PART 35|RETAK

176 24 2
                                    


Happy reading...

Vashka tidak pernah se-takut ini datang ke sekolah. Sebelumnya saat berita bohong itu menyebar, dia tidak se-khawatir ini. Sebelum masuk ke kelasnya, Vashka menengok sebentar. Setelah memastikan hanya ada sedikit orang di dalam, Vashka masuk dan duduk di kursinya.

"Hei."

Vashka dengan spontan menepis tangan yang menepuk pundaknya. Setelah melihat orangnya, Vashka menghela nafas dan menyandarkan tubuhnya.

"Ngagetin aja lo. Gue kirain siapa," ucap Vashka.

Rudi tersenyum dan duduk di depan Vashka. "Ya maaf. Lo mikirin sesuatu?" tanyanya.

Vashka menggeleng. "Gak ada," jawabnya. "Oh iya, gue denger ada murid baru ya di kelas kita?"

Rudi mengangguk. "Lo baru tau? Gue kira lo udah tau."

"Nggak, dia masuk aja gue gak tau kapan. Namanya siapa?"

"Gino, katanya dia temen SMP nya Dina. Berarti, lo kenal juga dong?" tanya Rudi.

"Ohh, dia. Iya gue kenal, kapan masuknya?" tanya Vashka.

"Pas lo sakit itu. Yang lo diem di UKS sampai pulang," jawab Rudi.

"Kok gue gak tau ya?"

Rudi mengangkat bahunya.

Tak lama, murid lainnya berdatangan. Vashka memperhatikan semuanya satu persatu. Sampai saat seorang laki-laki masuk, Vashka menelan ludahnya dan tubuhnya menegang.

"Nah, itu dia orangnya," ucap Rudi.

Gino menoleh kearah Vashka yang kebetulan masih memperhatikannya. Dia tersenyum dan mendekat.

"Hai," ucapnya.

Vashka masih memperhatikannya. Sampai jentikan jari di depan wajahnya membuatnya sadar.

"Kok ngelamun?" tanyanya.

"Enggak. Lama gak ketemu, apa kabar?" tanya Vashka.

Gino hanya tersenyum. Tiba-tiba dia menarik Vashka berdiri dan memeluknya. Semua yang ada di kelas menoleh kearah mereka. Ada yang terkejut, bingung, bahkan beberapa mulai berbisik tentang mereka.

Rudi yang melihatnya langsung menarik keduanya. "Apa-apaan lo?"

Gino mundur selangkah. "Sorry, gue gak sengaja. Udah lama gak ketemu soalnya," ucapnya.

Vashka sendiri hanya terdiam. Perasaan itu datang lagi.

"Lo udah gapapa kan? Gue denger kemarin-kemarin lo sakit," ucap Gino.

Vashka mengangguk sekali. "Gue udah gapapa, makasih," jawabnya.

Gino tersenyum dan mengusap rambut Vashka sekali. "Sehat-sehat ya?" Lalu dia duduk di kursinya.

Vashka diam sebentar, lalu duduk dengan perasaan campur aduk.

Jam istirahat...

Vashka diam sendirian di roof top. Sambil memikirkan kejadian tadi, Vashka masih mempertanyakan keadaan Gino sekarang. Terakhir dia bertemu, laki-laki itu masih tempramental dengan wajah yang selalu terlihat kesal. Sedangkan sekarang dia sudah jauh berubah, dia lebih tenang dan selalu tersenyum.

"Apa dia udah benar-benar sembuh? Atau itu cuma efek sementara?"

Tiba-tiba pintu di belakangnya terbuka. Vashka mengerutkan kening melihat Tian yang datang, seakan tau dirinya ada di sana.

"Kamu ngikutin aku?" tanya Vashka.

"Ngapain di sini?" tanya Tian balik.

"Gak ada, cuma diem aja," jawab Vashka. "Kamu sendiri, ngapain ke sini?"

NavashkaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang