19. Kepedulian

33 13 3
                                    

"YERIN–A! KAMU KEMANA TADI PAGI? AKU BENAR-BENAR KHAWATIR SAAT KAMU TIDAK MEMBERI KABAR SAMA SEKALI! AKU MENELEPON MU BEBERAPA KALI TAPI KAMU MALAH MENGABAIKANNYA?!"

Yerin menulikan pendengarannya, dia seharusnya menutup telinganya jika tangannya tidak repot, suara Yuju keras sekali astaga. Baru kali ini Yerin melihat Yuju berteriak.

"Yuju–ya, apa kamu akan memarahiku disini?"

Di pintu masuk apartemen Yerin dimarahi, itu wajar sih, Yuju pasti kesal karenanya, tapi malu dilihat orang yang lewat.

"Oh ya, masuk masuk." Setelah mengatakan itu, Yerin mengikuti Yuju masuk.

"Sendiri?"

Tanya Yerin saat merasa isi apartemen yang sepi.

"Ya, eomma belum pulang, mungkin sebentar lagi. Appa juga, sepertinya dia akan lembur di kantor."

Yerin mengangguk, "adikmu?"

"Main, padahal sudah ku peringatkan agar tidak pulang sampai malam."

Yuju menggerutu kesal, sedangkan Yerin yang dibelakangnya hanya terkekeh.

Cklk!

Mereka memasuki kamar yang ditempati Yuju, Yerin kagum melihatnya, penataan barangnya rapi.

"Taruh saja dulu laptopnya."

Yerin menurut, laptopnya ia taruh di atas meja belajar.

"Apa ini?" Tanya Yerin saat tak sengaja melihat buku ber cover bunga.

"Ah itu, buku harian ku," jawab Yuju setelah mengambil laptop miliknya.

"Sejak kapan ini diisi?"

"Euu ... awal masuk SMA sepertinya, aku lupa. Apa kamu juga punya buku harian?"

Yerin mengiyakan, "itu sudah lama sebenarnya, sejak kelas delapan, mungkin."

"Bukunya pasti penuh dengan tulisan."

"Sangat," imbuh Yerin.

"Mungkin disini saja, tak apa?"

Yerin melihat tempat yang ditunjuk Yuju, lantai yang sudah beralaskan karpet.

"He'em, tidak apa."

Yerin mendudukkan dirinya setelah mengambil laptop yang di atas meja. Kemudian menghidupkan laptopnya, begitu pun dengan Yuju.

Pukul setengah tujuh malam saat ini, dan Yerin sengaja mengunjungi Yuju saat tau ada tugas yang harus dikerjakan. Karena tidak tau apa tugas yang diberikan, Yerin berinisiatif datang ke apartemen Yuju.

"Kita harus buat materi tentang lokasi yang ada di Korea Selatan, sejarahnya dan keadaannya sampai sekarang," jelas Yuju.

"Jadi tidak lokasi di Seoul pun tak apa?"

"Iya, seperti itu. Kamu ada ide?" Tanya Yuju dengan tangan yang bergerak di atas keyboard.

Yerin berfikir, "emmm ... mungkin?"

Setelahnya hanya ada suara ketikan dari keyboard. Keduanya sangat fokus, bahkan tak sadar kalau Soobin dan Beomgyu sudah pulang.

Dua jam berlalu, Yerin selesai mengerjakan tugasnya, tangannya pegal sekali setelah mengetik banyak.

"Selesai?" Tanya Yuju dengan pandangan menatap ke arah tulisan yang ada di monitor.

"Iya, kamu?"

Yuju belum menjawab, matanya masih melihat-lihat ketikannya, takut ada yang typo.

"Selesai," ucapnya setelah menyimpan ketikannya dalam bentuk file.

My Happiness [Back July]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang