🧛‍♀️Vampire[2]

1.1K 184 5
                                    

⚠️Warning21+

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚠️Warning21+

🧛‍♀️🧛‍♀️🧛‍♀️

"Ca, lo kenapa murung gitu?."

Jeje bertanya kepada sepupu sekaligus sahabatnya itu yang sejak kembali dari toilet tadi terlihat murung.

"I'm okay."

Jeje menghela nafasnya, "Lo kepikiran sama omongan gue tadi ya Ca?."

"Enggak kok, gue beneran gak kenapa-napa."

Chaca mengalihkan pandangannya ketika Jeje semakin memicingkan mata.

"Je, gue pulang duluan deh, gak enak badan gue.Mules banget, kayanya salah makan--"

"Ngarang lo, gue tadi gak liat lo makan apapun bahkan pas sarapan."

Chaca gelagapan tanpa berniat menjawab pertanyaan Jeje dia segera bangkit dan pergi mengabaikan teriakkan dari sepupunya yang terus memanggilnya.

🧛‍♀️🧛‍♀️🧛‍♀️

Chaca membuka matanya dan seketika terkejut kala melihat kehadiran Jean dikamarnya terlebih berada diatasnya, mendindihnya dengan mengikat kedua tangannya di kepala ranjang.

"Ngapain--ngapain lo disini? Jean--"

Belum sempat Chaca melanjutkan ucapannya Jean lebih dulu menciumnya.

Chaca ingin berontak, tapi tangan dan kakinya diikat, terlebih lagi rahangnya di tahan agar tak bisa bergerak.

"Jean, jangan gini--"

"Lo punya gue.Lo cuma punya gue!." ujarnya marah.

Setelah itu semuanya terjadi, apa yang tak Chaca inginian dan Chaca harapkan terjadi.

Jean menidurinya tanpa persetujuannya.

Dan Chaca benci karena dia tak bisa memberontak.

🧛‍♀️🧛‍♀️🧛‍♀️

Keesokannya ketika Chaca terbangun dia tak menemukan keberadaan siapapun di kamarnya.

Dapat dia rasakan jika pinggang dan pahanya pegal yang itu artinya semalam bukanlah mimpi.

"Kenapa? Disaat gue mau nyerah dia justru bersikap kaya gitu?."

Short storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang