14

176 20 5
                                    

Kaneyha

Hari sudah teramat siang ketika Neyha terbangun dari tidurnya. Dan begitu kedua matanya terbuka yang langsung teringat di otaknya adalah, pagi ini rencananya Nathan dan kakak iparnya yang bernama Alia itu akan berangakat untuk pergi berbulan madu. Gadis itu bergegas turun dari tempat tidur dan agak tergesa berlari- lari menuju ke ruang tengah.
Tapi sepi.
Tak ada siapapun di situ.
Bahkan barang yang di kemas oleh Alia bersama Kakaknya Nathan pun sudah tak ada lagi. Kontan muka gadis itu langsung berubah cemberut. Kali ini gantian yang dia cari-cari adalah bundanya yang waktu itu masih ada di dalam kamar.

Tanpa ba bi bu dia langsung main selonong dan langsung mencecar pertanyaan tentang keberadaan kedua kakaknya.
Mereka kemana??
Apa sudah out dari rumah??

Dan sedih seketika sewaktu bunda mengiyakan semua pertanyaannya tersebut..

Neyha langsung marah-marah. Ngomel-ngomel sambil beringsut balik lagi ke dalam kamar. Dia pun berinisiatif untuk menelfon Alia. Protes kenapa dia tak di bangunkan sewaktu mereka hendak berangkat tadi.
Kejadian itu masih membuat gadis itu kesal tak berkesudahan. Sampai setelah selesai telefon pun dia kembali rebahan di tempat tidur. Mengacak-acak sprei yang menyelimuti spring badnya dengan kaki-kaki jenjangnya.

Sampai berulang kali bundanya menyuruh untuk mandi dan bantuin beliau di toko kue mereka, gadis itu tak geming. Padahal biasanya dia semangat sekali. Karena pasti Alia juga akan ikutan. Meski ditemani oleh suaminya, seenggaknya dia bisa berada di dekat wanita itu. Dari perasaan kesal itu hingga membuat dia malas-malasan saja sambil main game dan tak langsung pergi ke kamar mandi dan segera mandi seperti yang di suruh bundanya. Hari minggu pelanggan akan sangat ramai, makanya beliau meminta putrinya agar bisa bantu-bantu secepatnya.

Neyha kembali keluar kamar. Gadis itu menuju ke ruang tengah dan duduk bersila di depan tv. Otaknya masih agak ngelag dan belum sepenuhnya sadar. Dia hanya terdiam memaku di depan tv saja. Apalagi saat kembali teringat kejadian pas dia telat bangun tidurnya. Lalu dia di kasih tau bunda jika Nathan, kakaknya dan Alia sudah berangkat ke bandara pagi buta tadi.
Sebal rasa hatinya.
Di sepanjang menitnya yang berjalan, tak henti dia ngedumel. Harusnya dia mengantarkan sampai ke bandara. Dia sudah berencana membelikan cinderamata untuk kakak iparnya tersebut. Sebuah kalung emas putih berliontin sebuah huruf inisial K dan ada berlian di tengah huruf tersebut. Dia beli sudah jauh-jauh hari yang lalu, sewaktu Alia di nikahi oleh Nathan. Sengaja kado itu belum dia berikan. Dan saat mau bulan madu itulah menurutnya waktu yang paling tepat untuk memberikannya, agar wanita yang dulu pernah begitu spesial di hidupnya, bahkan hingga detik ini, akan selalu mengingatnya. Namun momen itu terbang melayang begitu saja. Dia kira Alia akan membangunkannya. Atau bunda. Tapi ternyata tidak. Mereka membiarkan gadis itu terus pulas dalam tidurnya.

" Bunda..bundaaa..,,!" Memanggil Neyha sedikit berteriak, mencari keberadaan bundanya yang tak tau ada dimana. Dia cek ke dapur sepi. Kamar tidurnya juga kosong.

" Bundaaa...!" Sekali lagi teriaknya. Dan dia baru ingat jika bunda suka menyirami bunga di teras depan. Gadis itu pun segera berjalan ke arah teras rumah. Dengan jepit yang dia kenakan di kakinya yang suaranya cukup keras terseret oleh pijakan kaki kakinya. Benar saja.. dia temukan wanita setengah baya tersebut tengah menyirami bunga sembari bersenandung kecil.

" Bundaa,, Ney laperr.." Manja dan merajuk suaranya, membuat wanita baya yang lagi asik dengan kegiatannya tersebut terpaksa berhenti.
" Bunda kan udah masak sayangg.."
" Pengen roti aja sama telur mata sapi, susu jahe..,,"
" Neyhaa.. kan bisa makan dulu yang bunda masakin. Ada cumi asam pedas kesukaan kamuu.."
" Tapi maunya Ney ituu bundaa.." Muka cemberut gadis itu dengan tingkahnya yang kolokan, mau tak mau membuat wanita baya tersebut menggelengkan kepalanya. Sangat memaklumi tingkah putri kecilnya yang sekarang telah beranjak dewasa sebenarnya. Tapi masih memperlihatkan sifat kekanan-kanakan.

" Iyaa bentar.. bunda bikinin setelah selesai ini.."
" Jangan kelamaan.. perut Ney udah perihh.."
" Ney, Ney,, untung sopir toko mas Andi belum datang.. kalo ketahuan dia apa enggak malu kamuu..?"

( Andi adalah sopir kepercayaan yang bekerja di toko kue milik orang tua Neyha dan Nathan. Dia yang bertugas mengambil barang-barang jualan yang nantinya akan di bawa ke beberapa toko kue milik mereka, sekaligus mengambil setiap uang hasik penjualan setiap harinya. Sementara proses pembuatan jajanan mereka di produksi oleh bunda sendiri dengan mengandalkan beberapa karyawan. Dan tempat produksi itu tepat di sebelah rumah mereka. Hanya terpisah dinding yang menyatu dengan dinding bangunan rumah).

Neyha cuek saja. Terus kembali masuk ke dalam rumah dan duduk kembali di depan tv, menunggu bundanya untuk membuatkan sarapan pagi yang dia inginkan. Tumben sekali Neyha semanja itu. Mungkin karena dia lagi bete. Jadi di lampiaskan dengan bersikap seperti anak kecil begitu.

Drett drett..

Bunyi getar di hapenya. Neyha segera membukanya. Ternyata dari Arga sang Arjuna yang sepertinya salah menancapkan panah cintanya. Bagaimana tidak??
Neyha cewe yang susah sekali di tebak. Bisa terkadang dia angkuh, cuek dan semaunya. Tanpa memikirkan orang-orang yang di buatnya pusing tujuh keliling dengan perangainya itu. Dan saat seseorang merasa sudah putus asa, justru tiba-tiba dia bisa bersikap sangat manis. Hingga membuat orang kembali luluh tak berdaya. Banyak sudah korban perasaan yang di buat oleh Neyha karena ulahnya. Termasuk Arga yang sedemikian sabarnya menghadapi sifat roller coaster gadis itu.

" Morning Ney sayang.." Sepasang mata gadis itu memandangi isi chatan dari kekasihnya. Tapi tak dibalas. Hanya di baca setelahnya malah sibuk melanjutkan game yang tadi sempat terhenti.

" Sayangg,, masa cuma di read doank sii..?" Kembali Arga mengirim chat lewat WA. Neyha sipitkan matanya, menangkap isi pesan Arga dari layar utama. Dia tepuk-tepuk jidatnya. Lalu membuka WAnya dan membalas pesan Arga.
" Aku laperr.. nungguin bunda bikinin roti.. tapi sampe detik ini belum juga di bikinin.." Emoji cemberut plus nangis.
" Sini.. sayang kesini, ntar Abang masakinn.."  Balas Arga sembari mengirim emoji tertawa.
" Aku mau samperin bunda lagii Arga.." udahan dulu yahh..hapenya lobet. Aku cas sekalian.."
" enggak mau jalan-jalan..??"
" Belum ada niat..udah yahh..dahh.." Setelahnya Neyha tak membuka hapenya lagi. Padahal masih ada balasan chat dari pacarnya itu. Dia kembali ke depan untuk menemui bundanya dan menagih janjinya untuk di masakin.

" Bundaaa...lamaa bangeett ihh..!" Teriaknya kolokan sekali.

kekasihku pengantin kakakkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang