PART 46|PENYELESAIAN

156 11 0
                                    


⚠️️Warning⚠️

Terdapat adegan kekerasan di part ini...

Happy reading...

Beberapa hari kemudian...

Vashka sampai di taman tempat dia akan bertemu Tian. Hari ini genap satu minggu sejak perjanjian mereka. Dia akan memberikan keputusan untuk kelanjutan hubungan mereka kedepannya. Beberapa saat mencari, dia menemukan Tian yang juga sedang menunggunya.

Vashka lalu menghampirinya. "Udah lama nunggunya?" tanya Vashka.

"Gak, duduk dulu," jawab Tian.

Vashka duduk di depan Tian. Sejenak, keduanya hanya terdiam. Vashka melirik kearah Tian yang menunggunya berbicara. Dengan memberanikan diri, Vashka lalu menyampaikan keputusannya.

"Sesuai perjanjian kita, aku udah memikirkan keputusan aku. Kamu, yakin bakal menerima semuanya?" tanya Vashka.

Tian mengangguk. "Apapun itu."

Vashka menghela nafas. "Aku mau kita selesai di sini."

Tian terdiam sebentar, lalu mengangguk. "Kamu yakin dengan keputusan itu?"

Kini Vashka yang mengangguk. "Oke, habis ini kita bicara sama keluarga kita. Kamu tunggu aja malam ini," ucap Tian.

"Iya," jawab Vashka singkat.

Karena merasa Susana semakin rumit, Vashka lalu berdiri. "Kalau gitu, aku pergi dulu," ucapnya.

Tian ikut berdiri. "Iya, terimakasih untuk selama ini. Maaf, aku belum bisa menjadi suami yang baik buat kamu," jawab Tian.

"Aku juga. Maaf belum bisa berbakti sama kamu." Vashka lalu pergi meninggalkan Tian.

Setelah Vashka pergi, Raka, Dina dan Nia keluar dari persembunyian mereka.

"Gak usah jawab, kita udah tahu jawabannya," ucap Dina.

"Iya, mungkin ini yang terbaik. Makasih karena kalian udah berusaha," ucap Tian.

"Gak usah kayak gitu, lo juga teman kita. Masa gak di bantuin, iya gak?" tanya Nia.

"Bener tuh, ya meskipun gue gak mau kalian sampai pisah. Tapi, itu semua udah jadi keputusan kalian," jawab Dina.

"Rafael mana? Kok gak ada?" tanya Tian.

"Gak tau gue juga. Tadi katanya ada urusan, gak tau apa," jawab Raka.

Di sisi lain, Rafael sedang diam di sebuah gang. Dia sudah mempertimbangkan semuanya dan dia siap untuk sekarang.

Sebelumnya, setelah mendapat kebenaran bahwa Gino adalah pelaku pembunuhan Riska, Rafael langsung mencari segala informasi yang bisa dia dapatkan. Dan, dia mendapat informasi yang cukup berguna baginya. Dia mendapatkan rekaman medis tentang pengobatan Gino selama tiga tahun belakangan.

Dia juga menemukan fakta jika sebelumnya, Gino pernah di diagnosis mengidap gangguan mental yang membuatnya sangat tergila-gila pada sesuatu. Dia tidak tahu sesuatu apa yang di maksud. Tapi, yang dia tahu jika itu bisa menjadi sebuah ancaman.

Dia sengaja tidak memberitahu Tian soal ini. Jika bukan karena permasalahannya dengan Vashka, mungkin dia ada di sini dengan sahabatnya itu.

Tak lama, orang yang dia tunggu akhirnya datang. Gino datang dengan santai seperti tidak melakukan kesalahan apapun.

"Lo Rafae?" tanyanya.

"Iya, ini gue," jawab Rafael lalu mendekat kearah Gino.

"Ada apa lo minta ketemu di tempat kayak gini? Gak ada tempat lain yang lebih cocok gitu?" tanya Gino lagi.

NavashkaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang