Rakha masih dengan emosinya mendengar semua ucapan perasaan Gabriel pada istrinya, terutama ia melihat istrinya yang ketakutan, ia ingin memeluk tubuh istrinya namun itu akan membahayakan nyawa istrinya, walaupun ia tau dia seorang polisi, namun tetap bakal berakibat buruk jika dirinya nekat, dan Gabriel lebih nekat.
"Ca, gue nggak bisa terima kalo kita cuman sebatas sahabat." ucap Gabriel dengan menunduk dan meraih tangan Camelia membuat Rakha mengepalkan tangan.
"Tahan, Kha. Gue tau lo emosi, kita juga, tapi kalo lo nekat, dia lebih nekat." ucap Raksa menenangkan sepupunya tersebut.
Camelia ingin menarik tangannya dari genggaman Gabriel, namun di tahan oleh Gabriel. "Ca, ayo hidup bareng gue." ucap Gabriel membuat Camelia melotot tidak percaya.
PLAK!
Satu tamparan mendarat pada pipi Gabriel, tentunya dari tangan Camelia. Rakha, Kafir dan Raksa tidak kalah terkejut dengan yang di lakukan Camelia.
"SADAR GABRIELL?! GUE ISTRI ORANG!!!! LO SADAR UDAH HANCURIN HIDUP GUE? KENAPA LO BALIK GABRIEL??? GUE UDAH BILANG JANGAN PERNAH KEMBALI DI KEHIDUPAN GUE!" teriak Camelia dengan matanya yang memanas dan memandang benci lelaki yang berada di hadapannya.
"CA GUE GA BISA HIDUP TANPA LO! GUE SAYANG SAMA LO CA! GUE MAU NEBUS RASA BERSALAH GUE DENGAN BIKIN LO BAHAGIA SAMA GUE, CA!!"
"KALO LO MAU NEBUS RASA BERSALAH LO DENGAN BIKIN GUE BAHAGIA, LO LEPASIN GUE! GUE BAHAGIA SAMA SUAMI GUE!"
"CAA!!! GUE GABISA NGELEPASIN CEWE YANG GUE SAYANG, CA!!! setelah ngelepasin anak kita?"
Deg! jantung Camelia berdetak dua kali lipat, kata akhir yang di ucapkann membuat Camelia terkejut, sama halnya dengan Rakha, Kafir dan Raksa.
"GUE GA PERNAH PUNYA ANAK SAMA LO ANJING!!"
"BOHONG!!! KENAPA LO GA JAGA ANAK KITA CA?!"
"GUE GA PERNAH PUNYA ANAK SAMA LO BANGSAT!"
"CAZRA DANIEL CLARK!"
Camelia terdiam sejenak, dan meneteskan air matanya. Tidak lama kemudian sahabat dari Camelia tiba dan langsung memeluk Camelia.
"Ca, jangan di inget." bisik Nastar mengusap punggung sahabatnya itu.
"CAA JAWAB!! KENAPA LO BIARIN ANAK GUE PERGI?! KENAPA LO GA JAGA ANAK GUE!" bentak Gabriel membuat Rakha emosi.
"JANGAN BENTAK ISTRI SAYA BANGSAT!" ucapnya yang ingin memukul lelaki brengsek tersebut namun di tahan oleh Raksa.
"Diam, Kha."
"GIMANA GUE BISA DIAM? ISTRI GUE DI BENTAK ANJING!"
"LO MAU CACA MATI SEKARANG?!"
"Kha lo di situ aja, ada gue." ucap Nastar meyakinkan.
"Ca... gue tau kita punya anak. Maaf gue ngilang dan ga bantu lo, maaf. Tapi gue selalu awasin lo dari jauh, gue nggak bisa nerima saat gue tau anak gue udah nggak ada. Gue tau lo terpuruk saat itu, gue juga masih belum muncul, gue salah Ca."
"Riel, kalo lo tau ada anak, kenapa lo ngga hadir? kenapa lo ngga ada saat itu? gue mati-matian ngelawan rasa takut gue, lo pikir lo doang yang ga nerima Azra pergi? gue juga nggak bisa nerima itu." ucap Camelia dengan tatapan kosong.
"Seberapa beratnya gue saat itu, Riel. Gue hidup sendiri, Gue bangun-bangun udah ga pakai apapun, tau-tau gue mengandung, gue terpaksa berhenti sekolah. Gue sembilan bulan nggak punya siapapun kecuali, Nastar. Setelah gue melahirkan, gue seneng karena berhasil melahirkan sebuah bayi dengan selamat." ucap Camelia dengan mengingat perjuanganya dulu.
"Namun, bahagia emang ga berpihak di gue. Gue kembali kehilangan satu-satunya yang gue punya, anak gue sendiri. Azra ninggalin gue, gue benci diri gue sendiri yang nggak bisa jaga anak gue." ucap Camelia menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
"Caa.. maafin gue."
"Riel, lo harus jalanin hukuman lo, kenapa lo ada di sini?"
"Gue mau hidup sama lo, Ca.
"Gue nggak bisa, Gue udah punya suami."
"Kalo gue nggak bisa bareng lo, dia juga nggak bisa bareng lo." ucap Gabriel dengan menodongkan pistol ke arah Rakha membuat Camelia terkejut.
"Gabriel. Jangan macam-macam." peringat Camelia.
"Cepat, pilihan lo ada dua. Hidup bareng gue, atau suami lo ini mati?"
Camelia menatap suaminya, mereka saling melempar pandangan, pandangan yang menunjukan bahwa mereka saling mencintai, dan tidak ingin saling melepas satu sama lain.
"Gue pilih mati bareng suami gue." ucap Camelia membuat yang lain terkejut.
Camelia pun memaksa berdiri dan menghampiri suaminya, dia memeluk tubuh suaminya tersebut. Gabriel dengan tangan yang masih menodong Rakha dengan pistolnya.
"Sayang, jangan ya? kakak nggak papa kalo harus ngorbanin nyawa demi kamu dan anak kita." ucap Rakha membuat Camelia menggeleng keras.
"Sayang harus bahagia dulu di sini," ucap Rakha dengan tersenyum.
"Bahagia aku bareng kakak, jadi aku bakal ikut kemana pun kakak pergi." ucap Camelia berkaca-kaca. Mereka mengeratkan pelukannya, dan memejamkan mata.
Saat mereka berdua berpelukan, saat itu juga suara tembakan terdengarr.
"CACA!!!"
"RAKHA!!"
•••
WKWKWKWK KETEMBAK GA TUH?
HAYOOOOO KIRA KIRA MEREKA MATI BARENGAN? APA SALAH SATU, ATAU??
wkwkkw tau kan azra siapa
KAMU SEDANG MEMBACA
CARAKHA (selesai)
Teen FictionFOLOW SEBELUM MEMBACA! "Saya minta kamu jadi istri saya!" sebuah kalimat yang merubah kehidupan seorang gadis dalam waktu yang sangat singkat. ••• Mengandung perbucinan tingkat dewa! 13+ Rank. #1 in polisi [ 03/03/22] #1 in polisi [ 02/03/22] #1...