Guardians Of The World [END]

8-2 [ hewan sihir ]

Jangan lupa vote yaa ♡♡♡
Typo bersebaran :)
.
.
.
.
.
.
.
.

Ela memutuskan untuk memberanikan diri mendekati naga itu, ela berjalan dengan sangat lambat dan tanpa adanya suara agar naga itu tidak terganggu akan kedatangan ela. 

setelah berhasil mendekati naga itu ela dengan perlaham mencoba mencabut anak panah yang melekat.  Namun, sang naga terus bergerak menghidar seolah takut di dekati oleh ela.

" tenanglah,  aku sedang berusaha untuk membantumu " ucap ela menatap mata emas sang naga.

Seperti memdapat kepercayaan dari sang naga itu, ketika ela mendekat dia tidak lagi menghindari dan kemudian ela menarik dengan perlahan busur panah yang tertancap di badan sang naga.

Karena panah yang dicabut membuat darah naga itu keluar lebih banyak lagi, dengan cepat ela memberikan ramuan penyembuh kepada sang naga.

Untungnya Ela selalu membawa ramuan penyembuh yang dia racik sendiri untuk jaga-jaga dalam situasi darurat.  Ela tidak menyangka akan menggunakannya dalam situasi seperti ini.

Setelah beberapa menit meminum ramuan itu, auman dari sang naga berhenti lalu muncul simbol yang sama seperti tanda di lengan kanan ela muncul di kepala sang naga.

Lalu muncul cahaya berwarna biru melingkupi seluruh badan naga tersebut, ela segara menutup ke dua matanya karena cahaya itu membuat matanya sangat sakit.

Setelah cahayanya meredup di ela berdiri seorang pria dengan rambut biru muda, kulit putih pucat dengan simbol yang sama dengan di lengan ela di kepalanya, di seluruh badanya terdapat ukiran ukiran rumit denagn mata yang berwarna emas.

Dia berjalan ke hadapan ela lalu berlutut.

" yang mulia akhirnya aku menemukan mu, " pria itu bekata sambil mengangkat kepalanya mempelihatkan matanya yang bekaca kaca. la telihat bingung akan apa yang di lakukan pria itu.

"siapa kau? "

" aku adalah naga yang tadi kau selamatkan yang mulia nama ku adalah aguna. apakah kau mau melakukan perjanjian dengan ku? " pria yang bernama aguna itu menatap ela dengan tatapan memelas.

"kenapa kau memanggilku yang mulai? " ela tidak menjawab pertanyaan aguna dan malah memberikan pertanyaan lain

"apakah setiap hewan sihir harus memanggil majikannya yang mulia?" ela merasa bingung dan tidak suka dengan panggilan itu.

"kau akan tau suatu hari nanti. belum saatnya kau mengetahuinya! Dan yang mulia aku menunggu jawaban mu? " sepertinya aguna sudah tidak sabar untuk menerima jawaban ela.