18

1.4K 136 31
                                    

Atap menjadi tempat favorit bagi pecinta ketenangan seperti zoro . Dia memakan sandwich yang sudah dibelinya dari kantin . Tidak ada bungksan coklat satupun di kedua tangannya .

Semua wanita yang hendak memberinya coklat langsung ditolak mentah2 . Toh memang zoro tidak terlalu suka coklat.

"Sudah kuduga kau disini zoro " Kata sanji menormalkan napasnya .

Zoro melinguk dingin menghabiskan sandwich yg dia pegang . Kotak hitam muncul di depan wajahnya . "Untukmu " Ucap sanji . Zoro sedikit mendongak . Meski marah , tetap dia terima .

"Maaf untuk tadi pagi , kau pasti salah paham , aku hanya sdikit terbayang wajahmu jadiii.... Aku... Tidak bisa mngontrol eksprsiku " Sanji menadudukan pantatnya disebelah zoro .

"Kapan kau membuat ini ? "

"Tadi pagiii "

Kotak tadi zoro buka . Kue coklat dengan bentuk menyerupai wadahnya . Sekilas tampak coklat biasa tapi saat dimakan ada perpaduan coklat dan moka . Kesukaan zoro (𝚔𝚊𝚐𝚊 𝚞𝚜𝚊𝚑 𝚗𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚛𝚊𝚜𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚐𝚖𝚗𝚎 , 𝚐𝚠 𝚓𝚐 𝚔𝚊𝚐𝚊 𝚝𝚊𝚞)

"Bagaimana ? " Tanya sanji antusias , tidak sabar dengan jawaban zoro . Sanji yakin sekali sudah berusaha maksimal .

"Enak "

Senyum kebahaagiaan tidak ingin pergi dari wajah itu . Sanji merasa usahanya bangun pagi setelah begadang itu tidak sia sia .

Keduanya hanya memandang lurus kedepan . Tidak ada perbincangan sama skali . Tangan dingin zoro menggenggam tangan kanan sanji .

.....

Kedua langkah sejoli itu kini menyentuh lantai kelas. Namun terhenti lantaran segunung coklat mengejutkan mereka .

Siapa dan kapan , zoropun tidak tau menau . Harus dia apakan coklat itu nanti .

.. ...

Pulang sekolah , zoro bersama sanji mampir kepanti asuhan terdekat , untuk membagikan coklat tadi pada anak2 kurang beruntung ini . Hanya sanji yang membaginya , zoro menonton tak jauh dari posisi sanji .

Tawa anak2 kecil itu terlepas bahagia . Terkadang salah satu dari mereka memeluk sanji seraya mengucapkan terimakasih . Di tengah taman itu sanji terlihat menyatu dengan anak2. Hal yang tidak bisa zoro lakukan . Tanpa sadar garis bibirnya tertarik keatas . Memang tidak salah dia menetapkan hatinya sejak kecil hanya untuk pemuda itu .

Acara kecil itu selesai . Merekapun berpamitan . "Kapan2 datang lagi ya kak sanji " Kata anak perempuan berambut hitam panjang .

Sanji melambaikan tangannya menebar senyum " Tentuu "

Berbeda dengan sanji , zoro tetap memasang ekspresi dingin, kedua tangan didalam saku celana.
"Hmm bisa lembut juga rupanya kau " Ledek zoro . Apartemen mereka memang lumayan jauh dari panti . Tapi apa salahnya jalan kaki . Toh ngga ada rugi .

"Aku punya sisi keayahan kau tau , tidak sepertimu yang selalu berekspresi salju "

"Hah ayah ? " Zoro tertawa lepas meledek sanji .

"Kenapa ?, apa yang lucu ? "

"Tidak , tidak ada maaf " Tawanya berhenti perlahan " Dia hanya akan menjadi seorang ibu jika bersamaku " Batin zoro . Lagi2 tawanya lolos begitu saja.

......
Pintu apartemen dibukanya . Ramai ?. Tumben . Tidak hanya tashigi , di dalam sudah ada shanks , mihawk , perona , tashigi juga reiju . Mereka berkumpul di ruang tamu sambil menikmati beberapa cemilan juga minuman .

STAY BERSAMAMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang