10. halu yang menjadi nyata

38.5K 3.2K 88
                                    

Happy reading</3.

•••

Menit demi menit, detik demi detik. Kini tak terasa hari yang di tunggu-tunggu telah tiba. Hari di mana, sepasang insan akan memiliki status baru, suami-istri.

Perasaan Rakha sungguh campur aduk, dengan gagahnya dia duduk di hadapan penghulu. Keluarga, orang-orang terdekat Rakha dan Camelia pun telah hadir. Mereka hanya membuat pernikahan sederhana, karena dengan sesuai ucapan Rakha yang akan menghargai Camelia yang masih sekolah dan memutuskan untuk resepsi setelah Camelia lulus sekolah.

Sedangkan Camelia sedang berada di dalam kamar dengan Nastar dan Bunda Ghia. Dia akan keluar ketika Rakha telah selesai mengucapkan ijab qabul.

Penghulu telah bertanya tentang kesiapan Rakha, dan kini Rakha telah berjabat tangan dengan penghulunya. karena Camelia tidak memiliki wali nasab, maka dari itu di wakilin oleh penghulunya.

"Saya nikahkan engkau ananda Carakha imanuel caesar bin Imanuel putra caesar dengan Camelia andara putri binti Alm Fatam atziar dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan uang senilai satu milyar seratus delapan puluh lima juta rupiah di bayar TUNAI!"

"Saya terima nikahnya, Camelia andara putri binti Alm Fatam atziar dengan mas kawin tersebut di bayar TUNAI!" dengan satu tarikan napas Rakha bisa mengucapkannya dengan lantang, dan ia pun bernapas lega.

"Gimana para saksi, SAH?" tanya sang penghulu.

"SAH!" teriakan para saksi yang berada di situ, dan ikut mengucapkan syukur atas lancarnya ijab qabul.

Setelah selesai mengucapkan ijab qobul keluarlah gadis cantik dengan di iringi bunda Ghia dan sahabatnya Nastar.

Rakha yang melihat Camelia berjalan ke arahnya, tidak bisa mengalihkan pandangan dari wajah cantiknya Camelia.

"MasyaAllah, cantik." batin Rakha melihat Camelia yang kini telah sah menjadi istrinya.

Camelia telah berada di hadapan Rakha, dan kini dia hanya bisa menunduk karena tidak berani untuk menatap wajah Rakha.

"Cium tangan suami kamu sayang," ucap bisik bunda Ghia.

Camelia dengan ragu pun mengambil tangan Rakha, dan mencium punggung tangan Rakha. Rakha pun mencium kening Camelia cukup lama.

•••

Setelah selesai acara pernikahan yang sangat sederhana itu. Kini Rakha, Camelia beserta para sahabat dan sepupu-sepupunya Rakha sedang berkumpul di ruang tengah, tepatnya di rumah Rakha. Jika bertanya soal Nastar, gadis itu pulang lebih dulu, karena memiliki acara lain.

"Wis, udah kawin!" ucap Aca yang di hadiahin tempelengan dari tangan Kafir.

"Nikah gonggong!" ucap Kafir ngegas. membuat yang lain mendengarnya tertawa.

"Biasa aja kali, Aca cuman salah ngomong doang, pake di tempeleng!" ucap Aca dengan kesal, yang membuat wajahnya itu semakin terlihat sangat lucu.

"Ututu utuutu tayang, sini tayang." ucap Ivan dengan nada alaynya membuat para sahabatnya bergidik geli.

"Geli, najis!" ucap Tabin yang berada di sebelah Ivan.

"Bang, lo nemu teman begini dari mana dah?" tanya Elbarack terkikik melihat tingkah Aca yang terlalu bocil.

"Tempat sampah, waktu gue lagi buang pempers adik gue!" jawab Tabin asal, Aca yang mendengarnya melotot ke arah Tabin, lalu ia kembali memandang sepupu Rakha kesal.

CARAKHA (selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang