" Ney pesan apa??"
Alia menyodorkan buku menu masakan ikan air tawar bermacam jenis yang ada di situ. Selain cah kangkung yang menjadi menu sayuran khas yang ada di pemancingan Suharno yang rasanya mantap di lidah. Sementara Nathan dan bunda sudah menunggu di salah satu bilik yang mereka sempat pilih tadi. Alia dan Neyha yang mendapat tugas untuk memesan menu.
" Kamu sendiri mau yang mana??" Balik bertanya Neyha, sembari menatap Alia dengan tatapan penuh di pupil matanya. Alia agak canggung juga.
" Emm.., aku gurame. Kak Nath jugaa.. Tapi yang paling enak itu siihh, meski harganya yang paling mahal.." Berujarnya dengan sebisa dan setenang mungkin membalas tatapan Neyha, meski dengan dada berdesir dan jantungnya menjadi tak aman, karena detaknya tak bisa terkontrol dengan benar. Meski untuk itu dia merasakan matanya yang memanas." Aku ikut kamu aja.." Akhirnya di putuskan lah untuk memilih menu yang sama dengan yang lain. Empat porsi gurame bakar lengkap dengan sambal dan lalapan beserta cah kangkung juga 4 porsi. Selebihnya minuman jus. Alia dan Neyha memilih jus jambu merah sementara bunda jus alpukat dengan cokelat dan Nathan jus orange.
" Tunggu sebentar yah kak, pesanan akan datang tak lama.." Suara ramah pelayan wanita yang saat itu melayani mereka.
" Bilik nomer berapa kak??"
" 17."
" Okay, silahkan di tunggu..terima kasih.." Dan setelah selesai memesan menu, merekapun menyusul kembali Nathan dan bunda.
" Udah selesai pesan menunya sayang??" Begitu mereka datang langsung Nathan menyambut istrinya dengan agak memeluknya. Alia senyum.
" Udah kak. Semua menunya sama. Cuma minumannya yang beda.."
" Iyaa sayangg,, makasih yahh.." Lalu ujarnya, setelahnya mencium pipi istrinya dengan penuh cinta. Neyha melirik dengan perasaan jengah. Sedikit dia buang nafas. Sembari terbatuk kecil." Bunda jus alpukat kan Aya..?"
" Iyaa bunda.. pake cokelat kann??"
" Iya menantu bunda yang cantik.." Alia merona mendapat ucapan seperti itu dari mertuanya.
" Kalo enggak sesuai dengan syarat dari bunda, kan Nath enggak akan mungkin seriusin.." Nathan menimpali dengan senyum bangga. Diikuti tawa kecil wanita setengah baya tersebut. Lalu keduanya juga. Hanya Neyha yang tak acuh dengan semua itu. Lebih memilih sibuk dengan dirinya sendiri.Obrolan santai mereka terus berlanjut, hingga pesanan pun datang. Menu yang sangat menggugah selera.
Aroma gurih dan wanginya yang menyapa penciuman, rasa-rasanya sampai tak sabar untuk segera menyantap. Terlebih lagi saat berangkat tadi memang sengaja tak sarapan pagi. Hanya di ganti dengan minum susu saja." Terima kasih.." Alia menyahut ketika pelayan telah selesai meletakkan semua menu di atas meja dan mengucapkan, " Selamat menikmati makanannya..". Kemudian pelayan yang berjumlah ada tiga orang itu pun permisi.
Dengan lahap Nathan menyantap menu gurame beserta nasi dan cah kangkung yang ada di hadapannya. Beda dengan tiga wanita yang berada di dekatnya. Mereka lebih yang menjaga etika ketika makan. Masih terlihat anggun dan cantik. Yahh seperti laki-laki kebanyakan saat ketika menikmati makanan yang sesuai dengan selera.
" Bunda, rencananya Nath sama Aya mau honey moon nanti. Sekitar dua mingguan lagi deh.. Nath harus selesaikan pekerjaan kantor terlebih dulu yang banyak tertunda dan untuk ke depannya selama Nath enggak ada disitu. Dan harus jauh-jauh hari ngajuin cuti tahunan.."
" Berapa hari waktu honey moonnya??"
" Satu Minggu aja Bun. Udah cukup kan sayang..??" Alia mengangguk saja, masih dengan kesibukannya bersantap makan.
" Bunda doain yang terbaik aja untuk kalian..semoga ceper dapat momongan.. apalagi begitu pulang dari liburan, Aya langsung isi.. Tapi, apapun itu, bunda selalu berdoa yang terbaik untuk menantu bunda untuk anak-anak bunda.."
" Adik mau ikutan enggak??" Tiba-tiba Nathan nyentil adik perempuannya yang sibuk mendengarkan obrolan ketiganya.
" Ntar aja kalo Ney udah ada suami, Ney honey moon sendiri.." Celetuknya dengan mimik muka cemberut.
" Lagian kenapa siih kakak getol banget mau ngajakin Ney ke sana ke mari?? Ada misi apa sebenarnya..??"Nathan tertawa.
" Lohh kan kakak mencoba jadi yang terbaik buat adik satu-satunya yang paliingg segala-galanya buat kakak.. enggak salah kann..??" Masih menyahut laki-laki dengan mulut yang masih mengunyah. Neyha melotot.
Sebal.
" Bundaa,, Ney enggak suka deh becandaan kak Nath.." Ujarnya merajuk ke bundanya yang tertawa saja.
" Sudah sudah Nath.., jangan gangguin melulu Ney,, dia sampai enggak sempat makan tuhh.."
" Upss..iyaa.. maaf maaf adik cantikk.. soookk...,, yaudah lanjutin makannya."
Neyha menurut saja layaknya anak kecil yang disuruh makan oleh orang tuanya.
Alia sendiri hanya menjadi penyimak. Sembari menikmati makannya. Sesekali nampak sudut matanya mencuri pandang ke arah Neyha yang suka tak acuh. Meski sebenarnya dia sadar jika tengah di perhatikan. Tapi hanya pura-pura cuek saja." Setelah ini, ajakin bunda jalan-jalan ke pasar Ungaran yahh..ke pusat toko jajanannya. Bunda pengen beli singkong keju dan getuk goreng sama tahu sutera.. sekalian sayuran jugaa." " Siapp ibu komandan.."
" Eits kelengkeng Bandungan jangan lupa.. Ney mauuu.."
Serobot gadis itu tanpa permisi." Pastilah.. untuk itu bunda ndak pernah lupa, kesukaan anak kesayangan.."
" Aya juga iyaa kann?"
" Iyaa bund.. Sering juga sama mama beli kelengkeng di daerah sini. Lebih gede-gede banyak dagingnya dan masih fresh baru metik dari pohonnya.." Ucap Alia menimpali." Ya udah kita cepat habiskan makan dan setelahnya cabut. Biar enggak kesorean.. nanti keburu habis.."
" Lebay ih kak Nath.. stok disana kan enggak cuma satu toko kakak.."
" Hehehe.. iyaa iyaa sayangg,, kakak becanda lohh.." Nathan mencubit sayang ujung hidung Alia.Wanita muda yang cantik dan anggun itu menatap suaminya dengan bibir yang mengulas senyuman. Hangat rasanya hati Nathan menerimanya...