Chapter 03

5.1K 370 48
                                    

Vote sebelum membaca.

||

*****

Aku memotong beberapa bagian daging yang lezat. Aku tidak asal memilih dan memilah daging untuk Luna. Ya, aku kembali memasak sup ayam setelah sup ayam tadi tak sengaja kulempar. Kali ini aku memasaknya dengan porsi yang banyak. Karena setelah dipikirkan lagi aku juga merasa lapar.

"Perlu saya bantu, Mr. Chrysander?."

Aku menghentikan aksi memotong bawang. Aku tidak suka diganggu. Kutatap wanita yang menawarkan bantuan itu sedang menunduk sambil meremas bajunya. Cih.

Takaran untuk bumbu ini sudah pas. Hanya menunggu untuk daging dan sayurannya matang. Aku mengaduknya dengan perasaan bahagia. Aku tak sabar untuk bertemu Luna, ia pasti sudah lapar sekarang, tak sadar aku tersenyum mengingat wajahnya.

"Sir, Sup buatan anda sangat wangi." Ucap maid gila itu.

God dammn it! Aku tidak ingat kapan menerimanya untuk bekerja denganku, aku akan memberi pelajaran kepada orang bodoh yang telah menerimanya begitu saja, wanita ini tak beranjak dari tempatnya berdiri. Kumatikan kompor dan menuangkan sup panas ini kedalam wadah.

"Pergi." Ucapku yang masih menyadari wanita itu tak beranjak.

"Biar saya bantu." Ucapnya, ia mendekat dan sedikit merapatkan tubuhnya padaku, wanita ini mengambil wajan atau apalah itu aku tak tahu namanya. Yang pasti wadah ini yang kugunakan untuk memasak tadi.

"A-aku ingin pulang."

Deg

Itu suara Luna, ia telah berganti pakaian dengan gaun yang kusediakan. Luna- ku memang cantik. Aku bahagia dan khawatir diwaktu yang bersamaan, ia pasti mengira aku sedang berselingkuh dengan pelayan wanita ini.

"Sayang.." Aku menyimpan wadah panas tadi dan memberikannya pada pelayan. Kulangkahkan kakiku untuk melangkah pada Luna.
Luna mundur beberapa langkah, otomatis aku juga menghentikan langkahku. Tidak, tatapannya seperti sedang terluka. Aku tidak menyukainya.

"Kau-" Ucap Luna menunjukku. Aku hanya diam saja menunggu lanjutan ucapannya. "Mengapa? A-aku ingin pulang."

Luna menunduk setelah mengucapkan hal itu. Haha lucu sekali ia, ia fikir akan pulang kemana? Ini rumahnya, rumah kami. Luna pasti bercanda mengatakannya

"Sweetheart.. Aku bisa jelaskan." Gugupku. Luna datang di waktu yang tidak tepat disaat aku sedang bersama wanita lain.

"Jelaskan apa? Aku hanya ingin pulang aku tidak ingin berada disini." Jelasnya.

"Tuan, anda ingin makan dimana? Biar saya siapakan."

Shit! Aku mengumpat dalam hati. Akan kujadikan pelayan bodoh itu menjadi bahan percobaanku. Luna juga menatap wanita itu, setelahnya ia bergantian untuk menatap netra ku. Aku melemparkan senyum kearahnya, matanya ketika menatapku sangat cantik. Aku ingin mengoleksi bola mata indah itu.

"Sayang.."

"Kau tahu perbuatanmu ini padaku salah?" Sarkas Luna.

Aku menunduk dan memainkan sendok besar yang berada dalam genggamanku. Sendok besar yang kugunakan saat mengaduk sup ayam tadi. Kuakui aku salah karena membuat Luna salah paham. Tapi sungguh! Aku tidak berselingkuh dengan pelayan ini, aku hanya mencintai Luna. Hanya Luna.

[3.1] The Apollyon [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang