4. WHAT?! jadi istri?!

42.8K 3.4K 69
                                    

Happy reading</3

•••

Camelia meraba ponselnya di ranjang tanpa membuka matanya, saat mendapatkan ponselnya, ia membuka mata secara perlahan dengan menyesuaikan cahaya kamarnya dan saat melihat jam matanya terbuka sempurna.

"WHATTT???! AAA MAMA, GUE TELAT LAGII!" teriaknya dan langsung bangkit dari tidurnya.

"Ngapain manggil Mama dah? gue kan ga punya emak!" ucapnya yang sadar dengan ucapannya dengan menepuk jidat, dan langsung lari ke kamar mandi.

Setelah mandi, ia bersiap-siap untuk berangkat ke sekolahnya, dengan rambut yang hanya di sisir seadanya, rok dan bajunya sedikit lecek, bahkan gadis itu tidak memakai dasinya.

Dan setelah terburu-buru bersiap-siap dirinya langsung berangkat menuju ke sekolah, berharap hari ini tidak akan menjadi hari sial.

Di perjalanan, dia melihat lampu merah, pun memukul stang motornya, lalu gadis itu melihat ke kanan dan kiri untuk memastikan sesuatu. Saat dirinya merasa aman dia langsung menerobos lampu merah tersebut, tanpa sadar jika di belakang dirinya terdapat mobil polisi.

Klakson dari belakang membuat Camelia menatap spion, dan terkejutnya dia saat melihat mobil polisi di belakang motornya.

"Aelah, perasaan udah aman dah tadi." ucapnya, lalu menambah kecepatan.

Kecepatannya kalah dengan kecepatan mobil Polisi itu, mobil itu menyalipnya dan menghadang motor Camelia. Camelia pun mengerem mendadak, dan mengerutu dalam hati.

Polisi tersebut keluar dari mobilnya dan menghampiri Camelia. Camelia pun men-standar motornya dan berdiri di hadapan polisi tersebut.

"Kamu lagi, kamu lagi!" tegas Polisi tersebut dengan berhadapan dengan seorang gadis urakan.

Gadis tersebut berkacak pinggang di depan polisi tersebut. "Bapak lagi, bapak lagi! bosan saya pak!" ucap gadis itu songong.

"Sudah saya beri peringatan kemarin bukan? kenapa masih mengulangin?" tanya Polisi tersebut.

Gadis itu menghela napas. "Saya cuman menerobos lampu merah kok, saya juga nerobos lampu merah karena mempunyai alasan, saya telat nih Pak! dan saya pake helm kok." ucap Gadis itu dengan tingkat percaya dirinya.

Polisi tersebut menatap gadis yang berada di hadapannya dari atas hingga ke bawah. "Mana helm kamu? ajaib, tidak bisa terlihat?" tanya Polisi tersebut, yang membuat Camelia meraba kepalanya.

"Perasaan gue pake helm." gumam Camelia yang dapat terdengar oleh polisi tersebut.

"Tidak ada keringanan, ikut saya ke kantor." ucap Rakha sebelum gadis itu memohon meminta keringanan.

"HAH?! aduh jangan deh, Pak! saya janji deh, beneran kali ini, beneran. Saya ngga ngulang lagi." mohon Camelia menyatukan kedua tangannya.

Rakha menggeleng. "Tidak, ayo ikut saya ke kantor."

"Pak, ganti yang lain aja ya? saya cuciin baju Bapak seminggu? atau saya masakin tiap hari? apa aja deh Pak! asalkan jangan tahan saya!" ucapnya memohon. Rakha nampaknya sedang mempertimbangkan ucapan gadis itu.

Rakha tersenyum dan memajukan tubuhnya agar lebih mengikis jarak dengan gadis itu, membuat Camelia kebingungan dan memundurkan tubuhnya secara perlahan,

"Oke!" ucap Rakha tepat di depan wajah Camelia, membuat Camelia sedikit bernafas lega, setidaknya ia tidak di tahan, urusan apa gantinya itu belakangan.

"Alhamdulillah," batinnya mengelus dada.

"Saya minta kamu jadi istri saya!" ucap Rakha, membuat Camelia tercengang mendengar permintaan polisi yang berada di hadapannya, apakah ini beneran terjadi atau dia sedang berada di alam mimpi,

CARAKHA (selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang