19. perempuan beruntung

32.4K 2.7K 133
                                    

Rakha mengerjapkan matanya, dan saat matanya terbuka sempurna, yang pertama kali ia lihat wajah cantik milik istrinya. Ia tersenyum lalu mengeratkan tangannya yang berada dipinggang istrinya, dan menciumi seluruh permukaan istrinya, membuat istrinya itu terganggu.

Camelia mengerjapkan  matanya secara perlahan, ia melihat wajah suaminya yang tersenyum padanya.

"Morning my love," ucap Rakha dengan suara seraknya.

"Morning my monkey," balas Camelia membuat Rakha tertawa dan memberi bertubi-tubi kecupan di pipi istrinya itu.

"Selalu cantik, panda." Ucapnya dengan menyingkirkan helai rambut istrinya yang menutupi wajah cantik milik istrinya.

"Lo selalu jelek," balas Camelia, lagi-lagi membuat Rakha terkekeh.

"Gengsi ya neng?" ucap Rakha membuat Camelia memutar bola mata malas.

"Minggir ah, mau sekolah." Ucap Camelia ingin bangkit namun di tahan oleh Rakha.

"Gak mau mandi bareng?" goda Rakha membuat tangan istrinya melempar bantal ke mukanya yang membuat dirinya tertawa puas.

"Rakha mesum!" desis Camelia berlari kearah kamar mandinya.

"Tidak mesum, tidak akan jadi anak sayang." sahut Rakha yang masih dapat di denger oleh istrinya.

"EMANG GUE PIKIRIN?" teriak Camelia dari dalam kamar mandi membuat Rakha tertawa.

♡!

"Napa lo masih pagi, udah senyum-senyum?" Tanya Nastar menatap heran temannya yang sedari tadi senyum-senyum sendiri.

Camelia menoleh dan menggelengkan kepalanya dengan senyum yang tidak luntur dari bibirnya membuat Nastar bergidik ngeri, dan kembai membaca komiknya.

"Nas!" panggil Camelia dengan menepuk pundak Nastar tidak santai, membuat temannya itu terkejut.

"Astaga, doyan banget lo ngagetin gue!" desis Nastar mengelus dadanya.

"Sorry, sorry, pacarnya mikey," ucap Camelia dengan cengirannya.

"Untung lo bilang gue pacar mikey, kalo ga pake kata-kata itu udah gue lepak pala lo, gara-gara ngagetin gue mulu." ucap Nastar membuat Camelia memutar bola mata malas.

"Ga nyata juga," ucapnya pelan.

"Ngomong apa lo?" Tanya Nastar dengan tatapan tajam membuat Camelia menggelengkan kepalanya kuat.

"Gak, ayam terbang." Balasnya dengan tersenyum malas.

"Oh, mau ngomong apa lo tadi?"

"Oh, iya! gue udah cerita sama Rakha, tapi baru soal mahkota." ucapnya membuat Nastar menutup komiknya, dan mengubah posisi menjadi menghadap Camelia.

"Lo cerita dari awal kenapa lo bisa begitu?" Tanya Nastar di balas dengan gelengan kepala oleh Camelia, membuat Nastar menoyor kepala temannya itu.

"Tolol!"

"Gue bingung,"

"Bingung kenapa?"

"Gimana kalo gue cerita tentang semuanya ya? Memang pas gue cerita ini dia ga marah sekali pun, tapi kan belum tentu nanti dia juga gak marah." ucap Camelia membayangkan gimana jika ia memberitahu Rakha tentang semuanya.

"Menurut gue, ga bakal marah sih. Dia juga pasti maklum kali, kejadian dulu juga gak lo sangka." Nastar mengeluarkan pendapatnya.

"Gue malu sama keluarga besar Rakha, kalo sampai soal ini mereka tau." ucap Camelia menghela nafas.

CARAKHA (selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang