Tak terasa pernikahan yang di jalani Nathan dan Alia sudah hampir menginjak dua minggu kurang lebihnya. Dan waktu yang di tunggu-tunggu oleh Nathan selama dari pernikahan itu sah, akhirnya telah tiba juga.
Saat dimana puncak dari sebuah kebahagiaan dan keharuan hatinya, saat waktunya untuk dia akan melakukan perjalanan jauh dalam rangka acara honey moon. Waktu dimana hari yang spesial bagi mereka berdua untuk pergi berlibur beberapa hari dan sekaligus momen berbulan madu.Setelah segala sesuatunya telah di persiapkan secara matang, dan tiketpun telah terbeli, dan jadwal penerbangan juga sudah mereka pastikan, sampailah mereka pada detik dimana keduanya nampak begitu sibuk sekali menyiapkan semuanya. Dua travel bag mereka bawa untuk stok baju- baju sehari-hari selama di sana. Obat-obatan tak ketinggalan juga. Nathan sengaja mengambil penerbangan yang di jadwalkan paling pagi. Sekitar jam 6.30 wib pesawat take off. Makanya sehabis subuh mereka sudah selesai berkenas-kemas, dan keluar dari rumah untuk secepatnya sampai di bandara. Dengan memesan grab mereka berangkat dari rumah bundanya Nathan. Suasana masih pagi buta ketika grab yang mereka naiki melaju ke jalan utama. Sebelumnya sempat keduanya pamitan dengan bunda dan mamanya Alia lewat Vidio call. Setelahnya mereka berangkat. Neyha saja masih tertidur pulas saat mereka keluar. Sekitar pukul 05.00 wib pagi mereka telah sampai di bandara Ahmad Yani. Sebelumnya mereka cek in dulu. Baru setelah itu ke tempat pengecekan barang. Dari situ lumayan cepet prosesnya. Dan hegitu selesai merekanpun menuju ke boarding gate, dimana ruang perjalanan yang mereka tuju. Setelahnya barulah mereka bisa santai di ruang tunggu. Boarding room. Karena hanya tinggal menunggu pesawat tempat tujuan tiba. Mereka masuk ke ruang tunggu di salah satu maskapai penerbangan yang cukup di kenal bagus oleh pengguna jasa penerbangan. Ada sekitar satu 2 jam mereka berada di ruang tunggu. Dan sembari menunggu, Nathan keluar ruangan untuk membelikan sarapan dan minuman untuk istrinya. Sementara Alia sibuk menelfon mamanya agar menghilangkan jenuh.
" Makan dulu sayang..aku beliin roti kebab sama cofee late..masih panas.." Alia terima makanan dan minuman yang telah di belikan oleh suaminya. Sembari dia masih asik bercengkerama dengan mamanya, dia pun mulai menyantap kebab yang di belikan. Nathan pun tengah asik berdantap. Hingga tak terasa sampai habis. Dia juga sibuk telefon teman-teman kantornya dan ketawa ketiwi dengan asiknya.
" Mam,, Aya udahin dulu yahh, ini ada Ney yang telefon.."
" Iyaa sayangg..hati-hati yahh..jaga kesehatan.. selamat menikmati bulan madunya.. semoga aja begitu pulang langsung positif.." Tawa mama Alia terdengar renyah sekali dari seberang telefon.
Alia senyum aja." Iyaa mama,, udah yahh Aya angkat telefon Ney..dadah mama..muaahh.." Lalu wanita itu buru-buru mengangkat panggilan adik iparnya. Takutnya keburu mati. Nanti dia tak menelfon lagi.
" Hallo.."
Menyapa Alia dengan nada suara yang lembut dan merdu
" Hmm.."
Sahutan dari seberang telefon terasa jutek banget.Alia senyum-senyum sendiri. Dalam keadaan bangun tidur pasti adik iparnya itu sangat cantik banget. Dengan bibirnya yang kenyal dan seksi. Tak lepas senyum itu menyungging di bibirnya. Sepasang matanya begitu penuh binar.
" Bangun tidur yahh..?"
" Aku kesiangan.. bunda enggak bangunin pas kalian mau berangkat tadi.." Suara serak bangun tidur di seberang telefon terdengar sedikit merajuk. Dan itu bikin Alia agak merinding.
'Ya Tuhan.. mendengar itu aja aku udah luluh lantak..'
Begitu gumamnya dalam hati.Sebisa mungkin dia tetap tenang meski hatinya berdegup sangat kencang.
" Engga apa jugaa..kan tadi juga kak Nath udah bilang ke bunda buat pamitin ke kamuu.. kak Nath enggak mau gangguin tidurnya.."
" Aku yang enggak rela enggak lihat kamuu sebelum berangkat.." Merajuknya kembali dengan nada manja.
" Sayangg,, keinget terus yang semalam.."
" Hust., Ney?!" Serobot Alia sedikit menutup mulutnya." Kenapa??"
" Ada bunda di rumah.."
" Aku di kamar Aya.."
" Lagian kenapa kamu, tau-tau panggil sayang..?"
" Engga boleh??"
" Aku kakak kamu."
" Kamu kekasih aku. Aku belum mutusin hubungan kita. "
" Ya Alloh Ney.., apalagi iniii.." Melengkuhnya lirih. Mau menangis rasanya mendengar setiap ocehan gadis itu.Kenapa harus selalu dia ungkapkan semua isi hatinya terhadapnya?? Di saat dia ingin menata hati dan menerima Nathan sepenuhnya, meski itu butuh proses, tiba-tiba dia kembali mengusiknya. Meratapi hubungan yang pernah ada dan mengakui jika dirinya masih sah sebagai kekasih. Alia hanya diam membisu. Tak tau harus berkata apa dan bersikap bagaimana, karena jauh di lubuk hatinya, rasa itu masih ada.. Sementara Neyha tau banget rampuhnya hati wanita itu gimana..(?)
Tak seharusnya dia nekat melakukan itu. Menganggu ketenangan hidupnya bersama kakak kandungnya Nathan. Kebahagiaan itu sejatinya dia biarkan untuk di nikmati mereka. Terlebih usia pernikahan belum ada satu bulan." Kak Nath dimana??"
" Dia lagi nelfon teman kantornya. Mau aku sambungan ke..,"
" Enggak perlu." Serobot Neyha spontan. Bukan tujuan dia untuk bicara dengan kakaknya, melainkan dia ingin bisa bicara lebih lama lagi dengan kakak iparnya yang dulu begitu sangat membuatnya tergila-gila.Sedang terpaku diam Alia di salah satu kursi di ruang tunggu, tau-tau Nathan memanggilnya dan memberi tahu jika pesawat telah tiba. Dan sebentar lagi mereka akan memasuki pesawat. Tinggal menunggu nomer antrian tempat duduk di pesawat nantinya. Alia pun segera mengakhiri perbincangannya dengan Neyha dengan alasan pesawat sudah datang dan mereka siap-siap untuk masuk ke dalam pesawat. Alasan Alia agar tak lebih lagi di serang kegalauan.
" Maaf yah Ney, aku matiin telefonnya. Jagain bunda selama kita pergi..dadahh."
Klik!
Panggilan Neyha dia matikan. Setelahnya menghampiri suaminya yang begitu perduli, membawakan tas miliknya sembari menggandeng tangan wanita muda itu dan menggenggam jemarinya erat. Mereka berjalan beriring untuk menuju ke pesawat berbaur bersama penumpang lainnya.