PART 28|ORANG DARI MASA LALU

240 26 0
                                    


Happy reading...

Seorang laki-laki turun dari mobil. Dia melangkah dengan wajah santainya memasuki area sekolah. Dia mencari ruangan kepala sekolah, untuk menanyakan kelasnya.

Tok... Tok... Tok...

"Masuk."

Dia membuka pintunya setelah mendengar instruksi dari dalam.

"Oh, kamu pasti murid baru itu kan?" tanya Pak Hendi.

"Benar, Pak," jawab laki-laki itu.

"Kamu masuk di kelas 12C, coba kamu tanya-tanya sama murid-murid di sini," ucap Pak Hendi.

"Baik Pak, saya permisi."

Dia pun keluar dan bertanya pada beberapa siswi yang sedang mengobrol.

"Emm, permisi."

Ketiga siswi itu menoleh dan terkejut melihatnya.

"Kalau boleh tau, kelas 12C dimana ya?"

"O-oh, 12C ya? Ada di lantai dua. Mau, di anterin gak?" jawab salah satunya sambil menawarkan jasa.

"Boleh, makasih ya," jawabnya sambil tersenyum.

Saat dia berjalan duluan, siswi tadi langsung tersenyum pada dua temannya dan menyusul laki-laki itu.

"Lo, murid baru ya?"

"Iya. Eh, kita belum kenalan, nama lo siapa?" tanya laki-laki itu.

"Gue Sinta, kalau lo siapa?" tanya Sinta.

"Panggil aja Gino," jawabnya.

"Nah, ini kelasnya," ucap Sinta menunjuk ke papan di atas pintu.

"Kalau boleh tau, lo kelas berapa?" tanya Gino.

"Gue masih kelas 11, adik kelas lo," jawab Sinta.

"Ya udah, makasih ya. Gue duluan," ucap Gino tersenyum.

Setelah Gino masuk, Sinta kembali pada teman-temannya dengan wajah yang selalu tersenyum.

"Eh-eh, itu siapa tadi?" tanya salah satu temannya.

"Dia murid baru, namanya Gino. Ya ampun, ganteng banget. Duh, kayaknya gue jatuh cinta sama dia," ucap Sinta membayangkan wajah Gino.

"Beruntung banget lo. Eh, nanti lo minta kontaknya, siapa tau dapat," ucap temannya satu lagi.

"Oke, nanti gue coba."

...

Vashka memasuki kelasnya sambil memegangi perutnya. Sejak kemarin malam tamu bulanannya tidak bisa di ajak kerjasama, bahkan membuat Tian kerepotan dengan segala keluh kesahnya.

"Eh, lo kenapa?" tanya Nisa.

"Tamu bulanan, dari kemarin sakit terus," jawab Vashka sedikit meringis.

"Ya terus kenapa lo sekolah? Kan bisa izin sehari," ucap Nisa.

"Kalau sekarang gak penting-penting banget, gue juga gak mau datang," jawab Vashka sedikit menyentak. "Sorry kalau gue marah-marah."

"Gapapa, gue ngerti."

Tak lama bel berbunyi dan para siswa yang di luar kembali memasuki kelas. Vashka yang menunduk, tidak sadar seseorang yang lewat di sampingnya memperhatikannya.

"Selamat pagi semuanya," ucap Bu Fuji.

"Pagi, Bu."

"Vashka, kamu kenapa?" tanya Bu Fuji yang melihat Vashka menunduk.

NavashkaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang