang turun di wajahnya.

"Lu gak papa kan?" Tanya Maikel yang menekan rahang Adrien.

"Udah agak mendingan"

"Lu ngapain sih jatuhin kertas lama gue. Itu isinya debu semua. Paru paru gue gak sehat kalo kena debu"

"Masnya sakit?" Tanya Adrien.

Maikel mengangguk dan membiarkan Adrien menegakkan tubuhnya.

"Maaf..." ucap Maikel dengan nada kecil.

"Masnya gak usah minta maaf, mas ikel gak ada salah apa apa sama saya. Semua yang terjadi dulu atau sekarang itu kecelakaan, bukan salah mas ikel"

Maikel terdiam dengan menatap punggung lebarnya dari belakang.

"Dari mana lu tau-"

"Gambar itu, itu saya kan?" Tanya Adrien yang membalik tubuhnya, menatap Maikel yang sedang mengelap air matanya.

"Dari mana lu tau?"

"Cuman kebetulan lewat dalam mimpi" jawab Adrien yang tersenyum dan kembali bangkit di hadapan Maikel.

Maikel terkekeh kecil sembari ikut berdiri menghadap ke Adrien.

"Lancang banget ya lu, masuk masuk ke mimpi orang tanpa izin"

"Lha mana saya tau mas, lewat gitu aja. Kayak tai di sungai, kehadirannya tak dinanti tapi dia datang dengan membawa kejutan"

"Kenapa disamain sama tai, mimpi gue lebih bagus dari tai. Eh, tunggu....mimpi? Dream? Bawa gue ke meja belajar!"

Miracle | Mark leeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang