🚫Forbidden [End]

2.3K 201 27
                                    

⚠️Warning 21+

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚠️Warning 21+

🚫🚫🚫

Lilis di fonis mengalami konkusio ringan atau bisa disebut gegar otak ringan.

Entah apa yang terjadi tapi Maura tak bisa bertanya pada siapapaun karena hingga saat ini,sudah dua hari putrinya belum sadar dan sudah dia hari juga Jaki tak datang.

Jadi dia tak bisa bertanya pada siapa pun.

Yang bisa dia lakukan hanyalah menangis.

Dia tak tahu apapun.Yang dia ingat terakhir kali adalah mereka semua yang merasa senang atas pertunangan Lilis dan Sean yang di adakan secara mendadak.

"Sayang bangun dong,kasih tau mami apa yang terjadi,kenapa bisa kamu kaya gini?"

Sean yang seharusnya langsung pergi ke Bandung terpaksa batal karena telepon tiba-tiba dari Maura.

Terkejut? Tentu saja.Bagaimana tidak,pertunangan kedua baru saja terjadi namun sehari kemudian dia mendapat kabar bahwa Lilis masuk rumah sakit,terlebih setelah dokter berkata bahwa tunangannya itu mengalami gegar otak ringan.

Hancur? Sudah pasti.

Tapi dia tak bisa melakukan apapun sampai Lilis sadar atau setidaknya Jaki datang.Hanya mereka yang tau.Jadi dia tak bisa melakukan apapun.

Sampai detik ini dia masih menunggu kapan Lilis sadar.

🚫🚫🚫

Maura pingsan ketika Jaki datang setelah satu minggu menghilang dalam keadaan babak belur dan kacau.

Lilis sudah di perbolehkan pulang omong-omong,begitu juga Sean yang terpaksa harua kembali karena masa libur nya sudah habis.

Dengan berat hati dia meninggalkan Lilis yang masih sakit.

Berkali-kali Maura bertanya pada Lilis dan Jaki apa yang terjadi,mengapa semuanya terjadi,dan mengapa Jaki pulang dalam keadaan kacau dan babak belur.

Namun keduanya hanya bungkam tanpa mau menjawab.

Lilis yang selalu diam dengan pandangan kosong,begitu juga Jaki.Bahkan,setelah hari itu keduanya tak pernah lagi bertemu.

Maura rasanya hampir gila.Kepalanya ingin pecah melihat anak-anaknya seperti itu.

"Sayang,gak ada yang mau cerita ke mami?"

Short storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang