(15) Aku kembali

100 34 118
                                    

Happy reading♡

Jangan lupa vote dan komen♡
_________________________________________

Aku pernah menemukan quotes, bunyinya seperti ini "Kamu tidak akan pernah bisa mengerti seseorang sampai kamu bisa melihat sesuatu dari sudut pandangnya, merasuki tubuh dibalik kulitnya dan menjalani kehidupan dengan cara pandang nya"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku pernah menemukan quotes, bunyinya seperti ini "Kamu tidak akan pernah bisa mengerti seseorang sampai kamu bisa melihat sesuatu dari sudut pandangnya, merasuki tubuh dibalik kulitnya dan menjalani kehidupan dengan cara pandang nya"

•—Maikel Zavaraiza—•

"Ini kesalahanku untuk mengenalnya"

"MAS IKEL!" Teriak Adrien yang berlari ke arah tubuhnya yang terbaring dengan menutup matanya.

Sirine ambulance mulai berbunyi dan mengangkut Maikel dari tempatnya.

"Maikel, kamu tunggu disini aja" ujar nenek yang menahan tubuhnya.

"Nek, aku gak mau disini. Biarin aku ikut" ujar Adrien dengan nada serius.

"Tapi Maikel, ien pasti baik baik aja. Disini masih ada tamu, buat kamu sapa"

"Menurut nenek, ien gak penting?"

"Bukan gitu. Ini hari spesial kamu, seharusnya kamu tetep dirumah"

"Enggak nek. Aku gak mau ninggalin dia sendirian" ujar Adrien yang akhirnya masuk ke dalam ambulance dan meninggalkan semua orang di dalam pesta.

Ambulance pergi dengan membawa mereka berdua di dalamnya. Adrien melihat petugas menutup luka dikepala Maikel.

Semua orang terlihat sibuk untuk memberikan perawatan sementara, sedangkan Adrien yang meresa pengap di dalam ambulance mulai merasakan pusing serta pernafasannya yang tak dapat dikontrol.

Mereka sampai dirumah sakit dan petugas dengan cepat memindahkan Maikel menuju ruang UGD.

"Tunggu..."

Brak

Adrien terjatuh dengan berlutut di aspal. Kakinya yang masih gemetar karena kurangnya udara dan matanya yang perlahan memudarkan pandangannya.

"Kamu gak papa?" Tanya dokter yang lewat. Dia hanya menggeleng sebagai jawaban "tidak"

"Petugas! Bantu dia!" Teriak dokter yang memanggil petugas lain untuk membawa Adrien masuk keruang UGD yang sama.

Mereka terbaring bersebelahan. Adrien yang terus meneteskan air mata, melihat ke arah Maikel yang masih belum membuka matanya.

"Ini sama seperti waktu itu..."

•—.—•

"Dia gagal, anak ini tak bisa diselamatkan" ujar dokter yang menunduk malu di depan pasiennya.

Saat itu, ibuku memang melindungiku dengan nyawanya. Namun tetap saja, takdir yang telah ditakdirkan untukku, akan selalu menjadi milikku. Mobil yang menabrak tubuh ibuku membuat tulang ekornya hancur dan dia kehilangan nyawanya saat masuk ke dalam rumah sakit. Sedangkan aku tak dapat melihat karena terlalu banyak beling yang masuk ke dalam mataku hingga dokter tak dapat menghentikan pendarahannya.

Miracle | Mark leeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang