Vote
🍁🍁🍁🍁
Aku sedang mengeringkan sisa- sisa guyuran air yang singgah pada rambutku. Aku baru saja selesai membersihkan diri, sebenernya Luna kuajak untuk mandi bersama tadi, namun ia malah mengataiku 'sinting' dan gila. Hey, apa ada yang salah dengan perkataanku? Aku hanya mengajak Luna untuk saling membersihkan tubuh bersama lalu kami merasakan hangat dan dinginnya mandi malam dalam guyuran shower. Apa itu masuk akal? Jelas bukan? Lalu mengapa Luna malah menolak ajakanku dan mengataiku yang tidak- tidak. Ia malah menyuruhku umembersihkan tubuh dan mandi terlebih dahulu. Luna bilang ia ingin bersantai sejenak dan makan snack.
Air masih menyala dengan baik dan deras, itu berati persediaan kami untuk bertahan hidup masih jauh lebih baik. Kubuka tirai penghubung antara pintu dan balkon. Aku tidak menggunakan remote karena akan memakan waktu lama. Aku tidak sabaran.
Keadaan di luar gedung apart ternyata cukup mengerikan. Bunyi klakson mobil, kemacetan, kebakaran serta orang- orang yang memakan manusia satu sama lain. Entah dari mana asal mulanya, 'orang gila' itu memakan manusia yang masih normal. Tak lama 'manusia normal' itupun mulai mengejang dengan tubuh yang mulai memucat serta darah merah pekat hampir hitam keluar dari bekas gigitan. Lalu mereka mulai mencarai 'mangsa'. Siaran televisi dan media lain mulai hancur. Hanya siaran berita dan alat pencari informasi dalam ponsel.
"Hanks!" Teriaku melalui sambungan earpiece pada Hanks. Aku tidak mendengar apapun, hanya mendengar suara gemiricik air. Apa dia sedang keramas? Dia kan botak.
"Oh, sir. Ada apa."
"Sedang apa kau?"
"Saya- mandi."
"Ck."
Aku berdecak dan mematikan sambungan tersebut. Aku melihat tangga darurat dari samping kanan apartmen. Lalu aku duduk dihadapan layar monitor mengetik sesuatu dalam keyboard dan mencari pelayan gila yang hamlir mencelakai Luna.
Sial. Ternyata ia memasuki gedung melalui tangga tersebut. Hanya orang gila yang berani naik ke lantai enam belas menggunakan tangga monyet itu tanpa peralatan kemanan. Benar, wanita itu memang gila, tidak ada akses untuk bisa masuk melalui tangga tersebut, tangga tersebut hanya sebagai hiasan semata. Namun, dalam rekaman cctv luar menampilkan jika wanita ini memecahkan jendela kaca menggunakan kepalanya sendiri.
"Hhh.." Aku memijit pangkal hidung. Jika dibiarkan, kemungkinan buruk akan terjadi lagi.
"Yes sir?"
"Dimana kau!" Bentakku melalui sambungan earpice. Aku tidak tahu siapa yang mengangkat panggilan.
"Ada kaca yang bolong, saya dan TX sedang menutupnya. Kami juga menambahkan trail."
KAMU SEDANG MEMBACA
[3.1] The Apollyon [END]
ActionI am Keegan 🍁🍁🍁 . Start 25112021 #2- stalker, June 02, 2022 #1- crazylove, April 05, 2022 #1- help, Maret 17, 2022 #8- dangerous, Feb 25, 2022 #4- actionromance, Januari 18, 2022 #5- crazylove, Desember 04, 2021