17. Kilas Balik

30 15 6
                                    

Sore hari disekolah, Yerin tengah berada di ruang OSIS. Kenapa? Karena dia menyalonkan menjadi anggota baru di organisasi tersebut. Sebenarnya ini paksaan, katanya OSIS kekurangan anggota. Dan ketidakberuntungan pun datang pada Yerin karena seharian kemarin ia terus dipaksa oleh anggota senior, bahkan saat sampai di apartemen pun Yerin yang niatnya ingin beristirahat malah terganggu dengan notif pesan masuk, yang isinya bujukan agar Yerin mau menjadi anggota OSIS. Berasa diteror itu mah. Dan karena Yerin lelah jadi dia terima tawaran atau mungkin paksaan tersebut.

Kembali ke topik.

Yerin termenung menatap ke arah depan, tepatnya ke arah anggota senior yang sedang menjelaskan tentang keorganisasian tersebut. Yerin paham? Nggak. Tapi Yerin pura-pura paham saja, ckckck.

"Ok, saya sudah menjelaskan beberapa hal disini, mungkin bisa dipahami."

"Maaf sunbae, tapi Yerin ga paham sama sekali." Yerin berucap dalam hati.

"Karena waktu kita sedikit, jadi langsung saja ketua OSIS untuk menjelaskan beberapa hal yang belum tersampaikan. Kim Doyoung silahkan."

Mata Yerin melotot seketika, apa?! Kim Doyoung?!

Dilihatnya Kim Doyoung yang maju ke depan.

"Lah? Doyoung ketua OSIS? Kok baru tau?!"

Yerin mengerjapkan matanya, Doyoung teman sekelasnya ternyata ketua OSIS!

"Kamu kemana saja, Yerin?"

Yerin terus berbicara dalam hati, merutuki dirinya sendiri yang sangat tidak tau apa-apa tentang tempat menimba ilmunya ini. Tapi itu wajar kan? Dia masih murid baru. Ok lah.

Sudah sekitar 10 menit dan akhirnya kegiatan telah selesai. Yerin yang sedari tadi ingin pulang sudah pasti bahagia.

Kakinya melangkah keluar dari ruang OSIS, baru saja beberapa langkah tapi malah ada yang memanggilnya.

"Ada apa?" Tanya Yerin. Dilihat-lihat sepertinya dia adik tingkat.

"Aku harus memindahkan beberapa buku ke perpustakaan dan sisanya masih di dalam. Apa sunbaenim bisa bantu?" ucap si adik kelas dengan kedua tangannya yang memangku beberapa buku.

Yerin berfikir sejenak, membantu orang lain tidak ada salahnya bukan?

"Boleh," jawabnya sembari tersenyum.

"Ah benarkah? Terimakasih, sunbaenim," ucapnya senang.

Yerin mengangguk dan langsung kembali masuk ke ruang OSIS untuk membawa buku, dan setelahnya langsung pergi ke perpustakaan bersama adik tingkatnya.

"Apa Sunbaenim murid baru?"

Yerin yang mendengar pertanyaannya pun langsung mengangguk.

"Iya, belum lama ini. Kamu? Kelas berapa?" Setelah menjawab Yerin bertanya balik, biar ada topik.

"Kelas 1-1, kalau sunbaenim?"

"2-1," jawab singkat Yerin.

Tak terasa mereka sampai di perpustakaan. Karena masih ada penjaga perpustakaan, jadinya mereka tidak susah-susah untuk menyusun bukunya ke rak.

"Terimakasih, maaf merepotkan. Kami pamit pulang."

Mereka kembali setelah mendapat jawaban dari si penjaga perpustakaan. Tak lupa juga mengecek ruang OSIS, takutnya ada yang ketinggalan.

"Sunbaenim," panggil si adik tingkat.

"Ya?"

"Siapa namamu?"

My Happiness [Back July]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang