PART 14|CEMBURU

500 36 3
                                    


Happy reading...

04.25 AM...

Tian terbangun dan tidak menemukan Vashka bersamanya. Dia melirik jam di nakas menunjukkan pukul setengah lima pagi.

Pintu kamar mandi terbuka dan Vashka keluar dari sana.

"Udah bangun?"

Tian mengangguk dan mendekat.

"Gimana kondisi lo?" tanya Vashka.

"Udah mendingan," jawab Tian.

Vashka mengangguk. "Ya udah, wudhu dulu sana. Sajadahnya biar gue yang siapin," ucap Vashka.

Tian mengangguk dan masuk ke kamar mandi untuk berwudhu. Merekapun melaksanakan shalat subuh berjamaah bersama.

...

Pagi harinya keduanya sarapan bersama. Vashka memperhatikan Tian yang bersikap biasa, seperti tidak terjadi apa-apa.

"Tian."

"Hmm?"

"Natasha itu siapa?"

Uhuk... Uhuk...

Tian tiba-tiba terbatuk setelah mendengar pertanyaan Vashka.

"Nih, minum dulu," ucap Vashka menyerahkan gelas pada Tian.

Tian menerimanya dan menegak habis isinya.

"Apa tadi?"

"Siapa Natasha?" tanya Vashka lagi.

Tian meletakkan gelasnya. "Lo, tau darimana?"

"Lo sebut nama itu semalam. Emang dia siapa?"

Tian menggeleng. "Bukan siapa-siapa, lo salah dengar kali," ucap Tian menyuapkan nasi ke mulutnya.

Vashka meletakkan sendoknya.

"Jujur sama gue, dia siapa?" tanya Vashka serius.

Tian menatap Vashka yang terlihat serius. Dia meletakkan sendoknya dan meminum air di gelasnya.

"Lo denger itu, pas kapan?" tanya Tian.

"Sebelum tidur, pas lo meluk gue," jawab Vashka sedikit malu mengucapkan kata terakhirnya.

"Mungkin lo belum tau kebiasaan gue. Sejak dulu, gue kalau kecapean atau sakit emang suka ngigau gak jelas. Jadi, mungkin yang lo dengar itu gue lagi ngigau," jelas Tian.

Vashka sedikit menyipitkan matanya curiga.

"Masa iya ada yang kayak gitu?"

"Emang ada, gue buktinya." Tian tersenyum. "Emang lo pikir dia siapa?"

Vashka memalingkan wajahnya yang memerah malu. Tian terkekeh dan mencubit gemas hidung mungil Vashka.

"Ihh, sakit tau," ucap Vashka mengusap hidungnya.

"Lo mau pergi lagi gak?" tanya Tian tiba-tiba.

"Pergi kemana?"

"Kemana aja. Anggap aja buat ganti yang kemarin malam," jawab Tian.

"Gak usah. Lagian gue udah cukup happy semalam," jawab Vashka.

"Ya udah, anggap aja gue ngajak lo nge-date lagi. Gimana?"

Vashka tertawa. "Iya-iya."

...

Setelah selesai sarapan, keduanya berangkat menggunakan motor matic milik Vashka. Vashka tidak tahu akan dibawa kemana, yang pasti Tian ingin menebus waktu semalam.

NavashkaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang