🍁🍁🍁🍁🍁
Gumpalan asap tersebut saling berpencar dan berhamburan seiring aku menghirup dan menghembuskan rokok secara berulang.
Kupejamkan mata ini menikmati dunia yang hancur. Populasi manusia kian berkurang dan zombie semakin merajalela. Mereka yang tidak bisa bertahan hidup dan bersembunyi akan mati.. tidak, mereka tidak mati begitu saja. Para manusia normal akan dilahap oleh zombie-zombie yang selalu kelaparan. Meraka rakus, mereka lapar.
Kupetik setangkai mawar merah indah, bibi Marry selalu merawatnya dengan baik dalam pot, bunga mawar ini merambat, ia tumbuh keluar tidak beraturan dari dalam pot. Kuhirup aroma mawarnya yang harum memabukan.
Kakiku melangkah, keluar dari unit menuju tempat Luna berada.
Luna.. ia sedang dihukum. Kucing nakal itu harus dihukum saat pertama kali aku membawanya pulang ke rumah kami.
Tidak mudah untuk membawa Luna kembali ke rumah kami, tidak mudah untuk mengalihkan para makhluk gila yang sedang kelaparan, tidak mudah untuk masuk ke dalam gedung. Kami harus masuk gedung melalui tangga evakuasi yang menjuntai dari lantai tiga.
Saat itu Louise mengisyratakan agar segera naik, sementara makhluk gila nan kelaparan sedang dialihkan perhatiannya oleh dua orang yang lain. Keadaan semakin kacau saat zombie-zombie itu satu persatu mengetahui keberadaan kami yang sedang menaiki tangga. Saat itu pegangan Luna dalam gendonganku tidak terlalu kuat, ia melemah.
Kami menaiki tangga yang menjuntai tersebut hingga selamat, meskipun ada zombie yang ikut naik. Namun ia mati tertembak oleh salah satu anak buahku.
"Sayang.. a- what are you doing fuckin' here?!"
Niat akan membawakan Luna hadiah setangkai mawar indah, di ruangan ini akulah yang mendapat hadiah jika Luna sedang berduaan dengan Louise. Dia selingkuh! Luna berselingkuh dengan bocah ingusan itu.
"O-owh bos, aku membawakan nona makanan. Kau membiarkannya kelaparan." Louise berhenti menyuapi Luna makanan dan ia segera berdiri.
Aku tidak merespon, mereka berdua seperti terganggu dengan kehadiranku.
Prangg
Aku melempar nampan yang berisikan makanan ke lantai. Luna terlonjak, ia beringsut menjauh mendengar suara tersebut, sementara Louise, ia hanya terpekik kecil dan berdehem.
Aku berjalan ke arah Louise, mengabaikan makanan yang berceceran di lantai terinjak oleh sepatu, "jangan pernah menemuinya lagi, sialan. Kau telah melakukan kesalahan."
"Bos, tapi aku han-"
"DIAM!" Bentakku pada Louise, "keluar sekarang juga. Dan jangan pernah lagi masuk ruangan ini," Desisku padanya.
Louise tak berkata, ia menoleh dan memperhatikan Luna. Kulihat Luna juga menatapnya, Luna memasang ekspresi memelas pada Louise si bocah. Aku menggeram hingga membuat mereka berdua memutus kontak mata mereka.
Louise pamit, ia membungkuk dan berucap maaf sebelum akhirnya keluar dari ruangan meninggalkan kami berdua.
"Sayang lihat, aku membawakanmu hadiah," Ucapku lembut menyodorkan setangkai mawar merah yang kupetik tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[3.1] The Apollyon [END]
ActionI am Keegan 🍁🍁🍁 . Start 25112021 #2- stalker, June 02, 2022 #1- crazylove, April 05, 2022 #1- help, Maret 17, 2022 #8- dangerous, Feb 25, 2022 #4- actionromance, Januari 18, 2022 #5- crazylove, Desember 04, 2021