CARAKHA (selesai)

30. Hujan

Happy reading.

♡!

"LO APAIN CACA ANJING?!" Laki laki tersebut menarik kera baju seseorang yang berada di hadapannya.

"Apasih lo!" jawab orang tersebut dengan menghempaskan tangan lelaki tadi.

"LO BRENGSEK ANJING!"

"IYA! KALO GUE BRENGSEK KENAPA HAH?! LO GA NGERTI GUE SAYANG SAMA DIA!"

"KALO LO SAYANG, GA MUNGKIN LO NGERUSAK DIA ANJING! LO MIKIR GAK PERILAKU LO ITU MENJIJIKAN! LO GA MIKIR YANG DI ALAMIN CACA HAH?!"

"Gue sayang sama Caca.... gue cuman mau dia jadi milik gue, selamanya. Lo sayang sama caca, gue juga, Li..."

Lelaki itu mengusap wajahnya kasar, dia masih tidak menyangka dengan sesuatu yang baru ia ketahui. Perempuan yang sangat ia cintai dan sayangi telah di rusak oleh orang yang sangat ia percaya.

"Lo sayang boleh bang, lo cinta sama dia juga boleh. Kita sama-sama sayang sama Caca harusnya juga kita sama-sama jaga Caca dari jauh. Lo tau sendiri, gue atau pun lo ga akan pernah bisa sama Caca." jelas laki-laki itu dengan pandangan menyorot kekecewaan.

"Gue tau, gue salah. Sorry, gue ga bisa mikir lagi waktu itu, gue di ajak kerja sama. Karena gue mikir dengan cara itu gue sama Caca bisa bersama selamanya." ucap seseorang yang menyesal dengan apa yang ia lakukan pada perempuan yang selama ini ia cintai dalam diam.

"Ga akan pernah bisa bang..."

•••

081256******

Caa...
i'm so sorry
i love u, and i miss u!
💘💘💘

Camelia terdiam menatapi pesan yang baru saja masuk dari orang yang tidak di kenal. Dia berfikir keras siapa yang mengirimkannya pesan, Ca? berarti orang tersebut tidak jauh dari dirinya jika memanggilnya dengan sebutan 'Ca'.

Camelia bergerak mengetikan balasan pesan untuk orang tersebut, namun suara bariton seseorang memberhentikan tangannya.

"Sayang," Rakha duduk di samping istrinya yang memegang ponsel dengan raut wajah kebingungan.

"Kenapa, honey?"

"Kak, gue mau ngasih tau, tapi janji lo ga akan marah? dan ga akan salah paham?" tanya Camelia yang di balas senyuman oleh Rakha.

"Sure, honey."

Camelia menetralkan nafasnya dan memberikan ponselnya pada suaminya, Rakha pun menerimanya, dan membaca pesan tersebut. Setelah membacanya ia kembali menatap istrinya, lalu tersenyum.

"Kamu dari tadi sibuk mikirin ini?" tanya Rakha dengan mengelus puncak kepala istrinya.

"Iya, aku bingung itu siapa, dia tau nama panggilan ku, ya berarti orang terdekat ku aja kan kak?"

"Iya, sayang. Dia pengagum rahasia kamu." ucap Rakha terkekeh dengan menepuk puncak kepala istrinya.

"Emang kamu ga cemburu apa?" tanya Camelia heran pasalnya suaminya tidak ada raut wajah yang menujukan kecemburuan.