Bantuan

24 11 0
                                    

Sungjun sekarang sudah ada di rumah nya, dia sudah mengganti baju dan sedang duduk di sofa nya sendiri.

"Gue yakin Y/N cuman pura-pura aja biar bisa nge jauh dari gue. Tapi kalau ini kebenaran gimana ya" kata dia sambil berpikir saat ini.

Dia mengingat lagi semua kebersamaan nya bersama Y/N dadanya sesak seakan kenangan itu hanya akan selalu terkenang dan tidak akan terjadi lagi pada nya.

Dia mengacak rambut nya frustasi lagi, lalu dia berteriak meneriakan nama Y/N yang selalu terpikir.

Tiba-tiba dia terdiam dan langsung menyalakan ponselnya. Mungkin dia menerima omongan dari orang tersebut. Ya Amaru.

'bantuin gue'

'hm, udah gue duga'

'niat gak lu? kalau nggak, gak usah'

'masih gak yakin? terus kenapa nelepon?'

'yaudah cepetan bantuin gue'

'gue bakalan cari tau tentang apa yang direncanain sama Y/N'

Lalu Sungjun menutup telepon nya dan langsung ke pergi entah kemana.

...

Y/N berbaring di ranjang kamar nya, Y/N menangis seakan menyesali perbuatannya. Tapi memang cara ini, yang hanya bisa dia lakukan pikir nya pada saat itu juga.

Dia pun Bi untuk berbicara, walaupun dia tau hanya akan dimarahi oleh Bi.

'halo'

'iya apaan?'

'bi.....'

'hmmm?'

'aku... aku...'

'HAH GUE TAU NIH'

'jangan teriak dong!'

'lu mau bilang lu nyesel kan? Kan dah gue bilang, jangan lakuin hal itu oiiiii'

'udah terjadi bi'

'tolol'

'yaudah sih, lagian aku nelepon kamu bukan karena mau dimarahin, tapi karena aku mau cerita aja'

'lagian lu nya sih, ngeselin. Dah dibilang gak mau denger. Nah gini lah'

'ya maaf, lagian kamu tau sendiri aku udah jadian sama si Deka. Bahkan, baru aja tadi dia pulang dari rumah aku'

'parah ya lu. Senekat itu sampai, lu jadian sama Deka'

'ya terus mau gimana lagi Bi'

'nih ya asal lu tau, ini semua udah jadi masalah besar. Gue gak yakin Sungjun ataupun Mingrui bakalan percaya gitu aja sama lu'

'kamu jangan ngomong gitu, seakan-akan kamu bilang kalau aku ini gagal'

'emang'

'iiiiiih jahat'

'lagian sih lu, dah ah males'

'eh jangan ditutup masih mau ngobrol biii'

'mau apa lagi?'

'mau bilang kalau aku...'

'nyesel?'

'hehe'

'udah lah gue udah gedek sama drama ini. Gue bilang aja yang jujur'

'apa sih kamu jahat banget bi'

'...'

'bi?'

'...'

'biii?'

'...'

'BIIII!!!'

'ini gue bukan bi'

'siapa ini?'

'daniel'

'lah kok daniel?'

'lah kenapa emang?'

'ih aneh'

'ini handphone adek gue, ya gak apa-apa lah'

'tapi aku lagi ngobrol sama bi'

'dia lagi ngobrol sama amaru'

'hah? Kok gitu sih?!'

'gak tau, dia amaru tiba-tiba datang gitu aja'

'yaudah deh'

...

Y/N langsung kesal pada hal ini, rasanya Y/N ingin marah pada Bi. Tapi sedang tidak bersama dia.

Tapi tiba-tiba ada yang mengetuk pintu dan Y/N buru-buru untuk membuka.

"Eh?!!!" Y/N kaget ketika melihat Bi yang di pegangi Amaru dengan posisi dari belakang, ke leher Bi.

"Kalian?!!" Y/N langsung menghampiri Bi dan Amaru tapi. "Diem disitu! Gue cuman mau minta penjelasan dari dia kalau lu gak mau ngomong". Amaru

Y/N hanya langsung terdiam dan Bi langsung memberikan tanda, kalau dia meminta maaf.

Y/N hanya langsung menunduk lalu Bi menjelaskan semuanya kepada Amaru disitu juga.

GET LOUD VXWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang