BRAK!
Uhuk! Uhuk!
"T–tolong m–min–num uhuk!"
Suara gebrakan meja terdengar keras, membuat seisi kantin mengalihkan pandangannya kaget ke arah asal suara tersebut.
Dan Jung Hoseok seorang siswa tampan, baik hati dan tidak sombong, harus menjadi korban karena tersedak disaat acara makannya.
Mana yang dimakannya makanan pedas lagi, pas keseleknya mantap ga tuh:).
"Kalian tau ga?"
Dan jika ada kalimat seperti yang diatas itu, gosip pun dimulai.
Oke, balik ke cerita.
"Gausah gebrak meja bisa kan?! Lo datang-datang bikin orang keselek!"
Dan oknum yang membuat Hoseok marah pun hanya nyengir, bahkan secara tidak tau malunya langsung meminum minuman milik Hoseok.
"Heh! Beli kek!"
"Minta dikit, gue haus."
Hoseok mencibir pelan. "Kenapa sih? Lo datang malah ngajak ribut."
"Tau ga?"
"To the point kek, Jim."
Bukan Hoseok yang bicara, melainkan Taehyung yang sedari tadi menyimak perdebatan antara Hoseok dan Jimin, bersama Yerin dan Yuju.
Jimin langsung duduk di sebelah Hoseok.
Meja yang mereka tempati bisa untuk delapan orang, dan posisinya itu :
Dua kursi disebelah kanan Yerin kosong dan disebelah kirinya ada Yuju yang bersebrangan dengan Hoseok, disebelahnya Hoseok ada Taehyung yang otomatis berseberangan dengan Yerin, dan jangan lupakan juga Jimin yang baru duduk disebelah Hoseok.
Kok bingung astaga...
Tapi ngertiin ajalah ya;)
"Ada apa?" Taehyung bertanya.
"Nayeon," ucap Jimin.
Yang lain mengernyit heran setelah mendengar nama yanv diucapkan Jimin.
"Kenapa?"
"Dia pasang surat minta maaf di mading."
"Hah? Masa?"
"Lo ga bohong, kan?"
"Ga lah," bela Jimin cepat.
Yang ada di meja tersebut terkejut, tak percaya jika Nayeon akan meminta maaf seperti itu. Bahkan Yerin pun.
"Dia tobat gitu?"
Jimin mengangguk. "Iya, gue ga nyangka banget. Kirain si Nayeon ga bakal kaya gini."
"Kira-kira kenapa dia tiba-tiba minta maaf?"
Yerin seketika menoleh mendengar pertanyaan dari Jimin. Yerin tau alasannya, hanya saja dia tidak ingin memberitahukannya pada orang lain.
Mencoba untuk tidak ikut dalam pembicaraan, Yerin mengalihkan pandangannya ke seluruh isi kantin dan secara tak sengaja melihat Nayeon yang sepertinya sedikit kebingungan untuk duduk dimana. Dan juga beberapa pasang mata yang terus menatap Nayeon, mungkin karena tak menyangka jika Nayeon bisa meminta maaf.
"Nayeon-ssi!" Yerin setengah berteriak memanggil Nayeon.
Yang sedang membicarakan Nayeon seketika menoleh ke arah Yerin yang sedang melambaikan tangannya.
Bukan hanya teman Yerin, melainkan semua yang ada di kantin menatap heran kearahnya dan Nayeon yang sedang berjalan mendekati Yerin sembari membawa nampan makanannya.
Mungkin mereka bingung kenapa Yerin dan Nayeon terlihat seperti seorang teman.
"Duduklah disini," tawar Yerin saat Nayeon sudah ada didekatnya.
"Terimakasih," balas Nayeon dengan tersenyum kemudian duduk di samping Yerin.
Yang di meja itu kaget, tak percaya jika Nayeon mengucapkan terimakasih, terlebih dia mengucapkannya kepada Yerin yang padahal mereka tau jika hubungan keduanya itu tidak baik.
Yerin sengaja mengajak Nayeon untuk duduk satu meja dengannya dan yang lain. Dia ingin Nayeon bisa berbaur dengan orang lain, karena menurutnya Nayeon itu jadi terlihat pendiam.
"Tak apa kan jika Nayeon duduk disini?" Tanya Yerin pada yang lain.
Yang duduk disana diam, bukannya tidak mau menjawab, tapi karena merasa aneh saja.
Merasa canggung, Yuju segera menjawabnya. "Tak apa, lagipula siapapun boleh duduk di meja ini."
Nayeon tersenyum kecil mendengarnya, dia benar-benar canggung duduk bersama mereka. Walaupun sudah dibolehkan, tapi Nayeon merasa dia tidak seharusnya duduk disini.
"Tidak usah canggung, santai saja, kamu juga akan terbiasa nanti. Tapi tolong maklumi Jimin, Hoseok dan Taehyung jika mereka bertengkar, hehe," lanjut Yuju yang membuat tiga orang didepannya itu berdecak kesal.
Nayeon tersenyum sebagai ucapan terimakasih, kemudian memakan makanan pesanannya.
"Lo ...."
Nayeon langsung mengangkat kepalanya ke arah Jimin, walaupun di mejanya saat ini bukan hanya dirinya dan Jimin, tapi Nayeon rasa Jimin itu bicara kepadanya.
"Lo tulus minta maaf, kan?"
Yerin, Yuju sedikit kaget mendengar pertanyaan Jimin, takutnya Nayeon tersinggung terus nanti marah.
"Iya."
Mendengar nada bicara Nayeon yang tenang, membuat Yerin dan Yuju bernafas lega, mereka kira Nayeon bakal marah.
"Gue minta maaf, gue sadar kalo gue salah, tapi gue juga punya alasan kenapa sifat gue bisa kaya kemarin. Gue harap kalian bisa paham."
"Tapi ... kalo kalian mau benci gue, ya silahkan. Gue juga ngerti kalo kalian ga suka sama gue."
Nayeon menatap wajah mereka satu persatu.
Malu, itu yang dirasakan oleh Nayeon.
"Santai aja lah, kita mah anak baik. Jadi tenang aja, kita ga akan benci sama lo."
Taehyung membuka suara, mencoba untuk menghangatkan suasana.
"Nah itu," balas Hoseok.
Nayeon tersenyum, hatinya merasa hangat karena ucapan yang dilontarkan orang-orang didekatnya.
Ternyata seperti ini rasanya punya teman yang sangat peduli padanya.
Tunggu ... teman? Haruskah Nayeon memanggil mereka sebagai temannya?
"Kita berteman sekarang."
Sebuah kebetulan yang didengar Nayeon, tapi sepertinya kalimat itu tidak bisa dianggap kebetulan karena Yerin yang bicara.
Mencoba memaklumi Yerin dan Nayeon tersenyum kembali. "Makasih."
Menurut kalian cerita ini tu kaya gimana?
Ntah kenapa tapi menurutku ini malah jadi aneh.Komen ok
Vote nya juga hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
My Happiness [Back July]
Fiksi Penggemar"Aku selalu berharap jika Eonnie ada di sisiku. Aku membutuhkanmu, Eonnie." ••• »Cerita ini murni dari pemikiran sendiri »Jangan membawa cerita ini ke rl, karena tidak ada sangkut pautnya dengan rl So... Happy Reading~~ Eh! 🗣️Vote nya jangan lupa (...