11. About Double A

16 7 2
                                    

Konnichiwa

"Dalam hal love, sensitive itu penting"

Happy Reading everybody

Hubungan Arga dengan Amanda semakin hari semakin membaik. Terlihat jelas ketika Amanda yang menerima ajakan Arga untuk makan berdua di cafe.

Arga penuh dengan semangat dan dirinya sudah bertekad kalau hari ini juga dia akan menyatakan cintanya kepada Amanda. "Pokoknya hari ini"batinnya penuh keyakinan.

Arga menjemput Amanda dengan mobil, Katanya biar terlihat lebih elegan. Selama perjalanan Arga hanya memikirkan bagaimana cara mengatakannya agar membuat Amanda terkesan.

"Kak Arga lagi ada masalah ya? Kok mukanya gelisah gitu?"tanya Amanda dengan nada lembut yang berbeda dengan sifat aslinya yang kocak. bahkan sekalinya bicara, orang yang berjarak 2 meter pun dapat mendengar. Memang benar kata orang cerewetnya seorang perempuan kalau bersama dengan lawan jenisnya maka sifat cerewetnya akan berubah menjadi seorang yang penuh kesabaran dan kelembutan.

"nggak ada apa-apa kok"jawab Arga yang mendapat anggukan dari Amanda.

"Satu lagi jangan panggil "kak". Walaupun niat lo baik tapi nanti gue terlihat lebih tua dan nanti gue susah interaksi sama lo. Kalau sama gue nggak usah terlalu formal. Biasa aja "kata Arga yang membuat Amanda lagi-lagi mengangguk.

Akhirnya mereka berdua sampai disebuah cafe yang terbilang cukup mewah dan banyak sekali pengunjungnya membuat cafe itu terlihat ramai. Mereka berdua beriringan masuk kedalam dan Arga telah memilih tempat khusus bagi mereka yang letaknya tepat tengah-tengah ruangan.

Tempat yang dipenuhi dengan lilin-lilin yang menyala dan bunga-bunga yang tertata rapi membuat Amanda hanya dapat berkata "wow". Ditambah dengan pelayan yang berdiri tepat disamping mereka. Amanda yakin kalau semua ini telah disiapkan Arga.

"Silahkan Tuan dan Nyonya"sapa pelayan mempersilahkan mereka duduk.

"Bagaimana? Lo suka nggak?"

"Suka" jawab Amanda. Bagaimana tidak kalau malam ini dirinya bagaikan seorang ratu yang duduk di takhta dengan permaisuri yang berada disekelilingnya. Jadi ngehalu kan Manda nya.

"Gue ngajak lo kesini karena sebenarnya ada sesuatu yang mau gue omongin ke lo" kata Arga yang membuat seorang pelayan berjalan kearah Arga dan memberikan sebuket bunga mawar merah. Kemudian ia mengisyaratkan agar para pelayan segera meninggalkan mereka berdua.

"Gue sebenarnya ...."kata Arga menggantung perkataanya yang membuat Amanda mengangkat alisnya. Menunggu kelanjutan perkataannya. "Sebenarnya?"

Arga gugup dan bingung untuk mengatakannya. Kalimat yang hanya terdiri dari tiga kata itu membuat mulutnya terasa berat untuk mengatakannya. Dirinya takut kalau ternyata Amanda sudah punya orang spesial dihatinya.

"Gue sebenarnya mau kasih lo bunga ini sebagai perkenalan awal kita biar lebih akrab lagi gitu" jawab Arga ngasal yang menyodorkan buketnya. "Ayo makan" .

Berkali-kali Arga merutuki dirinya. Keinginan nya untuk menjadikan hari ini terkesan namun dipatahkan oleh keadaan dimana dirinya yang tidak bisa mengatakannya.

"Untung ngga ada para pelayan kalau enggak mau buat diamana muka gue. Secara kan gue pesan tempat ini khusus karena mau mengatakan cinta kepada Amanda tetapi kenyataannya gagal "

"Gue yakin Kak Arga pasti mau mengatakan cintanya kepada gue. Tapi pasti dirinya malu. Dasar lemah"batin Amanda yang mempunyai kepekaan melebihi tanaman putri malu yang peka terhadap rangsangan.

T A R ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang