18. Kebohongan

37 15 2
                                    

Up nya malah kemaleman :/



































































Yuju menatap layar handphone nya, nama Jung Yerin tertera di sana. Sudah beberapa kali Yuju meneleponnya, tapi Yerin tidak mengangkatnya.

Ini sudah hampir jam masuk tapi Yerin belum datang ke sekolah, Yuju khawatir Yerin kenapa-kenapa. Matanya beralih melihat Taehyung yang sepertinya sama sedang berusaha menghubungi Yerin.

"Hhh..." Yuju menghela nafas, kepalanya pusing, sepertinya kurang tidur karena kemarin malam dia bergadang.

"Aisshh..." Yuju berdesis kesal, kepalanya sudah pusing dan ditambah seisi kelasnya berisik. Haruskah Yuju memukul satu persatu kepala mereka? Tapi mungkin akan lebih bagus jika memukulnya dengan penggaris milik Soobin. Ituloh, yang penggaris nya dari besi. Yang biar ga bisa dipatahin sama Beomgyu.

Tap tap tap

Lamunan Yuju buyar disaat ada guru yang masuk, begitu pula kelas yang awalnya berisik menjadi hening.

"Siapa yang tidak masuk kelas?" Tanya guru Yuri saat melihat kursi yang ada didekat Yuju kosong.

Tidak ada yang menjawab, semua yang dikelas malah ikut melihat kursi yang kosong itu.

"Siapa?"

"Jung Yerin," jawab Yuju pada akhirnya.

"Jung Yerin? Ada yang tau kemana dia?" Yuri ssaem menatap satu persatu muridnya, "tidak tau?"

"Dia ijin, ssaem. Katanya kurang enak badan."

Yuri ssaem mengangguk anggukkan kepalanya. "Terimakasih infonya, Taehyung."

Iya, Taehyung yang bicara tadi. Sebenarnya itu bohong, dia tidak tau keadaan Yerin. Taehyung khawatir banget, pesan yang ia kirim kemarin sore pun belum dibalas oleh Yerin.

"Lo kenapa, Rin?"

"Ini pesanan anda, apa ada yang perlu dipesan lagi?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini pesanan anda, apa ada yang perlu dipesan lagi?"

"Tidak, terimakasih."

Perempuan itu membuka maskernya, meminum coklat panas yang baru saja diantarkan oleh pelayan. Satu tegukan, membuat kerongkongannya terasa hangat.

Disimpannya mug yang berisi cokelat panas, matanya melirik ke arah jam yang melingkar di tangannya.

"Sudah jam masuk sekolah ternyata."

Perempuan itu, Jung Yerin. Yang memutuskan untuk tidak masuk sekolah. Untuk satu hari ini saja Yerin bolos, dia perlu istirahat setelah kemarin penyakitnya kambuh. Perasaannya mejadi buruk setelah bangun tidur, dan Yerin memutuskan untuk pergi ketempat sekarang ia berada.

My Happiness [Back July]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang