13. Problem

13 5 0
                                    

Konnichiwa

"Your choice is not necessarily someone else's choice so you can't force Someone to choose with you"



Tara tidak mengetahui kalau akan ada acara dirumah Tante Nisa karena dirinya yang tertidur pulas setelah asyik bercerita siangnya, tetapi ketika ia melihat ada banyak persiapan-persiapan yang disiapkan membuatnya menanyakan hal ini ke bundanya.

"Bun? Adaacara apa sih sebenarnya? Kok banyak banget persiapannya?"tanya Tara ketika melihat para pembantu dirumah Tante Nisa mempersiapkan banyak makanan.

"Emang kamu ngga tahu kalau kak Nayla mau dilamar hari ini?"tanya Mely balik yang membuat Tara hanya bisa membulatkan matanya sempurna. "Masa sih Bun? Tadi tante Nisa ngga ngomong apa-apa sama Tara?"

"Biar jadi kejutan"kata Nisa yang tidak sengaja mendengar pembicaraan antara ibu-anak ini. "Ih Tante mah gitu. Tahu gini kan Tara bisa bantu-bantu"kataTara .

"Lagian ngga banyak kok persiapannya"tambah Nisa yang mengusap punggung Tara. "Ya udah kalau gitu kak Nayla nya mana Tante? Tara  Mau samperin"

"Ada dikamar. Lagi siap-siap soalnya sebentar lagi udah mau datang calon suaminya"kata Nisa dan direspon semangat oleh Tara.

***

"Kak Nayla. Tara masuk ya?"kata Tara sambil mengetok pintu kamar Nayla yang tertutup rapat. "Iya masuk aja Ta. Pintunya ngga dikunci"jawab Nayla dari dalam kamar.

"Kak Nayla kok bohong sih sama Tara kalau mau ada lamaran"omel Tara yang masih tak terima. "Kamu udah tahu?"tanya Nayla balik. "Bunda dan Tante Nisa yang ngomong"jawab Tara masih dengan cemberutnya.

"Ya maaf dong. Awalnya sih mau jadi kejutan buat kamu tapi kamu udah tahu jadi mending sekarang kamu bantu kak Nayla aja. Gimana?"tanya Nayla yang membuat Tara mengangguk penuh antusias.

"Boleh kak. Lagian hari ini aku belum bantu apa-apa dalam persiapan acara kak Nayla karena ketiduran" kata Tara meminta maaf karena memang dirinya belum melakukan apa-apa. Tara perasaan dengan orang dirumah Tante Nisa kalau melihat dirinya tidak membantu apa-apa .

Tara membantu Nayla dalam mempersiapkan segala keperluannya dimulai dari pakaian bahkan untuk merias Nayla. Tara tidak mengerti banyak tentang make up. Dirinya hanya mengikuti apa yang diperintahkan Nayla.

"Menurut kamu mana yang bagus dan cocok?"tanya Nayla yang memegang 2 kebaya yang berbeda. "Yang putih aja kak, biar menandakan ketulusan dan kesucian cinta"jawab Tara dengan penuh puitis yang membuat Nayla hanya tertawa kecil. "Bisa aja kamu Ta".

***

"Dirgan?! Kamu udah siap kan?"panggil Vina dari luar kamar Dirgan.

"Bentar lagi ma"jawab Dirgan berbohong. Ia hanya belum siap bahkan ia meneguk habis sebotol air mineral yang ada di mejanya karena kelewat gugup.

"Jangan kelamaan. Udah jam ini"balas Vina kesal . "Seperti perempuan aja dandannya"gerutu Vina dalam hati. "Siap ma"

Akhirnya mobil hitam milik Zean melintas didepan rumah yang menandakan mereka sudah berangkat. Didalam mobil hanya  ada Dirgan dan kedua orangtuanya. Cuman lamaran jadi ngga usah beritahu keluarga yang lain kata Zean.

Dirgan tidak tenang. Awalnya dia biasa-biasa aja waktu mamanya memberitahukan tetapi sekarang yang ada hanya kecemasan dan kegugupan. "Santai aja"kata Zean melihat ekspresi Dirgan melalui kaca yang ada didepannya. "Iya pa"jawab Dirgan singkat.

T A R ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang