29. Basket

24.9K 2.4K 264
                                    

Happy reading

♡!

Sore enaknya ngapain ya?" gumam Camelia dengan mengetuk jarinya di dagu.

"Sayang," panggil Rakha, membuat Camelia yang sedari tadi bengong pun, mengalihkan pandangan pada suaminya.

"Mau kemana Ka?" tanya Camelia yang bingung saat melihat pakaian yang di kenakan oleh suaminya itu.

"Main basket," Camelia tersentak mendengar ucapan suaminya.

"Emang bisa?" tanyanya yang sedikit heran.

Rakha terkekeh dan mendekat pada istrinya, lalu mengusap puncak kepala Camelia gemas.

"Bisa dong cantik, mau ikut?"  Camelia sedikit kurang yakin dengan ucapan suaminya itu, membuatnya mengiyakan ajakan suaminya.

"Boleh, mau liat beneran bisa ngga!" jawab Camelia dengan nada meledek membuat Rakha tertawa.

♡!

Saat ini mereka telah sampai di tempat yang biasa di gunakan Rakha dan para sahabatnya untuk bermain bola basket, cukup terlihat sangat ramai tempat tersebut, banyak laki-laki tampan yang sedang bermain basket.

Camelia yang matanya tidak bisa diam, membuat Rakha merangkul pinggang istrinya posesif.

"Pemandangan luar biasa," batin Camelia melihat para lelaki bermain basket dengan sangat lihai.

"Sayang, matanya." peringat Rakha membuat Camelia tersadar dan menyengir.

Rakha membawa Camelia ke tempat duduk, dan menyuruh Camelia duduk, serta menitipkan barang-barangnya pada Camelia.

"Aku main dulu, jangan nakal ya cantik," peringat Rakha menarik pelan hidung Camelia membuat Camelia mendengus.

Pria itu cukup ahli dalam bermain, lihat saja betapa lihainya dia memainkan bola basketnya, bahkan berhasil berkali kali memasukan bola ke dalam ring, Camelia sedikit syok dengan apa yang dia lihat.

Camelia berfikir suaminya adalah seorang multitalenta. Dulu ia fikir suaminya hanya polisi freak yang bisa menilang orang, ternyata suaminya juga seperti anak remaja pada umumnya.

Rakha terlihat sangat tampan saat bermain, melihat wajahnya yang di penuhi keringat, Camelia tidak bisa berkata-kata melihat suaminya itu.

Tiba Rakha di hadapannya, dengan tersenyum. "Keren kan sayang?" ucapnya dengan tingkat percaya diri yang sangat tinggi.

"Biasa aja," jawab Camelia mengalihkan pandangannya membuat Rakha tertawa.

Rakha bergerak duduk di samping istrinya dan menyandarkan kepalanya pada bahu istrinya, lalu memejamkan mata. Camelia sesekali melirik suaminya yang sedang memejamkan mata.

"Ganteng ya? sampai ga kedip gitu ngeliatin wajah suaminya." ucap Rakha namun matanya masih terpejam, Camelia pun kalang kabut mengalihkan pandangannya.

"Dih, jangan terlalu percaya diri," ucap Camelia sembari menjauhkan kepala suaminya dari bahunya.

Rakha membuka matanya dan melihat wajah istrinya itu, membuat Camelia salah tingkah akan tatapan suaminya.

CARAKHA (selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang