Happy reading!
•••
Camelia memasuki perkarangan sekolah dengan wajah tidak bersahabat, karena seluruh murid sekolahnya tidak ada habisnya untuk memandang dirinya dan membicarakan dirinya secara terang-terangan.
Saat memasuki kelas pun sama, seluruh teman sekelasnya menatap dirinya, terutama tiga cabe yang memandangnya dengan tatapan tajam dan bersekap dada di hadapannya.
"Minggir, gue mau masuk!" ucap Camelia sinis melihat ketiga mantan sahabatnya menghalangi jalannya.
"Cie, yang jadi simpanan!" olok Laras dengan tawa mengejek.
"Berapa sih semalam?" tanya Anita dengan tawanya.
"Enak di gilir?" tanya Nabila.
Camelia menghela napas, dan menatap satu persatu wajah mantan sahabatnya yang berada di hadapannya. Ketiga perempuan yang pernah menjadi sandarannya, namun sekarang menjadi musuh terbesar dirinya.
"Minggir, gue lagi malas ngeladenin lo pada!" ucap Camelia penuh penekanan.
Tanpa menjawab ucapan Camelia, Anita dan Nabila terlebih dahulu memegangi tangannya, namun Camelia terlihat sangat santai mengikuti apa yang di lakukan ketiga mantan sahabatnya.
Laras maju mendekat pada Camelia, dan menarik kasar rambut Camelia, seluruh anak kelas Camelia pun terkejut, sama halnya dengan Nastar yang langsung berdiri dari bangkunya dan nyamperin sahabatnya yang sedang di siksa.
Saat Nastar ingin membantu, Camelia menggelengkan kepalanya, memberi kode agar Nastar tidak perlu membantunya, Nastar pun hanya bisa pasrah.
"Murahan!" ucap Laras dengan mengencangkan tarikannya pada rambut Camelia.
Camelia memejamkan matanya sejenak, dan setelahnya dia langsung menendang kuat perut Laras, sehingga membuat Laras terjatuh, lalu ia menyikut Anita dan Nabila yang memegangi tangannya.
Setelah itu, ia menatap Laras yang terjatuh di lantai yang sedang menatap dirinya tajam, Camelia berjongkok di hadapan Laras dan memegang dagu Laras. "Ingat, suatu saat gue bakal bikin lo mendekam di penjara!" bisik Camelia.
Laras menghempaskan tangan Camelia dari dagunya dan menatap Camelia sinis. "Gak akan pernah bisa! suara rakyat bawah ga akan pernah di dengar, dan satu hal lagi, lo akan malu seumur hidup!" balas Laras dengan senyum remehnya.
Camelia terkekeh mendengar ucapan Laras. "Ah iya, suara rakyat kecil ga akan di denger ya? gimana kalo gue lewat dalam? lo liat ngga tadi? gue di antar siapa?" tanya Camelia dengan wajah sombongnya.
"Ga liat seragam mereka? mereka yang bakal bantu gue. kalo soal malu, yang pasti lo yang akan malu, bukan gue!" ucap Camelia tegas dan langsung duduk di tempat duduknya yang di ikuti oleh Nastar.
"Ca," panggil Nastar.
"Hm," dehem Camelia dengan memainkan ponselnya.
"Lo hebat! gue yakin lo pasti bisa bawa mereka ke sel!" ucap Nastar bersemangat.
Camelia menoleh pada sahabatnya itu, dan mengangguk lalu tersenyum. "Iya, doain." ucapnya singkat dan kembali menatap ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CARAKHA (selesai)
Teen FictionFOLOW SEBELUM MEMBACA! "Saya minta kamu jadi istri saya!" sebuah kalimat yang merubah kehidupan seorang gadis dalam waktu yang sangat singkat. ••• Mengandung perbucinan tingkat dewa! 13+ Rank. #1 in polisi [ 03/03/22] #1 in polisi [ 02/03/22] #1...