New Come (C)

15 8 0
                                        


Hari ini Yeji, sangat cemas dengan keadaan kakak nya David. Dia merasa bahwa ini adalah kesalahannya.

"Maaf ya kak, aku gak tau. Kalau semuanya bakalan kayak gini..". Gumam Yeji sambil menangis tersedu-sedu.

"Kamu jangan nangis ya" kata pria yang tiba-tiba ada di samping kanan Yeji dan langsung mengelap air mata Yeji menggunakan tangan nya.

"Ah? Emm..." Kata Yeji yang kaget karena pria itu tiba-tiba datang. "M-makasih" kata Yeji sambil tersenyum ke arah pria itu.

"Kamu kenapa? Kok kayak gini? Ada siapa dia ruangan itu?" Tanya pria itu sambil menunjuk ruangan dibelakang mereka.

"Kakak aku. Kak David" Jawabnya kepada pria itu. "Kakak kamu kenapa? Kok bisa sampe di ruangan rumah sakit? Apa ada masalah? Atau kakak kamu pingsan?" Tanya pria itu dan Yeji langsung melihat ke arah pria itu dengan tangisannya lagi.

"Ini semua gara-gara aku" kata Yeji sambil menyalahkan diri nya sendiri "s-salah kamu? Coba jelasin apa masalah nya dulu" kata pria itu kepada Yeji.

"Jadi gini, aku minta kakak aku untuk anterin aku ke festival malam hari ini. Bahkan aku maksa kakak aku karena aku mau banget pergi kesana". Katanya sambil mengelap air matanya itu.

"Terus kakak aku langsung setuju, walaupun kakak aku bercandain aku dulu. Abis kayak gitu, aku pun sama kakak pergi ke festival itu. Aku seneng banget pas udh datang kesana, bahkan aku selalu minta kakak aku untuk naikin wahana ini, wahana itu, beli makanan ini dan makanan itu. Pokoknya aku banyak maunya, abis kayak gitu kakak aku juga selalu nurutin dan setujui itu".

"Aku disitu pokoknya seneng banget sampe lupa waktu, kakak aku pun bilang untuk segera pulang aja kerumah. Tapi aku bilang nanti aja, nah abis kayak gitu aku pun minta untuk main wahana permainan yang bisa dibilang tentang ketinggian gitu".

"Kakak aku gak setuju karena takut ketinggian, aku juga sebenarnya gak berani banget sama ketinggian. Tapi aku mau banget naikinnya, jadi aku maksa kakak aku untuk terakhir kalinya".

"Kakak aku pun akhirnya setuju lagi, kami pun naik wahana permainan itu. Waktu naik wahana, sepatu aku jatuh 1 yang sebelah kanan, bahkan banyak yang ngetawain aku pas wahana itu udh selesai. Aku sih gak peduli, tapi aku berusaha juga untuk nemuin sepatunya. Kakak aku bilang, ini dah malem dan katanya biar kakak sendiri aja yang ambil katanya. Aku pun disuruh nunggu, ya aku nungguin kakak aku lah".

"Abis gitu aku lama banget nungguin kakak aku, karena dia udh 1 jam lebih gak balik. Aku jadi khawatir banget sama kakak aku, dan waktu itu juga aku langsung cari kakak aku. Takut ada yang nggak-nggak, dan ternyata aku benar. Banyak kumpulan, orang-orang dan aku langsung aja masuk kerumunan orang itu".

"Aku langsung nangis disana, karena ngeliat kalau itu kakak aku, yang udh pingsan juga babak belur dan aku langsung nangis disitu juga apalagi kakak aku pada saat itu juga di tangan sebelah kanan nya pegang sepatu aku itu".

"Orang-orang langsung nenangin aku untuk nggak nangis, dan bapak-bapak yang nolong kakak aku sampai, ke rumah sakit ini. Aku bener-bener gak tau harus apa, aku pun ikutin bapak-bapak itu yang bawa kakak aku ke rumah sakit ini. Tapi aku langkah aku terhenti, waktu liat segerombolan cowok yang bawa sobekan dari baju kakak aku".

"Aku pun datengin mereka, dan pas mereka liat aku. Mereka langsung bilang sama aku gini 'lu adiknya ya? Gimana keadaan kakak lu hah? Dah bonyok? Hahahaha, bagus lah kalau dia dah kayak gitu. Lagian siapa suruh laporin gue ma yang lain ke kepala sekolah' abis itu aku langsung syok karena ternyata mereka yang udh bikin kakak aku jadi babak belur kayak gitu".

"Aku pun marahin mereka tapi disitu juga aku malah ngelakuin hal yang percuma, salah satu dari mereka nampar aku dan bikin aku sampai jatuh. Aku pun pergi langsung ke rumah sakit ini tanpa perduliin mereka lagi. Gitu ceritanya".

"Jadi gitu ya, aku prihatin dan pantesan kalau pipi kamu itu memar. Aku kira kamu sama kakak kamu habis jatuh atau apa, tapi setelah kamu ceritain semuanya. Aku jadi ngerti kok". Kata pria itu sambil tersenyum.

"Makasih udh mau dengerin cerita aku ini ya, padahal kita gak saling kenal sama sekali ya kan" kata Yeji sambil tersenyum.

"Oh iya, sampe kelupaan deh maaf ya. Nama aku, Chandra. Nama kamu siapa?" Tanya Chandra ke Yeji.

"Nama aku Yeji, salam kenal ya" kata Yeji sambil tersenyum lebar pada Chandra begitupun sebaliknya.

"Aku harus temenin kamu disini ya" kata Chandra kepada Yeji "eh jangan. Gak usah aku mau disini aja, gpp sendiri juga. Kamu pulang aja, hehe" kata Yeji kepada Chandra.

"Yaudah kalau kayak gitu, aku pulang ya. Jaga diri kamu baik-baik yej, kalau ada apa-apa hubungin aku" kata Chandra sambil memberikan kartu nama.

"Iya makasih ya. Aku bakalan jaga diri kok. Kamu juga hati-hati ya" setelah itu Chandra pun pergi dan Yeji tetap menunggu di situ.

GET LOUD VXWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang