20. buna kesayangan.

30.4K 2.5K 171
                                    

Happy reading!

♡!

Saat ingin melanjutkan aktivitasnya-

"RAKHAAAA!" teriakan dari luar kamar, membuat Rakha memejamkan mata sejenak lalu menatap istrinya.

"Sayang," lirih Rakha menjatuhkan diri di samping Camelia, dan memeluk perut ramping istrinya.

"Pakai baju gih, baru bukain itu. gue mau pake di kamar mandi." pintah Camelia mengusap lembut rambut suaminya.

"Gagal lagi?" lirih Rakha membuat Camelia terkekeh.

"Salah waktu," ledek Camelia dan bangkit dari ranjang dengan menutupi tubuhnya dengan selimut, lalu membawa piyamanya ke kamar mandi.

Rakha dengan perasaan setengah hati pun memakai pakaiannya dan berjalan untuk membukakan pintu, saat ia membuka pintu, nampak dua orang laki-laki, yang satu menatapnya dengan polos, yang satu menatapnya dengan tatapan meledek.

"Apa?" tanya Rakha malas.

"Lo ngapain?" Kafir bertanya balik, tanpa menjawab pertanyaan Rakha.

"Tidur,"

"Tidur atau k-"

"Aca boleh tidur sama Rakha sama Camelia?" potong Aca, membuat Rakha melotot mendengar ucapan Aca barusan.

"Gak bisa, Ca."

"Ihhh, Aca ga mau tidur sana!"

"Ca, lo sama Lia bukan mahram. gak bisa."

Aca menampilkan wajah kesalnya dan bersekap dada, membuat Rakha menghela nafas, ia paling sulit jika menolak permintaan sahabatnya yang satu ini.

"Yaudah, masuk." ucap Rakha membuat Aca berbinar dan langsung masuk ke dalam kamar Rakha.

"Yah, gak bisa kuda-kudaan," ledek Kafir membuat Rakha menatapnya tajam, Kafir pun berlalu pergi.

Rakha kembali masuk ke dalam kamarnya, saat masuk ia melihat Aca yang nampak telah tertidur dengan memejamkan mata dan memeluk boneka doraemonnya.

"Lah, ni bocil ngapain?" tanya Camelia yang baru saja keluar dari kamar mandi, membuat Rakha menoleh.

"Tidur sini," jawab Rakha dengan berlalu pergi menuju balkon kamar mereka.

Camelia paham kenapa suaminya seperti orang bete, ia pun menyusuli suaminya ke balkon kamarnya, dan ia pun memeluk suaminya dari belakang.

"Sabar yaa," ucap Camelia tertawa.

Rakha yang mendengar tersebut pun, membalikkan tubuhnya. ia meletakkan tangannya pada pinggang ramping istrinya, dan menatap lembut bola mata istrinya.

"Ke kamar lain aja yuk," ajak Rakha yang di balas gelengan kepala oleh Camelia.

"Ntar tuh bocil bangun, nyariin."

Rakha menghela nafas, dan mengecup singkat pipi istrinya dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher istrinya.

"Bobo yuk," ajak Camelia.

"Nanti aja,"

Camelia pun pasrah, ia juga tidak tega dengan suaminya. ia mengelus lembut rambut suaminya, Rakha pun masih di ceruk leher Camelia dengan mengecupi leher istrinya itu, hingga menggigit kecil.

"Sakit," lirih Camelia membuat Rakha menatap istrinya itu.

"Sorry, sayang," ucapnya dengan mengecup kening istrinya singkat.

Mereka saling bertatapan hingga keduanya larut dalam pandangan masing-masing. "Boleh ya?" tanya Rakha dengan mengusap pelan bibir Camelia. Camelia pun terdiam sejenak dan mengangguk membuat Rakha tersenyum.

CARAKHA (selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang